Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Jordi Amat saat membela Timnas Indonesia di laga melawan Irak pada 6 Juni 2024 (pssi.org)

Setelah pulih dari cedera yang menghalanginya di pemanggilan terakhir Timnas Indonesia, Jordi Amat akhirnya kembali menjadi bagian dari pemanggilan Timnas Indonesia untuk laga lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia Ronde Ketiga.

Menyadur laman PSSI pada 2 Oktober 2024, pemain yang kini memperkuat Johor Darul Takzim tersebut kembali masuk daftar panggil. Bersama dengan 26 nama lainnya, pemain yang berposisi sebagai bek tengah tersebut dipersiapkan oleh Shin Tae-yong untuk menghadapi pertarungan melawan Bahrain dan China pada tanggal 10 dan 15 Oktober mendatang.

Namun sayangnya, dengan track record Jordi Amat yang beberapa kali dinaungi oleh "aura blunder" ketika memperkuat Timnas Indonesia, momen kembalinya pemain berusia 32 tahun ini justru menghadirkan kekhawatiran tersendiri.

Bagaimana tidak, menyadur laman Suara.com, Jordi Amat sendiri memang kerap membuat blunder yang merugikan timnas Indonesia sekaligus menguntungkan tim lawan. Setidaknya, dalam informasi yang ada di laman tersebut, pemain paling senior di tubuh Timnas Indonesia ini tercatat melakukan blunder ketika Indonesia berhadapan dengan Irak, Filipina dan juga Jepang.

Sehingga, mau tak mau coach Shin harus benar-benar memikirkan posisi yang tepat bagi seorang Jordi jika dirinya ingin tetap memaksakan sang pemain untuk bertarung di lapangan.

Mungkin, salah satu opsi yang bisa dijalankan oleh coach Shin jika dirinya ingin memainkan Jordi Amat adalah dengan menempatkan eks pemain Espanyol tersebut di sektor tengah timnya. Dengan memerankan posisi sebagai gelandang bertahan, Jordi Amat yang memiliki kemampuan cukup presisi dalam mendistribusikan bola, bisa membantu kinerja di sektor ini, sekaligus menghadang tekanan-tekanan yang dilakukan oleh para pemain lawan.

Selain itu, dengan menempatkan Jordi Amat di sektor tengah permainan timnas Indonesia, hal tersebut juga bisa meminimalisir dampak fatal jika sang pemain melakukan blunder. Dengan sumsin ini, jika Jordi menempati lini tengah, blunder yang mungkin dilakukan olehnya tentu akan mendapatkan back up dari pemain yang beroperasi di belakangnya, sehingga tak langsung menimbulkan ancaman ke depan gawang Indonesia.

Sehingga, dampak-dampak fatal yang bisa saja terjadi karena kesalahan yang dilakukan oleh Jordi, bisa diredam oleh pemain lain di belakangnya, dan menghindarkan Timnas Indonesia mendapatkan hal-hal yang tak dikehendaki.

Lantas, apakah STY sudah memikirkan hal seperti ini? Tentunya sudah, dan saya yakin sang pelatih sudah menyiapkan strategi terbaik untuk bisa meredam Bahrain dan China di laga nanti.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.