Kemenangan Timnas Indonesia atas Filipina pada Selasa (11/6/2024) lalu, memang menghadirkan dua sisi koin. Bagi tanah air, skuad Garuda baru saja membuka lembaran baru yang membanggakan. Sementara bagi Vietnam, seolah hasil tersebut mendatangkan malapetaka.
Lantaran dengan menangnya pasukan Merah Putih, itu berarti menyingkirkan Vietnam dari persaingan putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2024. Bahkan sebelum The Golden Star sempat memainkan laga pamungkas menghadapi Irak.
Soha vn, salah satu media Vietnam melaporkan bahwa timnasnya cukup putus asa menjelang pertandingan melawan Irak. Hal ini berkaitan dengan Timnas Indonesia yang lebih dulu memenangkan duel kontra Filipina dan memastikan diri lolos ke putaran ketiga, sekaligus mengubur mimpi tim racikan Kim Sang-sik.
“Tim Vietnam sempat putus asa, impian mereka untuk menciptakan keajaiban pupus ketika Filipinna lemah melawan Indonesia,” tulusnya dikutip dari laman resmi.
Kendati demikian, beberapa hari kemudian ia seolah tak terima disebut gagal dan kembali mengingat momen ketika Vietnam berada di bawah asuhan pelatih Park Hang-seo.
“Tim Vietnam tidak gagal, hanya kembali ke ‘diri’ aslinya?” Begitu kata Soha.
Melihat kesuksesan Vietnam bersama Park Hang-seo dan membandingkan dengan keadaan sekarang, diibaratkan dengan peribahasa ‘ada masanya di sungai, orang punya masanya’. Dan hal ini adalah suatu kenyataan yang harus diterima oleh para pendukung The Golden Stars, meski mereka tak menginginkannya.
“Harus dikatakan bahwa pelatih Park Hang-seo sangat beruntung bisa mengambil alih sepak bola Vietnam di saat para pemain generasi emas mulai pamer dengan begitu sempurna,” sambungnya.
Adapun generasi emas yang dimaksud adalah Anh Duc, Que Ngoc Hai, Van Quyet, serta Hung Dung yang dianggap mampu membuat Vietnam lebih kuat. Dibandingkan dengan masa kejayaan bersama Park Hang-seo, Vietnam sekarang disebut sangat tertinggal jauh. Meski masih dengan kerangka yang sebagian besar masih familiar.
Lebih lanjut, pelatih Troussier yang sempat mendapat kritikan keras pasca The Golden Star kalah dari Timnas Indonesia juga turut disinggung. Namun kendati demikian, mereka menyebut membandingkan pelatih satu dengan yang lain sudah tidak ada artinya. Lantaran lebih baik belajar untuk menerima bahwa Vietnam sudah kembali ke setelan pabrik.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
BRI Super League: Kondisi Prima, Persik Kediri Percaya Diri Tatap Kompetisi
-
BRI Super League: PSIM Yogyakarta Ratakan Menit Bermain dalam Uji Coba
-
BRI Super League: Arema FC Benahi Mentalitas untuk Jalani Laga Tandang
-
BRI Super League: Alan Cardoso Kerahkan Kemampuan Maksimal untuk Persija
-
BRI Super League: Ciro Alves Siap Jaga Respect jika Hadapi Persib Bandung
Artikel Terkait
Hobi
-
Bermain Cerdas, Hidup Hebat: Pelajaran dari Lapangan Futsal
-
Umumkan Skuad, Persib Bandung Usung Misi Hattrick BRI Super League 2025/26
-
Pikul Beban Sendiri di Aprilia, Marco Bezzecchi Rasakan Tekanan Mental
-
BRI Super League: Kondisi Prima, Persik Kediri Percaya Diri Tatap Kompetisi
-
Pemain Keenam: Ketika Teknologi Menjadi Kunci Tim Juara
Terkini
-
Review HP Omnibook Ultra Flip 14: Tipis Buat Gaya, Kuat Buat Kerja
-
Dari Lapak ke Harapan: Mahasiswa KKN UMBY Ramaikan UMKM di Bantul Expo 2025
-
Review Film Sihir Pelakor: Teror Sabdo Pandito dalam Balutan Horor Religi
-
Ulasan Novel Hazel Says No: Keberanian Hazel dalam Menolak Eksploitasi
-
Review Film Rego Nyowo: Misteri Kosan Angker yang Bikin Penasaran