Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Malik Risaldi (pssi.org)

Nama Malik Risaldi kembali menghiasi daftar panggil Timnas Indonesia senior. Melalui rilisan laman PSSI, pemain yang kini memperkuat Persebaya Surabaya tersebut kembali menjadi pilihan dari pelatih Shin Tae-yong untuk mengisi sektor penyerangan timnya.

Uniknya, pemanggilan kembali pemain berusia 27 tahun tersebut juga menyisakan sebuah fakta unik. Dirinya secara tak langsung menyingkirkan nama Muhammad Ramadhan Sananta yang selama beberapa waktu belakangan ini selalu menjadi penghias dalam setiap pemanggilan Timnas Indonesia.

Tentunya, keputusan coach Shin untuk memanggil Malik ketimbang Sananta sedikit banyak menimbulkan pertanyaan. Pasalnya, jika dibandingkan dengan Sananta yang belakangan ini seolah menjadi penghuni tetap list pemanggilan, Malik Risaldi tentunya bukanlah memiliki track record yang lebih minor dibandingkan dengan pemain Persis Solo tersebut.

Namun ada sebuah hal besar yang bisa menjawab rasa penasaran ini. Selain karena penampilan Malik Risaldi yang tengah meningkat dengan donasi dua gol dari empat laga yang dijalaninya, pemain ini juga memiliki gaya bermain yang sejalan dengan formula yang dikembangkan oleh coach Shin.

Seperti yang kita ketahui bersama, gaya permainan coach Shin cenderung memainkan penyerangan dari sisi-sisi lapangan ketimbang langsung menusuk ke jantung pertahanan lawan. Dan inilah yang dimiliki oleh Malik Risaldi.

Berdasarkan data dari laman transfermarkt.com, Malik Risaldi sendiri adalah tipikal pemain sayap dua sisi, di mana dia bisa dimainkan di sektor kanan maupun sektor kiri penyerangan timnya. Tipe permainan ini cenderung cocok dengan apa yang dikembangkan oleh coach Shin di Timnas Indonesia maupun timnas kelompok umur yang dipegangnya.

Seperti contoh, dalam beragam pertandingan, coach Shin yang memasang Rafael Struick sebagai ujung tombak penyerangan timnya, menginstruksikan El Klemer untuk lebih melebar demi bisa membuka ruang di sektor tengah pertahanan lawan.

Tipikal-tipikal petarung sisi lapangan inilah yang pada akhirnya membuat coach Shin lebih memilih Malik Risaldi, alih-alih Ramadhan Sananta yang lebih bergaya main sebagai seorang finisher. Ketika Sananta membutuhkan bola-bola matang untuk bisa membahayakan gawang lawan, tidak demikian halnya dengan Malik Risaldi, di mana dirinya justru mengolah bola yang dikuasainya untuk menciptakan bahaya bagi pertahanan musuh-musuh tim yang dibelanya.

Jadi, sudah jelas bukan mengapa untuk saat ini coach Shin memilih Malik Risaldi dalam skuat?

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.