Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Desyta Rina Marta Guritno
Davide Tardozzi (Instagram/@davidetardozziofficial)

Beberapa hari lalu, Ducati Corse merilis sebuah video rekaman berjudul 'Dream On: Ducati and Bagnaia's Pursuit to Glory' di kanal Youtube resmi Ducati.

Sesuai dengan judulnya, video ini berisi tentang situasi di balik layar jelang putaran final MotoGP 2025, di mana Pecco Bagnaia tengah berusaha mempertahankan gelar juara dunianya.

Pada episode pertama, rekaman menunjukkan banyak situasi, salah satunya setelah pelaksanaan sprint race MotoGP Thailand.

Saat itu, Pecco Bagnaia memulai balapan dari grid paling depan alias pole position, tapi setelah mengalami pertarungan yang hebat dengan Enea Bastianini dan Jorge Martin, Pecco finis di posisi ketiga.

Dalam video tersebut memperlihatkan diskusi setelah balapan yang dihadiri oleh Manajer Tim Ducati, Davide Tardozzi, istri Pecco Bagnaia, Domizia Castagnini, pers, dan Pecco Bagnaia sendiri.

Davide Tardozzi yang sedang berbicara terlihat sangat berapi-api memberi nasehat pada Bagnaia.

"Hari ini, Martin punya nyali. Dia punya keberanian untuk menjatuhkanmu. Dia sudah memutuskan bahwa dia akan mengganggumu dan akan melakukan apa yang harus dia lakukan," kata Tardozzi.

Dalam hal ini, sepertinya mantan pembalap ajang WorldSBK itu menyoroti sikap Pecco Bagnaia yang terlalu baik saat di lintasan.

Saat sprint Jorge Martin memang terlihat lebih agresif sehingga mampu merebut posisi Pecco Bagnaia sebanyak dua kali.

Tardozzi pun mengingatkan Pecco Bagnaia untuk tidak bersikap seperti itu mengingat lawannya, Jorge Martin, sudah lebih berani untuk menyerang. Sementara itu, Pecco Bagnaia dan yang lain terlihat diam mendengarkan Tardozzi dengan seksama.

"Martin ingin menyalipmu di tikungan pertama, dia sudah memutuskan bahwa dia akan melakukannya. Tidak ada keraguan untuk itu. Jadi, kamu harus berhenti bersikap terlalu baik karena orang-orang ini akan menjatuhkanmu," tambahnya.

Arahan Tardozzi ini tampaknya berhasil membakar semangat Bagnaia untuk bangkit di sesi balap utama.

Keesokan harinya, Pecco Bagnaia mantap menggunakan motor settingan basah. Meskipun sempat merosot hingga ke posisi empat di awal lap, Bagnaia kemudian berhasil naik ke P2.

Di beberapa lap terakhir, dia naik lagi ke P1 setelah Jorge Martin melebar. Pecco Bagnaia mengakhiri GP Thailand 2024 dengan mengumpulkan poin penuh, sementara Jorge Martin berada di P2, disusul oleh Pedro Acosta di P3.

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

Desyta Rina Marta Guritno