Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Rana Fayola R.
Gelandang Timnas Indonesia, Witan Sulaeman berebut bola dengan kapten Timnas Thailand, Theerathon Bunmathan dalam laga ketiga Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (29/12/2022). [Twitter/Changsuek_TH]

Tak hanya sekali atau dua kali Thailand menjadi batu sandungan bagi Timnas Indonesia dalam menorehkan prestasi di kancah Asia Tenggara. Pasukan Gajah Perang bak momok menakutkan yang menjegal setiap langkah skuad Garuda.

Ketika partai final Piala AFF 2021, contohnya. Saat itu Thailand melibas Indonesia dengan skor telak empat gol tanpa balas di leg pertama, kemudian menahan imbang 2-2 pada pertemuan kedua. Sontak saja hasil tersebut membuat Merah Putih harus menelan bulat-bulat keinginan menjadi juara.

Berbeda dari Indonesia yang belum pernah mencicipi gelar juara di kompetisi bergengsi tingkat Asia Tenggara ini, Thailand justru sudah tujuh kali menyabet trofi. Mereka bahkan tercatat sebagai negara yang paling sering menjadi kampiun AFF.

Maka wajar saja jika Thailand dijuluki sebagai Raja ASEAN, mengingat bagaimana sepak terjangnya yang begitu mumpuni. Namun situasi sekarang telah berbeda. Melansir suara.com, Gajah Perang agaknya mulai kehilangan taring.

Bahkan media lokal Thailand menilai bahwa timnya sudah bukan lagi skuad terkuat di Asia Tenggara. Thairath Sport terang-terangan menyebut tim di kawasan ASEAN mengembangkan sepak bola agar meraih hasil terbaik, tetapi Thailand malah stagnan.

Harus diakui tim-tim lain di Asia Tenggara berusaha mengembangkan sepak bolanya dengan segala cara untuk menghadirkan hasil terbaik. Sementara itu, sepak bola Thailand hingga saat ini masih menganggap mereka nomor 1 di Asia Tenggara, tapi kenyataannya tidak demikian,” tulis Thairath Sport dalam laporannya, Rabu (27/11/2024).

Pernilaian itu sejatinya realistis. Lantaran kemerosotan kekuatan Gajah Perang nampak di depan mata. Tak hanya gagal melaju ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026, tetapi tim asuhan Masatada Ishii juga secara mengejutkan gagal menaklukkan Laos.

Padahal Laos kerap dianggap sebagai salah satu tim yang lemah. Namun Thailand hanya bisa mengimbangi Thim Xad. Tentu sebuah catatan yang harus membuat mereka berbenah besar-besaran, apalagi mengingat kompetisi Piala AFF 2024 yang ada di depan mata.

Saatnya Timnas Indonesia Rebut Takhta ASEAN?

Situasi dalam tim Thailand sangat kontras dengan apa yang dialami Timnas Indonesia. Skuad Garuda yang makin matang di bawah kepelatihan Shin Tae-yong maupun naungan Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga bakal semakin kuat karena adanya tambahan-tambahan pemain keturunan.

Bangkitnya sepak bola Indonesia juga terwujud melalui kiprah pasukan Merah Putih di kancah Asia. Setelah melewati hujan badai di awal kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga, pemain asuhan Shin Tae-yong akhirnya mencicipi kemenangan perdana.

Tak tanggung-tangguh, Jay Idzes dan kolega menaklukkan Arab Saudi yang secara kualitas maupun pengalaman unggul jauh di atas kertas hingga menduduki urutan ketiga klasemen. Statistik ini membuat Indonesia juga melampaui pencapaian Thailand maupun Vietnam di babak tersebut.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rana Fayola R.