Awal tahun 2025, induk sepak bola Indonesia, PSSI membuat sebuah berita yang sangat mengejutkan. Tak ada angin tak ada hujan, federasi sepak bola tertinggi di Indonesia tersebut mengumumkan berakhirnya kerja sama yang mereka jalin dengan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.
Meskipun jika kita menyadur laman Suara.com pada Senin (6/1/2025), Erick Thohir sang ketua umum PSSI menyatakan bahwa pelepasan seorang Shin Tae-yong merupakan keputusan terbaik yang harus ditempuh, namun tentunya keputusan tersebut sama sekali tidak ksatria.
Pasalnya, dalam konferensi pers yang diadakan pihak PSSI pada Senin (6/1/2025) lalu, sang ketua umum sama sekali tak menyebutkan alasan spesifik terkait berakhirnya kerja sama yang terjalin selama kurang lebih lima tahun belakangan ini. Bahkan, dalam penjelasannya, mantan presiden Inter Milan tersebut hanya menyatakan bahwa keputusan ini sudah dipikirkan jauh-jauh hari, dan sebagai bagian dari evaluasi yang mereka lakukan terkait kinerja sang pelatih.
Namun sayangnya, jika kita melihat secara lebih menyeluruh, apa yang diputuskan oleh PSSI ini cenderung mengarah ke sebuah tindakan yang kurang fair, bahkan dapat dikatakan pengecut. Selain tidak menyebutkan secara pasti faktor yang menjadi penentu diberhentikannya sang pelatih, PSSI juga menyinggung terkait hasil yang didapatkan oleh Timnas Indonesia di gelaran Piala AFF 2024 lalu.
Berdasarkan informasi yang dirilis oleh laman Suara.com, hasil yang didapatkan oleh coach Shin di gelaran Piala AFF juga masuk dalam ranah evaluasi PSSI, meskipun tak menjadi penentu utama. Padahal, seperti yang kita ketahui bersama, sebelum gelaran AFF berlangsung di bulan Desember 2024 lalu, PSSI menyatakan sama sekali tak akan ambil pusing dengan hasil yang didapatkan oleh skuat asuhan Shin Tae-yong tersebut.
Namun secara tiba-tiba, PSSI memasukkan hasil AFF yang tingkatannya regional untuk dibahas dalam evaluasi, sekaligus menafikan capaian-capaian yang telah didapatkan oleh sang pelatih selama lima tahun menangani Timnas Indonesia.
Tentunya apa yang dilakukan oleh PSSI ini bukanlah sebuah sikap yang ksatria. Berdalih evaluasi, namun mereka hanya mencari hasil minor yang didapatkan oleh sang pelatih, serta sama sekali tak memandang hasil positif yang didapatkan oleh pelatih berusia 54 tahun tersebut, di mana dengan segala kerja kerasnya, coach Shin telah berhasil mengangkat marwah persepakbolaan Indonesia di level internasional dari jurang keterpurukan di akhir dekade 2010an lalu.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ironisme PSSI, Semua Syarat Pelatih Anyar Ternyata Sudah Dipenuhi oleh STY yang Mereka Pecat!
-
Nama John Herdman Mengemuka untuk Latih Timnas, Bakal Jadi Patrick Kluivert Jilid II?
-
Semakin Dekat ke Timnas Indonesia, 3 Gaya Melatih John Herdman Ini Ternyata Mirip dengan STY!
-
Kemenangan Dianulir FIFA, Status Kelolosan Malaysia ke Piala Asia 2027 di Ujung Tanduk!
-
Bakal Tentukan Pelatih Anyar dalam Waktu Dekat, PSSI Harus Belajar dari Kasus STY dan Indra Sjafri
Artikel Terkait
-
Shin Tae-yong Menangis
-
Pecat STY, Ingat Lagi Cerita Erick Thohir soal Pemain Timnas Meeting Sendiri tanpa Pelatih
-
Patrick Kluivert Disebut Berutang Judi Rp 16 M, DPR: Jangan Sampai Punya Beban Masa Lalu!
-
Ratu Tisha Diserbu Netizen, Diminta Speak-Up soal Nasib Shin Tae-yong
-
Miris, Coach Shin Hadir di Gianyar Saat PSSI Wawancara Pelatih Pengganti
Hobi
-
4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
-
Ironisme PSSI, Semua Syarat Pelatih Anyar Ternyata Sudah Dipenuhi oleh STY yang Mereka Pecat!
-
Membaca, Menulis, Merangkai Diri: Kisah Perempuan di Puan dan Bukunya
-
Nama John Herdman Mengemuka untuk Latih Timnas, Bakal Jadi Patrick Kluivert Jilid II?
-
Semakin Dekat ke Timnas Indonesia, 3 Gaya Melatih John Herdman Ini Ternyata Mirip dengan STY!
Terkini
-
Nomor Satu! Mark NCT 'The Firstfruit' Dinobatkan sebagai Album K-Pop Terbaik 2025 Versi Billboard
-
Restitusi untuk Korban Tindak Pidana Masih Sulit Direalisasikan
-
Satu Miliar Pohon Ditanam, Mengapa Bencana dan Emisi Masih Terjadi?
-
Simfoni di Teras Rumah: Seni, Kesabaran, dan Kedamaian dalam Merawat Burung Kicau
-
Bukan Sekadar Tren Viral: Memahami Kekuatan Pop Culture di Era Digital