Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Christian Fabio
Prince of Persia: The Lost Crown (Ubisoft)

Ubisoft telah membuat keputusan yang mengejutkan terkait tim pengembang Prince of Persia: The Lost Crown. Meskipun game ini mendapat respon positif dari para kritikus, tim pengembang utama yang bekerja di Ubisoft Montpellier dikabarkan telah dibubarkan, dengan sebagian besar anggotanya dipindahkan ke proyek lain yang dinilai memiliki potensi penjualan lebih besar.

Beberapa proyek tersebut antara lain Beyond Good & Evil 2, Ghost Recon terbaru, dan Rayman remake yang belum diumumkan. Mengutip dari Eurogamer, Ubisoft mengonfirmasi bahwa meskipun tim pengembang The Lost Crown dipindahkan, mereka tetap bekerja di studio Ubisoft Montpellier dan kini fokus pada proyek-proyek baru yang dianggap lebih menjanjikan.

Keputusan ini tentu mengejutkan, mengingat The Lost Crown berhasil menjual satu juta kopi dan meraih skor yang sangat baik, dengan 86 di Metacritic dan ulasan "Very Positive" di Steam. Meski begitu, Ubisoft merasa game ini belum memenuhi ekspektasi penjualan mereka.

Dalam sebuah pernyataan, Abdelhak Elguess, senior producer The Lost Crown, mengungkapkan bahwa mereka bangga dengan hasil kerja tim mereka, namun kini fokus pada proyek lain yang lebih potensial. Dilansir dari Polygon, meskipun The Lost Crown mendapatkan sambutan baik, penjualannya tidak cukup untuk menjamin kelanjutan pengembangan sebuah sequel.

Salah satu keputusan yang dianggap aneh adalah perilisan The Lost Crown yang dimulai pada bulan Januari, sebuah waktu yang dianggap tidak ideal bagi rilis game besar. Banyak pemain masih sibuk dengan game-game yang mereka dapatkan selama liburan, sehingga sulit bagi game baru untuk mendapatkan perhatian.

Selain itu, kehadiran remake Sands of Time yang juga terhambat pengembangannya seolah memberikan bayangan yang kurang menyenangkan bagi The Lost Crown, terlebih karena game ini tidak menampilkan karakter Prince of Persia yang sudah dikenal. Menurut informasi dari IGN, meskipun The Lost Crown adalah game yang digemari, posisi game ini di pasar sulit dipertahankan karena adanya masalah dalam strategi pemasaran dan rilisnya.

Meski demikian, beberapa pihak berpendapat bahwa keputusan Ubisoft untuk memindahkan tim pengembang ini menunjukkan adanya masalah dalam strategi marketing mereka. Michael Douse, eksekutif dari Baldur’s Gate 3, menyatakan bahwa strategi rilis yang buruk, termasuk penundaan rilis di Steam, berkontribusi pada kurangnya kesuksesan The Lost Crown.

Menurutnya, Ubisoft gagal mengoptimalkan potensi game ini yang telah mendapatkan apresiasi dari banyak pihak. Douse juga menegaskan bahwa keputusan Ubisoft untuk mengabaikan potensi The Lost Crown adalah langkah yang sangat disayangkan mengingat kualitas game tersebut.

Dengan tim yang sekarang telah beralih ke proyek-proyek besar lainnya, seperti Beyond Good & Evil 2 dan Rayman remake, banyak yang bertanya-tanya apakah Prince of Persia: The Lost Crown akan mendapat kesempatan kedua.

Ubisoft sendiri mengonfirmasi bahwa ide untuk sequel telah digabungkan ke dalam rencana DLC game ini, sementara harapan untuk proyek selanjutnya masih ada. Namun, satu hal yang pasti, game ini dan tim pengembangnya seharusnya mendapat perlakuan yang lebih baik.

Dengan keputusan ini, Ubisoft kembali menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan citra mereka di mata para penggemar dan industri game secara keseluruhan.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Christian Fabio