Pasukan Garuda Muda Timnas Indonesia U-19 sukses mencukur sang lawan di laga terakhir fase penyisihan grup A turnamen Piala AFF U-19. Melansir laman aseanfootball, anak asuh coach Indra Sjafri tersebut menumbangkan Timor Leste yang menjadi lawan mereka dengan skor sangat telak, 6-2.
Dari laman yang sama disebutkan, enam gol yang membawa poin sempurna bagi Timnas Indonesia tersebut disumbangkan oleh Jens Raven yang mencetak dua gol pada menit ke-18 dan 26, kemudian Kadek Arel pada menit ke-51, Arkhan Kaka di menit ke-53 dan Kafiatur pada menit ke-57. Sementara satu gol lainnya yang membuat Indonesia berpesta gol, tercipta karena bunuh diri kiper Alexandre Quintao yang terjadi pada menit ke-45+1.
Ball advantage yang benar-benar dimanfaatkan oleh Figo Dennis
Uniknya, gol bunuh diri dari Quintao sendiri terjadi dengan proses yang cukup unik. Sejatinya, gol tersebut tercipta karena bola advantage yang diberikan wasit Choi Hyun-jai dari Korea Selatan.
Sekadar informasi, ball advantage sendiri adalah istilah yang dipergunakan dalam dunia sepak bola, di mana permainan tetap dilanjutkan meskipun terjadi pelanggaran karena bola masih dikuasai oleh tim yang sama dari pemain yang dilanggar tersebut.
Dan ini yang terjadi di laga antara Indonesia melawan Timor Leste. Sejatinya, sebelum gol tercipta, terjadi pelanggaran terhadap Jens Raven. Melansir video yang diunggah oleh platform vidio.com. ketika memasuki menit tambahan waktu babak pertama, Jens Raven yang tengah melakukan penetrasi di sekitar area penalti Timor Leste, dilanggar oleh pemain lawan.
Namun, karena bola jatuh di kaki Figo Dennis yang merupakan rekan satu tim dari Jens Raven, wasit Choi pun tak meniup peluit pelanggaran. Dan di sinilah momen itu terjad. Figo Dennis yang mendapatkan bola pasca dijatuhkannya Jens Raven, langsung melakukan tembakan kaki kiri.
Bola yang meluncur dengan lengkungan indah, sejatinya membentur mistar gawang Timor Leste. Namun, benturan tersebut justru mengarah ke badan Alexandre Quintao, dan pada akhirnya bergulir menuju gawangnya sendiri.
Sebuah kebetulan? Tentu saja tidak! Pasalnya di sepanjang permainannya, Figo Dennis beberapa kali memang melepaskan tembakan lengkung jarak jauh ke arah gawang Timor Leste. Dan meskipun pada akhirnya gol tersebut tercatat sebagai gol bunuh diri, namun sejatinya hal tersebut tercipta karena karena kejelian dari seorang Figo Dennis dalam memanfaatkan bola advantage itu dengan sepakan yang presisi.
Wah, ada saja ya momen uniknya!
Baca Juga
-
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Ada yang Aneh dengan Permainan Justin Hubner di Laga vs China!
-
Banyak yang Terkecoh! Momen Unik Jay Idzes Korbankan Dirinya demi Menjaga Mental Ole Romeny
-
2 Perspektif Tifo Raksasa La Grande Indonesia di Laga Lawan China, Kamu Setuju yang Mana?
-
Indonesia vs China: Ajang Unjuk Kebolehan para Pemain Produk Kompetisi Domestik
-
3 Kejutan Besar Patrick Kluivert Melawan Timnas China di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Artikel Terkait
-
Breakingnews! Welber Jardim Sudah Sembuh dari Cedera Jelang Semifinal Piala AFF U-19 2024
-
Indonesia vs Timor Leste: Panggung Pembuktian Duo Striker Utama Timnas Indonesia
-
Gelandang Rp 1,3 Miliar Bisa Jadi Calon Pengganti Welber Jardim yang Cedera Parah Jelang Semifinal Piala AFF U-19
-
3 Fakta Kafiatur Rizky, Raja Assist Timnas Indonesia di Piala AFF U-19 2024
-
Hasil Piala AFF U-19 2024: Drama Kartu Merah, Australia Cuma Bisa Menang Tipis atas Myanmar
Hobi
-
Tatap Laga Pamungkas, Timnas Indonesia Beri Kode Bakal Hadirkan Kejutan!
-
Resmi Lolos ke Round 4, Indonesia akan Rotasi Pemain saat Lawan Jepang?
-
Karir Tak Jelas, Marselino Ferdinan akan Dipinjamkan oleh Oxford United?
-
Media Asing Prediksi Nasib Buruk Indonesia di Babak Round 4, Seperti Apa?
-
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Ada yang Aneh dengan Permainan Justin Hubner di Laga vs China!
Terkini
-
Review Film Julie Keeps Quiet: Yang Memilih Nggak Terlalu Banyak Bicara
-
Ulasan Novel Saksi Mata: Kebenaran yang Tak Bisa Dibungkam Oleh Kekuasaan
-
Review Film Tak Ingin Usai di Sini: Saat Cinta Diam-Diam Harus Rela Pergi
-
Budaya Cicil Bahagia: Ketika Gen Z Menaruh Harapan pada PayLater
-
Review Film Big World dari Sudut Pandang Disabilitas, Apakah Relate?