Pembalap Ducati, Pecco Bagnaia, menyebut MotoGP musim ini mirip dengan MotoGP 'era alien' ketika balapan hanya didominasi oleh pembalap-pembalap tertentu saja.
Sejak awal musim kita melihat bagaimana Jorge Martin, Pecco Bagnaia, Marc Marquez, dan Enea Bastianini, juga mendominasi balapan dan saling bertarung untuk bisa menjadi yang terdepan.
Hal ini terbukti di GP Jepang 2024 lalu, empat pembalap tersebut menjadi yang teratas dengan jarak waktu sejauh 4,3 detik saja. Sementara pembalap yang menempati posisi 5, yakni Franco Morbidelli, tertinggal jauh di belakang dengan gap mencapai 13 detik.
Dengan perbedaan yang kontras ini, Pecco Bagnaia semakin yakin bahwa kompetisi tahun ini ini mulai terlihat seperti era 'alien' di akhir tahun 2000-an dan awal 2010-an, ketika para pembalap seperti Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, Casey Stoner, dan Marc Marquez, bersaing untuk memperebutkan posisi pertama.
"Saya pikir, ini mirip seperti saat Anda menyaksikan MotoGP era tahun 2011, 2010, 2012, 2013, ketika Marc, Vale, Lorenzo, Pedrosa selalu berada di posisi teratas, sebelumnya juga ada Casey Stoner. Saya rasa kejuaraan kini bergerak ke arah itu, karena mereka yang lebih kuat selalu berada di atas," ucap Bagnaia, dilansir dari laman Crash.
Lebih lanjut, Pecco Bagnaia juga mengomentari persaingannya dengan Jorge Martin yang kini tinggal terpaut 10 poin saja. Pembalap asal Italia ini mengaku ingin berusaha untuk mengejar rivalnya, mencoba untuk memangkas poin yang tersisa, bahkan menyalipnya.
Akan tetapi, tampaknya Pecco menginginkan sesuatu yang lebih menantang, dia bermaksud membawa pertarungan gelar ini ke Valencia, seperti yang terjadi tahun lalu.
"Tetapi saya pikir akan lebih baik jika kami (Pecco dan Martin) tiba di Valencia dengan poin yang sama, dan siapa pun yang menang adalah juaranya. Itu adalah sesuatu yang tidak terjadi selama beberapa musim," imbuhnya.
Ide Pecco ini tentu akan sangat menarik jika benar-benar terjadi, tapi Pecco sendiri juga mengakui bahwa dia dan Martin sedang dalam situasi yang sangat mudah gagal finis alias DNF, yang berarti akan membuat empat balapan tersisa nanti akan lebih tak terduga.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Jelang Jeda Paruh Musim MotoGP, Apakah Posisi Jack Miller di Pramac Aman?
-
Baru Kembali dari Cedera, Jorge Martin Langsung Lolos ke Q2 GP Ceko 2025
-
Pecco Bagnaia Tak Lolos Otomatis ke Q2, Davide Tardozzi Mau Tanggung Jawab
-
Sedang Terpuruk, Pecco Bagnaia Dapat Dukungan Penuh dari CEO Ducati
-
Punya 6 Rekan Satu Tim, Marc Marquez Ngaku Banyak Belajar dari Dani Pedrosa
Artikel Terkait
Hobi
-
Bertemu Irak dan Arab Saudi, Ini Peluang Indonesia ke Piala Dunia 2026
-
Bungkus 2 Kemenangan, namun Langkah Timnas Indonesia U-23 ke Semifinal Belum Sepenuhnya Aman
-
Jangan Terlalu Gembira, 2 PR Kembali Muncul Pasca Timnas U-23 Tumbangkan Filipina
-
Piala AFF U-23: Saat 2 Kekuatan Utama Filipina Menjadi Tak Berguna di Hadapan Timnas Indonesia
-
Piala AFF U-23, Kebangkitan Malaysia dan Pesta 7 Gol yang Berakhir dengan Sia-Sia
Terkini
-
4 OOTD Warm Chic Style ala Jang Da A, Bisa Disontek Biar Makin Stunning!
-
Sound Horeg: Ketika Hiburan Jalanan Menggeser Budaya dan Merusak Ketertiban
-
Ulasan Novel The Princes Escape: Terkadang Kuat Tak Harus Berdiri Tegak
-
Sinopsis Film Tanvi The Great, Dibintangi Shubhangi Dutt dan Anupam Kher
-
Diundur Lagi, Film Spider-Man: Beyond the Spider-Verse Tayang 25 Juni 2027