Keputusan-keputusan progresif belakangan ini marak ditempuh oleh induk sepak bola Indonesia, PSSI. Selain melakukan program naturalisasi yang tepat sasaran, PSSI pun kini mulai memilih serta memilah target yang akan dicapai oleh Tim Nasional.
Baru-baru ini, ketua umum PSSI, Erick Thohir bahkan mengisyaratkan bahwa untuk tahun ini, pihaknya tak lagi membebani target menjadi juara Piala AFF 2024. Itu artinya, turnamen sepak bola dua tahunan di kawasan Asia Tenggara tersebut sudah tak lagi menjadi prioritas, setidaknya untuk tahun ini.
"Kami atur timnas misalnya ketika kualifikasi (Piala Dunia zona Asia) round 3 aman. Gimana misalnya nanti misal kita lolos round 4, slot sudah ada juga. Kami melihat target SEA Games, liga berhenti. Sedangkan (Piala) AFF, (liga) tidak berhenti," ujar Erick Thohir, melansir laman Suara.com pada Selasa (25/06/2024).
Jika memang hal itu benar terjadi, maka sebuah kerugian besar tentunya akan diterima oleh induk sepak bola Asia Tenggara, alias AFF. Pasalnya, dengan tak lagi menjadi prioritas bagi Indonesia, maka hal itu tentunya akan berimplikasi pula pada animo suporter untuk memberikan dukungannya ke Timnas Indonesia di ajang AFF nanti.
Padahal kita ketahui bersama, dalam berbagai gelaran berskala regional Asia Tenggara, barisan suporter Timnas Indonesia selalu saja mendominasi dalam hal pemecahan jumlah pendukung di stadion.
Seperti misal, pada Piala AFF 2022 dan 2018 lalu (karena di edisi 2020 sistem gelaran adalah home tournament), para pendukung Timnas Indonesia tercatat selalu menjadi pemecah rekor terbanyak kehadiran.
Menyadur laman history aseanfootball.org, pada Piala AFF edisi 2022, saat Timnas Indonesia bertindak sebagai tuan rumah, jumlah penonton yang hadir selalu mencapai angka puluhan ribu. Bahkan, tercatat untuk laga melwan Thailand dan Vietnam, jumlah penonton yang hadir selalu berada di atas angka 49 ribu pasang mata.
Pun demikian juga halnya dengan Piala AFF edisi 2018 lalu. Meskipun kala itu Timnas Indonesia sedang berada dalam fase kemunduran, namun aseanfootball mencatat bahwa jumlah kehadiran suporter di laga kandang Timnas Indonesia, selalu menyentuh angka 15 ribu pasang mata.
Jika nantinya Piala AFF bukanlah sebuah prioritas, tentu saja hal tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi minat kehadiran suporter, dan imbasnya tentu saja akan mereduksi pemasukan untuk penyelenggara turnamen bukan?
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
SEA Games 2025 dan Skuat Mewah Indonesia yang Tersia-Siakan Potensi Terbaiknya
-
Nestapa Timnas Indonesia di SEA Games 2025: Bisa Pulang meski Belum Mainkan Laga Kedua!
-
SEA Games 2025: 2 Alasan Vietnam dan Malaysia Bisa Lebih Memilih untuk Main Mata!
-
SEA Games 2025 dan Potensi Main Mata Malaysia-Vietnam untuk Singkirkan Pasukan Garuda Muda
-
Meski Sukses di Kanada, John Herdman Tak Cocok untuk Melatih Timnas Indonesia! Tahu Alasannya?
Artikel Terkait
-
Timnas Indonesia Bakal Kehilangan Shin Tae-Yong? Ini Kata Erick Thohir
-
Ragnar Oratmangoen Ungkap Beda Sepak Bola Indonesia dan Belanda: di Sini Diperlakukan Seperti Pahlawan
-
Kontrak Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia Tersisa 5 Hari Lagi
-
Kapan Jadwal Drawing Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia? Cek Link Nonton Siaran Langsung di Sini
-
Rincian Biaya Rp 32 Miliar yang Harus Dirogoh PSSI untuk Boyong Maarten Paes ke Timnas Indonesia, Mau Bayar?
Hobi
-
Hadapi Myanmar, Timnas Indonesia U-22 Pertaruhkan Dua Hal Sekaligus
-
Ada Ivar Jenner, Ini 3 Pemain Pilar Timnas Indonesia untuk Kalahkan Myanmar
-
Kevin Diks Ajak Timnas Indonesia Bangkit usai Gagal ke Piala Dunia 2026
-
Dituduh Jadi Sumber Konflik, Asnawi Mangkualam Beri Klarifikasi Tegas
-
SEA Games 2025: Saat Vietnam Bantu Timnas Indonesia Jaga Asa ke Semifinal
Terkini
-
Teknologi Big Data: Mengubah Cara Kita Mengambil Keputusan
-
Dari Innisfree hingga COSRX: Panduan Memilih Skincare Korea Halal BPOM
-
Kim Hye Yoon Buktikan Julukan 'Peri Chemistry' Lewat Drama No Tail To Tell
-
Jennifer Lawrence dan Josh Hutcherson Kembali, Fans Hunger Games Bersorak
-
Akui Tak Mengejar Puncak Karier, Vino G. Bastian: Saya Kurang Kompetitif