All England Open Badminton Championship atau lebih dikenal dengan All England adalah kejuaraan bulu tangkis tertua dan salah satu bergengsi di dunia. Kejuaraan tepok bulu ini digelar setiap tahun di Inggris.
Pada tahun 2025, All England dimulai 11 hingga 16 Maret dan masih digelar di Utilita Arena Birmingham, Birmingham, Inggris. Kejuaraan ini memasuki edisi ke-115 sejak pertama kali diselenggarakan pada 1899.
Sebagai kejuaraan bulu tangkis tertua di dunia, All England memiliki perjalanan panjang yang menarik. Salah satunya adalah tentang bagaimana nama All England ini berasal dan hingga kini tetap melekat sebagai identitas kejuaraan. Yuk, simak sejarah di balik penamaannya.
Asal-usul Nama All England, Kejuaraan Bulu Tangkis Tertua di Dunia
Dikutip dari situs resmi BWF World Tour, pada 50 tahun silam, tepatnya pada Maret 1975, Sekretaris Kehormatan Federasi Internasional (IBF), Herbet Scheele, yang kala itu masih menjadi editor majalah World Badminton menjelaskan sejarah di balik nama All England.
Nama kejuaraan All England pertama kali digunakan pada tahun 1902, menggantikan nama sebelumnya yaitu The Badminton Association Tournament (1899-1901).
Tujuan perubahan nama ini adalah untuk menunjukkan bahwa kejuaraan tersebut terbuka bagi pemain dari seluruh penjuru Inggris, bukan hanya pemain dari London. Jadi, edisi awal kejuaraan bulu tangkis ini bertujuan untuk menobatkan pemain terbaik di seluruh Inggris, sehingga dinamakan All England.
Kejuaraan bulu tangkis ini kemudian menjadi ajang internasional pada tahun 1938. Kala itu, ada wakil dari Denmark, Swedia, dan juga Kanada.
Berselang setahun kemudian, Denmark yang mengirimkan banyak atlet tepok bulu berhasil menjadi juara di kategori tunggal putra (Tage Madsen) serta ganda putri (Ruth Dalsgaard/Tonny Olsen).
Ketiga atlet asal Denmark itu pun mengukir sejarah sebagai pebulu tangkis non-Britania Raya pertama yang berhasil meraih gelar juara, sekaligus menandai era baru dalam sejarah All England.
Selama perjalanannya, All England sempat dihentikan dua kali karena perang global. Karena Perang Dunia I, All England tidak bergulir dari 1915 hingga 1919. Kemudian, Perang Dunia II juga menghalangi kejuaraan bulu tangkis ini dari 1940 hingga 1946.
Baca Juga
-
Profil Sjoerd Woudenberg: Pelatih Kiper Timnas Indonesia Era Kluivert
-
Mengapa Nama Orang Islandia Banyak Berakhiran "-Son"? Ini Alasannya
-
Kilas Balik MotoGP Argentina 2018: Start Unik Jack Miller yang Jadi Sorotan
-
Kiper Pegang Bola Ada Batas Waktunya, Berapa Lama Sih?
-
Netizen Hujani Trevoh Chalobah dengan Rasisme, Kevin Diks Bereaksi Keras
Artikel Terkait
-
Farikha Sukrotun: Wasit Asal Kudus di Final BAC 2025, Dulu Jaga Kasir Toko Bangunan
-
Muhammad Shohibul Fikri Langganan Jadi Runner Up, 'The Real Manusia Silver
-
Gagal Juara All England 2025, Leo/Bagas: Kami Sudah Berusaha
-
Jadi Runner Up All England 2025, Perjuangan Leo/Bagas Layak Diapresiasi
-
Juara Baru All England 2025, China dan Korea Selatan Sabet 2 Gelar
Sport
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia Tak Miliki Filosofi Permainan yang Jelas
-
Lando Norris dan Oscar Piastri Siap Bersaing untuk Gelar Juara Dunia 2025
-
Disebut akan Dinaturalisasi, 2 Pemain Ini Disebut Sedang Dipantau oleh PSSI
-
Dragan Talajic Sindir Timnas Indonesia Terkait Jumlah Pemain Naturalisasi
-
Usulan Aprilia Kembali Dapat Penolakan, Kemarin Ducati Sekarang Jack Miller
Terkini
-
Kisah Inspiratif dari Out of My Mind, Melihat Dunia dari Perspektif Berbeda
-
Bawa Leeds United Promosi, Ternyata Pascal Struijk Bukan Pemain Indonesia Pertama di EPL
-
Jordi Amat Akui Belum Tahu Nasib di JDT, Bantah Rumor Hijrah ke Indonesia?
-
3 Alasan Mengapa Patrick Kluivert Harus Pertimbangkan Panggil Yakob Sayuri
-
Ulasan Film Night Bus: Perjalanan Menegangkan Lewati Zona Konflik Berbahaya