Perhelatan Piala Eropa 2024 kini tengah menemukan puncaknya. Dua tim terbaik yang tersisa, yakni Inggris dan Spanyol akan saling berjibaku untuk menjadi yang terbaik.
Dilansir oleh uefa.com, pertarungan pamungkas bernilai gelar juara tersebut akan dimainkan pada Minggu (14/7/2024) di Olympiastadion, Berlin, Jerman. Pada laga tersebut, wasit asal Prancis, Francois Letexier didaulat untuk menjadi pemandu pertandingan.
Tentunya pemilihan wasit berusia 35 tahun itu untuk menjadi pengadil partai prestisius sekelas final Piala Eropa memantik kernyitan dahi para pendukung Timnas Indonesia. Pasalnya, wasit Letexier ini sendiri penah diganyang habis-habisan oleh para pendukung Timnas Indonesia karena kepemimpinannya yang tidak fair saat memandu jalannya laga play off ajang Olimpiade Paris 2024 yang mempertemukan antara Indonesia dan Guinea.
Melansir laman Suara.com (10/5/2024), wasit Letexier setidaknya memberikan tiga keputusan kontroversial yang merugikan Indonesia. Selain dua keputusan dalam memberikan penalti ghaib kepada Guinea, Letexier juga semakin menjadi bulan-bulanan para pendukung Pasukan Garuda karena memberikan kartu merah kepada pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong.
Sehingga, sangat wajar jika pada akhirnya penunjukan Letexier yang pernah dihujat habis oleh barisan pendukung Pasukan Merah Putih sebagai wasit final EURO 2024 menjadi sebuah hal yang mengejutkan karena track recordnya kala memimpin laga play off Olimpiade lalu.
Namun, jika kita melihat dari sisi yang lain, bisa jadi penunjukan Letexier untuk menjadi pengadil di partai puncak EURO 2024 ini juga sebuah hal yang disengaja untuk membersihkan nama sang wasit. Sebagai wasit muda yang menjadi langganan UEFA dan FIFA, nama Letexier tentunya pernah jatuh karena exposure negatif yang digembar-gemborkan oleh pendukung Indonesia beberapa waktu lalu.
Dan untuk kembali mengangkat sekaligus membersihkan nama Letexier di pentas sepak bola dunia, tentu ajang sekelas Piala Eropa ini menjadi sebuah momen yang sangat tepat. Pasalnya, dengan banyaknya penonton yang tersebar di seluruh penjuru dunia, dengan menampilkan performa yang baik, Letexier tentunya bisa mematahkan suara-suara negatif tentang dirinya yang tempo hari sempat meninggi.
Bukankah upaya untuk "membersihkan nama" Letexier tersebut cukup masuk akal? Mengingat besarnya animo pencinta sepak bola yang akan menyaksikan partai final ini, sang wasit bisa menunjukkan bahwa kualitas yang dimilikinya sangat berbeda dengan yang pernah dituduhkan oleh kubu suporter Timnas Indonesia beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, bahkan dengan performanya pula, Letexier bisa saja membalikkan keadaan seolah mengatakan bahwa apa yang dituduhkan oleh para pendukung Timnas Indonesia lalu tidaklah benar. Bisa saja bukan?
Baca Juga
-
Thom Haye, Eliano Reijnders dan Indonesian Connection yang Berakhir dengan Sia-Sia
-
Dipanggil Malaysia, Bagaimana Kualitas Gabriel Palmero Dibandingkan para Pemain Indonesia?
-
Sudah Dibantu Usaha Keras sang Kompatriot, tapi Thom Haye Masih Saja Tak Selamat!
-
Sayonara! Thom Haye Resmi Pamit Tinggalkan Kompetisi Tertinggi Liga Belanda
-
Sudah Sepi Peminat, Laga ASEAN All Stars Bisa Makin Tak Menjual Jika MU Lakukan Hal Ini
Artikel Terkait
Hobi
-
Performa Nadeo Argawinata Puaskan Pelatih Borneo FC, OTW Dipanggil Timnas Indonesia?
-
Thom Haye, Eliano Reijnders dan Indonesian Connection yang Berakhir dengan Sia-Sia
-
Thailand Open 2025: Dua Ganda Putri Indonesia Melanggang ke Perempat Final
-
Dipanggil Malaysia, Bagaimana Kualitas Gabriel Palmero Dibandingkan para Pemain Indonesia?
-
Bojan Hodak Tanggapi Absennya Pemain Pilar saat Lawan Persita: Itu Normal!
Terkini
-
Adu Spek Infinix NOTE 50 dan Infinix HOT 50, Mana yang Lebih Memikat?
-
Kemenag Karanganyar Borong Juara dalam Ajang Penyuluh Agama Islam Award Jateng 2025
-
6 Rekomendasi Drama China Genre Romance yang Dibintangi Mantan Member R1SE
-
Ulasan Film Keluarga Super Irit, Adaptasi Komik Asal Korea Selatan
-
Review Film Rust: Jauh Lebih Menyakitkan Kisah di Balik Layarnya