Indonesia Tak Lagi Prioritaskan AFF, Sebuah Kerugian Besar bagi Persepakbolaan Asia Tenggara

Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Indonesia Tak Lagi Prioritaskan AFF, Sebuah Kerugian Besar bagi Persepakbolaan Asia Tenggara
Selebrasi para pemain Timnas Indonesia setelah menjebol gawang Filipina di SUGBK pada 11 Juni 2024 (pssi.org)

Keputusan-keputusan progresif belakangan ini marak ditempuh oleh induk sepak bola Indonesia, PSSI. Selain melakukan program naturalisasi yang tepat sasaran, PSSI pun kini mulai memilih serta memilah target yang akan dicapai oleh Tim Nasional.

Baru-baru ini, ketua umum PSSI, Erick Thohir bahkan mengisyaratkan bahwa untuk tahun ini, pihaknya tak lagi membebani target menjadi juara Piala AFF 2024. Itu artinya, turnamen sepak bola dua tahunan di kawasan Asia Tenggara tersebut sudah tak lagi menjadi prioritas, setidaknya untuk tahun ini.

"Kami atur timnas misalnya ketika kualifikasi (Piala Dunia zona Asia) round 3 aman. Gimana misalnya nanti misal kita lolos round 4, slot sudah ada juga. Kami melihat target SEA Games, liga berhenti. Sedangkan (Piala) AFF, (liga) tidak berhenti," ujar Erick Thohir, melansir laman Suara.com pada Selasa (25/06/2024).

Jika memang hal itu benar terjadi, maka sebuah kerugian besar tentunya akan diterima oleh induk sepak bola Asia Tenggara, alias AFF. Pasalnya, dengan tak lagi menjadi prioritas bagi Indonesia, maka hal itu tentunya akan berimplikasi pula pada animo suporter untuk memberikan dukungannya ke Timnas Indonesia di ajang AFF nanti.

Padahal kita ketahui bersama, dalam berbagai gelaran berskala regional Asia Tenggara, barisan suporter Timnas Indonesia selalu saja mendominasi dalam hal pemecahan jumlah pendukung di stadion.

Seperti misal, pada Piala AFF 2022 dan 2018 lalu (karena di edisi 2020 sistem gelaran adalah home tournament), para pendukung Timnas Indonesia tercatat selalu menjadi pemecah rekor terbanyak kehadiran.

Menyadur laman history aseanfootball.org, pada Piala AFF edisi 2022, saat Timnas Indonesia bertindak sebagai tuan rumah, jumlah penonton yang hadir selalu mencapai angka puluhan ribu. Bahkan, tercatat untuk laga melwan Thailand dan Vietnam, jumlah penonton yang hadir selalu berada di atas angka 49 ribu pasang mata.

Pun demikian juga halnya dengan Piala AFF edisi 2018 lalu. Meskipun kala itu Timnas Indonesia sedang berada dalam fase kemunduran, namun aseanfootball mencatat bahwa jumlah kehadiran suporter di laga kandang Timnas Indonesia, selalu menyentuh angka 15 ribu pasang mata.

Jika nantinya Piala AFF bukanlah sebuah prioritas, tentu saja hal tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi minat kehadiran suporter, dan imbasnya tentu saja akan mereduksi pemasukan untuk penyelenggara turnamen bukan?

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak