MotoGP Argentina yang diselengarakan di Sirkuit Termas de Rio Hondo pernah menyajikan salah satu momen paling ikonik dalam sejarah MotoGP. Kala itu, terjadi kekacauan pada starting grid yang membuat Jack Miller jadi sorotan.
Jack Miller menjadi sorotan karena terlihat berada di posisi start paling depan. Sementara itu, 23 rider lain yang tersisa berada jauh dibelakangnya. Hal itulah yang membuat pembalap asal Australia itu paling mencolok pada starting grid.
Semua itu bermula ketika jelang race mau dimulai, kondisi lintasan Termas de Rio Hondo dalam kondisi basah, tetapi cuaca sudah tidak turun hujan. Saat itu, 23 pembalap memutuskan untuk menggunakan ban basah menuju grid.
Sementara Jack Miller justru menjadi satu-satunya rider yang menggunakan ban slick atau kering di awal balapan. Ia memutuskan untuk memakai ban slick, karena memperkirakan bahwa trek akan cukup kering.
"Itu situasi yang gila di grid, saya bisa melihat hujan mulai berhenti, trek masih kering, dan angin yang bertiup membuat awan serta hujan perlahan menghilang," kata Jack Miller pada saat itu, dikutip dari Crash.net.
Pada saat menit-menit terakhir sebelum balapan dimulai, lintasan yang memiliki panjang 4,81 kilometer (km) itu mengering dengan cepat. Hal ini langsung membuat 23 penunggang "kuda besi" segera ke paddock untuk mengganti motor yang sudah di setting kering.
Sementara itu, Jack Miller yang dari awal memakai ban slick pada motornya tidak perlu lagi ke paddock dan tetap di grid.
Namun, sesuai regulasi MotoGP menyatakan bahwa pembalap yang kembali ke pit setelah sighting lap mendapat penalti dengan harus start dari pit lane. Akan tetapi, karena jumlahnya banyak mereka tetap boleh start di grid, tapi dipaksa mundur lima baris dari posisi seharunya.
Hasilnya, membuat Jack Miller terlihat mencolok, karena start sendirian di barisan depan sedangkan 23 pembalap lainnya ada di barisan belakang. Pemandangan ini pun menjadi salah momen tak terlupakan dalam sejarah MotoGP.
"Saya merasa kami sudah melakukan hal yang benar dan kami tidak bisa mengatakan bahwa orang lain melakukan hal yang salah. Tapi rasanya aneh berada di grid ketika seharusnya ada 24 motor, tetapi tidak ada siapa pun!" ujar Miller saat start sendirian di barisan depan.
Bagi Miller, start sendirian di barisan depan tentu menjadi keuntungan buatnya. Sayang, keuntungan tersebut tidak berakhir manis, karena pembalap asal Negeri Kanguru itu harus puas finis di posisi keempat.
"Rasanya agak pahit-manis, itu pasti. Setelah memimpin balapan begitu lama, meraih pole, dan semua itu, rasanya sedikit menyakitkan tidak bisa naik podium. Tapi secara keseluruhan, ini hari yang baik," ungkap perasaan Miller saat itu.
Sementara Cal Crutchlow menjadi pemenang race MotoGP Argentina 2018, diikuti oleh Johann Zarco di posisi kedua dan Alex Rins di podium ketiga.
Meskipun tidak menjadi pemenang balapan MotoGP Argentina 2018 pada saat itu, pengalaman start sendirian menjadi salah satu momen tak terlupakan dalam karier Jack Miller dan sejarah MotoGP.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Data Bicara: Mobil F1 atau Motor MotoGP yang Lebih Cepat?
-
Profil Sjoerd Woudenberg: Pelatih Kiper Timnas Indonesia Era Kluivert
-
Mengapa Nama Orang Islandia Banyak Berakhiran "-Son"? Ini Alasannya
-
Mengapa All England? Sejarah di Balik Nama Kejuaraan Bulu Tangkis Tertua
-
Kiper Pegang Bola Ada Batas Waktunya, Berapa Lama Sih?
Artikel Terkait
Hobi
-
Ernando Ari Jadi Harapan Terakhir, Rekam Jejaknya Mampu Yakinkan Kluivert?
-
Mainkan Skema Dua Bek, Siapakah yang Layak Jadi Tandem Jay Idzes di Timnas Indonesia?
-
Sanksi FIFA dan Impian Malaysia Menuju Piala Asia 2027 yang Kini di Ujung Tanduk
-
Meski Serumpun, 2 Skill Sepak Bola Ini Ternyata Tak Efektif Digunakan di Pertandingan Futsal
-
Melihat Hubungan Futsal sebagai Pemersatu Bangsa
Terkini
-
Sempat Tuai Kritikan, Anime Blue Lock Dipastikan Lanjut ke Season 3
-
Dalam Proses Pemulihan, Ini Kondisi Terbaru Tom Holland Usai Alami Cedera
-
Kado Ultah Anti-Mainstream: 10 Ide Unik Biar Bestie Gak Cuma Bilang 'Makasih'
-
Dari Musik hingga Pacuan Kuda: Festival SARGA Siap Meriahkan Payakumbuh di IHR Cup II 2025!
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?