Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Ina Barina
Potret Sekretaris Jenderal (SekJen) PBSI, Fadil Imran (sc: Twitter @INABadminton)

Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) melayangkan kekecewaan terhadap kebijakan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF). Ungkapan kekecewaan atas kesalahan perhitungan poin Olimpiade disorakkan oleh PBSI melalui media sosial X, @INABadminton pada Jumat (12/7/2024).

Kekecewaan ini datang dari kebijakan BWF yang dinilai cukup merugikan perwakilan Indonesia, tidak hanya di ajang olimpiade tetapi juga pertandingan internasional lainnya.

Kesalahan perhitungan poin Olimpiade BWF diketahui berdampak pada keikutsertaan ganda putra Perancis, Ronan Labar/Lucas Corvee sebagai kontestan padahal tidak masuk kualifikasi.

Awalnya, Ronan/Lucas masuk dalam batas kualifikasi namun karena kesalahan perhitungan poin BWF akhirnya membuat rekan senegaranya yaitu Popov bersaudara yang lolos ke Olimpiade.

Geramnya Ronan/Lucas atas hasil tersebut membawa mereka mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dan dikabulkan secara resmi. Saat ini, kontestan sektor ganda putra pada Olimpiade 2024 menjadi 17 pasangan.

Dampaknya, pembagian grup akan menjadi tidak adil dimana akan ada salah satu grup yang berisi 5 pasangan. Apabila wakil Indonesia, Fajar Alfian/Rian Ardianto masuk ke grup tersebut, nantinya akan melakoni 4x pertandingan fase grup.

Sekretaris Jenderal (SekJen) PBSI, Fadil Imran dilansir dari media sosial resmi @INABadminton mengungkapkan bahwa kebijakan BWF membunuh fair play dan juga semangat luhur Olimpiade.

Selain karena membuat kualifikasi grup menjadi tidak imbang, Perancis juga berhasil mengirimkan 2 wakil tanpa perlu berkompetisi sengit menuju Top 8 seperti pebulutangkis ganda putra lainnya.

Salah perhitungan poin BWF juga merugikan ganda putra Indonesia lainnya, Bagas Maulana/M. Shohibul Fikri yang seharusnya menjadi seeded 9 di Badminton Asia 2024 berubah menjadi seeded 8. Posisi tersebut membuat Bagas/Fikri mendapatkan tekanan yang lebih besar sehingga bermain tidak optimal.

Akibat kebijakan kontroversial menuju Olimpiade Paris 2024 ini, pengundian draw sektor ganda putra juga harus ditunda. Lantaran jumlah kontestan yang lain dari biasanya, posisi seeded dan juga banyaknya protes yang ditujukan pada Federasi Bulutangkis Dunia tersebut.

Berita seputar cabor bulutangkis di Olimpiade Paris 2024 dapat Anda ikuti melalui media sosial resmi PBSI di X yaitu @INABadminton maupun Instagram @badminton.ina.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Ina Barina