Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Kevin Topan Kristianto
Megabintang asal Portugal, Cristiano Ronaldo. (INSTAGRAM/cristiano)

Pakar bahasa tubuh, Darren Stanton, mengomentari pernyataan Cristiano Ronaldo baru-baru ini, yang mengklaim bahwa dirinya pemain terbaik sepanjang sejarah.

Cristiano Ronaldo baru-baru ini mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya adalah pemain terlengkap dan terbaik yang pernah ada. Hal itu disampaikannya sendiri dalam sebuah wawancara terbaru dengan jurnalis El Chiringuito de Jugones, Edu Aguirre, pada Senin (3/2/2025).

Dalam wawancara dengan Edu Aguirre, Ronaldo mengklaim bahwa dirinya jauh lebih unggul dibandingkan Pele, Diego Maradona, dan rivalnya saat ini Lionel Messi. Menurutnya, ia memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh tiga pemain terbaik sepanjang sejarah sepak bola tersebut.

"Saya percaya bahwa saya adalah pemain terbaik sepanjang sejarah sepak bola, tidak ada yang lebih baik. Angka-angka membuktikan itu, saya adalah pemain sepak bola paling lengkap yang pernah ada,” kata Ronaldo dengan percaya diri, dikutip dari Sportskeeda.

"Orang-orang mungkin menyukai Messi, Maradona, Pele… dan saya menghormatinya, ya, tetapi saya yang paling lengkap, dan angka-angka yang mengatakan itu."

"Saya belum pernah melihat siapa pun yang lebih baik dari saya dalam sejarah sepak bola, dan saya mengatakan kebenaran dari hati saya. Saya cepat, kuat, saya mencetak gol dengan sundulan atau dengan kaki kiri, tidak ada yang pernah lebih lengkap dari saya. Saya adalah pemain terbaik dalam sejarah. Saya benar-benar percaya itu."

Pernyataan Ronaldo itu ternyata menarik perhatian pakar bahasa tubuh ternama asal Inggris, Darren Stanton. Menurutnya, CR7 tampak sedang berusaha meyakinkan dirinya sendiri dan merasa frustrasi karena dianggap sebelah mata.

Stanton juga berpendapat bahwa megabintang asal Portugal tersebut sebenarnya tampak kurang percaya diri (pede) dengan klaimnya sebagai pemain terbaik sepanjang sejarah.

"Ronaldo benar-benar sedang dalam keadaan campur aduk. Kita bisa melihat campuran emosi, terutama kemarahan - dia adalah pria yang sangat marah saat ini. Saya rasa dia merasa tidak mendapatkan rasa hormat yang seharusnya ia terima. Kita bisa melihat apa yang disebut sebagai 'senyuman tapal kuda', yang hanya bertahan kurang dari seperlima detik, yang sebenarnya adalah ekspresi kemarahan," papar Stanton.

"Itu adalah kebalikan dari senyuman bahagia. Alisnya tertarik ke dalam, dan matanya menyipit. Saya rasa dia merasa tidak dianggap sebagai legenda seperti yang ia pikirkan. Namun ironisnya, justru dia terlihat seperti seseorang yang sebenarnya kurang percaya diri dalam beberapa aspek."

Stanton juga mengomentari klaim pemilik lima gelar Ballon d’Or itu yang menyebut dirinya lebih hebat dari Messi, serta mendiang Pele dan Maradona. Menurut Stanton, bahasa tubuh Ronaldo bertentangan dengan apa yang ia ucapkan.

"Bahasa tubuhnya bertentangan dengan apa yang ia ucapkan. Saya tidak percaya bahwa dia benar-benar meyakini dirinya sebagai pemain terbaik."

"Saya pikir itu semua hanya untuk menutupi sesuatu. Kita bisa melihat peningkatan frekuensi kedipan mata yang terkait dengan kecemasan, anggukan bahu, senyuman tapal kuda, dan sebenarnya dia bukan orang yang pandai menyembunyikan emosinya," ujar Stanton.

Stanton menambahkan bahwa pria yang kini berusia 40 tahun itu adalah sosok orang yang tidak bisa menyembunyikan perasaannya.

"Dia adalah seseorang yang tidak bisa menyembunyikan perasaannya, terlepas apa pun yang ia coba katakan dengan kata-katanya. Semua ini mungkin berakar pada rasa tidak aman dalam beberapa aspek kepribadian dan karakternya, serta bagaimana ia merasa orang lain memandang dirinya," pungkas Stanton.

Kevin Topan Kristianto