Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Pelatih Shin Tae-yong memimpin latihan Timnas Indonesia jelang laga pertama melawan Arab Saudi (pssi.org)

Pelatih Timnas Indonesia senior, Shin Tae-yong membawa perubahan besar bagi persepakbolaan negeri ini di pentas internasional. Bersama dengan PSSI yang dikomandoi oleh Erick Thohir dan tim, pelatih berkebangsaan Korea Selatan tersebut berhasil membawa Pasukan Garuda bersaing di level yang lebih tinggi, yakni di tataran benua Asia.

Hal ini bukanlah sebuah omong kosong belaka. Pasalnya, menyadur laman AFC, Timnas Indonesia kini mampu menjadi tim kejutan di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Putaran Ketiga dengan menduduki posisi ketiga sementara grup C. 

Uniknya lagi, kiprah Timnas Indonesia di babak Kualifikasi Piala Dunia kali ini bukanlah sekadar penggembira belaka. Dengan koleksi 6 poin dari 6 laga, Indonesia yang semula hanya berkutat di persepakbolaan Asia Tenggara, secara peluang masih terbuka lebar untuk bisa lolos ke Piala Dunia edisi terdekat.

Namun sayangnya, meskipun STY telah sukses mentransformasikan Indonesia menjadi "next level team" dari sebelumnya, namun untuk sekadar membawa pulang Piala AFF atau yang saat ini dikenal dengan nama Piala ASEAN masih terbilang cukup sulit.

Pasalnya, gelaran Piala AFF yang belum menjadi turnamen resmi di bawah naungan FIFA, menjadi penghalang mendasar bagi coach Shin untuk memanggil para pemain andalan yang berlaga di pentas Asia kemarin.

Sehingga, mau tak mau mantan pelatih Timnas Korea Selatan ini harus mengalihkan komposisi skuatnya kepada para pemain yang eligible untuk dimainkan. Dan hal inilah yang menjadikannya semakin tak mudah untuk bisa menjuarai Piala ASEAN 2024 nanti.

Dengan komposisi pemain yang "tambal sulam", di mana para pemain langganannya di tim utama akan dipadukan dengan para pemain panggilan baru, membuat coach Shin mau tak mau harus mengulangi pembentukan tim.

Jika kita berkaca pada laman Transfermarkt, coach Shin memang memanggil para pemain baru untuk dipadukan dengan nama-nama langganan di Timnas Indonesia seperti Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Rafael Struick, Pratama Arhan hingga Asnawi Mangkualam dan Justin Hubner.

Namun hal itu tentunya akan menjadi suatu perkara yang tak mudah untuk menyatukan mereka. Terlebih, di sisi lain coach Shin juga saat ini tengah terburu oleh waktu, mengingat jadwal yang dirilis oleh laman aseanfootball.org menyebutkan, gelaran Piala ASEAN 2024 ini akan dimulai pada 8 Desember mendatang.

Jadi, dengan kondisi yang ada saat ini, masih cukup sulit bagi seorang STY untuk bisa memboyong Piala AFF 2024 ke Indonesia, meskipun dirinya sudah mampu membawa Indonesia menuju ke persaingan yang lebih tinggi di kawasan benua. 

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.