Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | M. Fuad S. T.
Poster Lamine Yamal, Bukayo Saka, Rodri dan Phil Foden jelang laga final (uefa.com)

Pertarungan sengit bakal tersaji di Olympiastadion, Berlin, Jerman pada Minggu (14/7/2024). Dua tim raksasa sepak bola benua Eropa, Inggris dan Spanyol akan saling jegal untuk memperebutkan titel sebagai penguasa sepak bola Benua Biru untuk rentang empat tahun ke depan.

Meskipun sama-sama sukses menggapai babak final gelaran, namun sejatinya jika dilihat-lihat perjalanan kedua kesebelasan, Spanyol sedikit lebih teruji daripada Inggris yang menjadi lawannya. Indikatornya pun jelas, yakni Spanyol berhasil melalui lawan-lawan yang relatif lebih berat ketimbang lawan yang dihadapi oleh Inggris dalam perjalanan mereka mencapai partai pamungkas ini.

Melansir laman uefa.com, sebelum menggapai babak final, Spanyol setidaknya telah bertemu dengan empat negara yang memiliki status sebagai kekuatan sepak bola Eropa. Di fase grup A, Spanyol sukses menyapu bersih tiga laga yang mereka jalani, termasuk ketika bersua dengan dua kekuatan uatam Eropa seperti Italia dan Kroasia.

Mendapatkan lawan yang tak sepadan di babak 16 besar saat bersua Georgia, Spanyol langsung mendapatka ujian berat di babak perempat final dan semifinal, saat mereka bertarung melawan dua kandidat kuat juara, yakni tuan rumah Jerman dan finalis Piala Dunia 2022, Prancis.

Sementara di sisi lain, jalan yang dilalui oleh Inggris bisa dikatakan tak semeyakinkan yang dijalani oleh Spanyol. Melansir laman uefa.com, The Three Lions yang tergabung di grup C bersama tim-tim kelas dua pun kelas tiga sepak bola Eropa seperti Denmark, Slovenia dan Serbia justru terseok-seok saat mengamankan posisi.

Dari tiga laga yang mereka jalani, Inggris hanya bisa meraup poin sempurna saat berhadapan dengan tim sekelas Serbia, dan dua laga lainnya berakhir dengan hasil imbang. Pun demikian saat memasuki fase gugur.

Inggris yang menghadapi tim sekelas Slowakia di babak 16 besar, membutuhkan hingga perpanjangan waktu untuk menang tipis 2-1. Pun ketika menghadapi Swiss di fase 8 besar, Harry Kane dan kolega bahkan membutuhkan keberuntungan di adu tendangan penalti untuk menyingkirkan sang lawan.

Satu-satunya lawan terberat yang disingkirkan oleh Inggris adalah Belanda yang mereka temui di babak semifinal. Meskipun sempat tertinggal, Inggris pada akhirnya berhasil mengalahkan Der Oranje dengan skor tipis 2-1, dan itu pun salah satu golnya diciptakan dari tendangan penalti.

Jadi, jika kita melihat perjalanan kedua kesebelasan yang akan bermain di puncak gelaran, Spanyol memang bisa dikatakan lebih siap. Selain permainan mereka lebih stabil, lawan-lawan yang mereka singkirkan bisa dikatakan memiliki kualitas yang lebih baik daripada Inggris.

Apakah ini tanda-tanda Spanyol akan menjadi juara? tentunya patut untuk kita nantikan bersama!

M. Fuad S. T.