Gelaran Piala AFF 2024 akhir tahun ini akan berbeda rasanya bagi para pelaku dunia sepak bola Indonesia. Jika sebelumnya ajang ini selalu menjadi patokan dari kesuksesan dan prestasi utama bagi Timnas Indonesia, namun untuk kali ini tidak demikian halnya.
Hal ini tak lepas dari reancana pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong untuk menurunkan skuat muda di turnamen biennial federasi sepak bola Asia Tenggara ini. Menyadur laman Suara.com, pelatih berkebangsaan Korea Selatan tersebut merencanakan untuk menggunakan Timnas Indonesia U-22 untuk turnamen nanti.
Namun, meski demikian, STY tak lantas memberikan target sekenanya di turnamen biennial ini. Melalui sumber di laman yang sama, mantan pelatih Timnas Korea Selatan tersebut menargetkan Timnas Indonesia yang dilatihnya tetap mampu bersaing di turnamen, dan mematok partai final sebagai target timnya.
Hal ini tentunya sebuah hal yang cukup aneh dan membuat terkejut. Pasalnya, dengan mengandalkan skuat senior, pencapaian terbaik Timnas Indonesia di ajang Piala AFF ini sendiri selalu mentok di partai puncak, apa lagi jika nantinya benar-benar menurunkan Timnas Indonesia U-22 di turnamen, tentunya target ini terkesan terlalu berlebihan bukan?
Namun sayangnya, menargetkan pencapaian final turnamen Piala AFF 2024 dengan menurunkan tim muda ternyata bukanlah sebuah hal yang aneh dan berat bagi seorang STY. Pasalnya, pelatih yang satu ini memang kerap kali mampu memoles anak-anak muda di bawah binaannya menjadi sebuah kekuatan yang sarat dengan kejutan.
Seperti contoh, menyadur data history yang ada di laman AFC, coach Shin bahkan sukses membuat kejutan di level benua dengan mengantarkan tim debutan Indonesia U-23, menjadi tim peringkat keempat terbaik di gelaran Piala Asia U-23.
Terlebih, jika kita melihat sejarah pencapaian STY bersama Timnas Indonesia di pentas Piala AFF, target babak final bukanlah sebuah hal yang mengada-ada. Pasalnya, menurut laman history aseanfootball.org, STY sendiri sempat membawa Timnas Indonesia ke partai final gelaran pada edisi 2020 lalu.
Tentunya, para pencinta Timnas Indonesia masih mengingat dengan jelas, komposisi skuat Indonesia di Piala AFF 2020 lalu, didominasi oleh para pemain muda, yang bahkan di antara mereka memiliki usia di bawah 20 tahun. Jadi, jika saat ini STY kembali menargetkan mencapai partai final Piala AFF dengan Timnas U-22 yang diturunkannya, hal itu sejatinya bukanlah sebuah hal yang mengagetkan, atau mungkin ngadi-ngadi.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Bukannya Membantu sang Tetangga, Arab Saudi Justru Lebih Pilih Bantu Timnas Indonesia
-
Hantam sang Tamu Satu Gol, Indonesia Makin Lekatkan Label Tim Paling Buruk kepada China!
-
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Permainan Menyerang Timnas China Hanyalah Sekadar Wacana Belaka
-
Indonesia vs China: Saat Tim Haus Kemenangan Menjamu Tim Paling Mengenaskan
-
China Rencanakan Tampil Menyerang, Keuntungan Besar Justru Bakal Didapatkan Timnas Indonesia!
Artikel Terkait
-
Tok! Komisi X DPR RI Setujui Naturalisasi Kevin Diks dkk, Bakal Diparipurnakan Besok
-
Shin Tae-yong Dirikan STY Foundation, Tekankan Manfaat Memupuk Bakat Sepak Bola Sejak Dini
-
Rilis STY Foundation, Shin Tae-yong Ingin Temukan Talenta Muda di Indonesia
-
Resmi! PSSI Nyatakan Kevin Diks untuk Perkuat Timnas Indonesia Lawan Arab Saudi
-
PSSI Kirim Kode Kevin Diks Bisa Bela Timnas Indonesia Lawan Arab Saudi
Hobi
-
Jalan Panjang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Usai Kalahkan Tim China
-
Bukannya Membantu sang Tetangga, Arab Saudi Justru Lebih Pilih Bantu Timnas Indonesia
-
Patrick Kluivert Akui Puas dengan Kualitas Pemain Lokal Timnas Indonesia
-
Hantam sang Tamu Satu Gol, Indonesia Makin Lekatkan Label Tim Paling Buruk kepada China!
-
Kejutan dari PBSI: Fajar Rekan Tandem Fikri, Langkah Penyegaran Positif
Terkini
-
Rahasia Kulit Lembap dan Glowing, 4 Rekomendasi Masker Korea Berbahan Madu
-
10 Rekomendasi Drama China yang Memakai Kata "Legend" pada Judulnya
-
Doyoung Usung Tema Yakin dan Percaya di Highlight Medley Album Soar Part 3
-
Jackson Wang Ungkap Rasa Sakit Jalani Hubungan Toksik di Lagu Hate To Love
-
Mainan Anak dan Stereotip Gender: Antara Mobil-mobilan dan Boneka