Rumor yang silih berganti soal hubungan Pramac dengan Ducati dan Yamaha kini sudah menemui titik temu. Tim yang dipimpin oleh Paolo Campinoti tersebut memutuskan untuk beralih dari pabrikan Ducati ke Yamaha pada musim 2025.
Hal ini disampaikan secara langsung melalui akun Instagram resmi Prima Pramac Racing, @pramacracing, pada Jumat malam (29/06/24) kemarin. Hubungan yang sudah terjalin selama 20 tahun itu harus berakhir di penghujung musim ini.
Melansir dari laman Crash pada Sabtu (29/6/2024), selama bekerjasama dengan Ducati, Pramac telah meraih 8 kali kemenangan, 55 podium, 20 pole position, memenangkan gelar tim pada tahun 2023, serta menjadi runner-up juara dunia musim 2023 bersama Jorge Martin.
Terkait dengan keputusan ini, baik pihak Pramac atau Ducati sudah setuju dan saling menerima. 20 tahun memang bukan waktu yang sebentar, tapi mungkin ini adalah keputusan terbaik untuk masa depan mereka.
Di sisa waktu ini, Pramac dan Ducati masih memiliki pekerjaan yang cukup berat. Mereka kini tengah memimpin klasemen sementara bersama Jorge Martin, jika gelar juara dunia musim ini bisa diraih, tentu ini akan menjadi kenang-kenangan yang sangat istimewa.
Di sisi lain, untuk menyambut kerjasama dengan tim baru, Monster Energy Yamaha MotoGP melalui akun Instagram resminya, @yamahamotogp, juga menyampaikan pesan kepada penggemar sekaligus pemirsa MotoGP.
Dalam keterangan tersebut, Yamaha menjelaskan bahwa Pramac nantinya akan menjadi 'Tim Pabrikan Kedua' dari Yamaha mulai tahun 2025 dan seterusnya, sambil tetap menjadi tim yang dimiliki secara independen.
Kedua tim nantinya akan memiliki sepeda motor pabrikan, YZR-M1 dengan spesifikasi yang sama, pembalap dan staf teknik MotoGP yang dikontrak oleh Yamaha akan bekerja sama dengan staf dan tim Prima Pramac Racing.
Saat ini Yamaha dan Pramac masih memiliki 3 slot yang belum terisi untuk musim depan, Yamaha baru memperpanjang kontrak pembalap mereka, Fabio Quartararo, beberapa waktu lalu.
Namun, hal tersebut belum terjadi pada Alex Rins. Menurut kabar yang beredar, Rins tetap akan bersama Yamaha dan tinggal menunggu pengumuman resmi.
Sementara Pramac sudah pasti kehilangan salah satu rider mereka, yakni Jorge Martin yang pindah ke Aprilia. Sementara Franco Morbidelli kontraknya akan habis di akhir tahun ini, masih belum pasti apakah Morbido akan memperpanjang kontraknya dengan Pramac atau berpaling ke tim lain.
Yang jelas, Pramac dan Yamaha akan berupaya mendatangkan pembalap-pembalap terbaik agar bisa kompetitif di musim depan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Jadwal MotoGP San Marino 2025: Waktunya Pembalap Italia Unjuk Gigi
-
MotoGP Catalunya 2025: Perayaan Juara Dunia Tak Akan Terjadi di Misano
-
Sprint Race MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Giveaway Medali Kemenangan
-
Terdepak dari Pramac, Miguel Oliveira: Keputusan Ini Mengejutkan Saya
-
CEO MotoGP Enggan Hentikan Marc Marquez yang Dianggap 'Terlalu Mendominasi'
Artikel Terkait
-
Hijrah ke Aprilia, Marco Bezzecchi Sempat Takut Jujur pada Valentino Rossi
-
Nyesek! Jorge Martin ke Aprilia karena Merasa Tak Diinginkan oleh Ducati
-
Bukan Cuma YECVT pada NMAX Turbo, Yamaha Punya Teknologi Baru Lagi yang Lebih Canggih
-
Tak Puas dengan NMAX Turbo, Yamaha Siapkan Motor dengan Konsep Matic Adventure
-
Marc Marquez Akui Banyak Belajar dari Francesco Bagnaia di MotoGP 2024
Hobi
-
Ironis! Hanya Indonesia, Tim Semifinalis yang Gagal Lolos ke Putaran Final AFC U-23
-
Erick Thohir Limpahkan Tanggung Jawab soal Timnas Indonesia U-23 ke Dirtek
-
FIFA Matchday Lawan Lebanon dan Minimnya Taktik yang Dimiliki oleh Patrick Kluivert
-
Futsal: Cara Asyik Jaga Kompak dan Tetap Fit
-
Ucapan Gerald Vanenburg Terbukti Omong Kosong, Timnas Indonesia Downgrade!
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat