Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Christian Fabio
Turok: Origins (Saber Interactive)

Setelah lebih dari satu dekade, Turok akhirnya kembali dengan wajah baru! Di ajang The Game Awards 2024, Saber Interactive secara resmi mengumumkan Turok: Origins, yang disebut sebagai "evolusi baru" dari franchise klasik ini. Kali ini, perburuan dinosaurus akan terasa berbeda karena game ini meninggalkan format first-person shooter yang selama ini menjadi ciri khasnya dan beralih ke perspektif third-person.

Melansir dari laman IGN, selain perubahan perspektif, game ini juga menawarkan fitur co-op yang memungkinkan hingga tiga pemain bekerja sama dalam mode main campaign. Hal ini memberikan pengalaman baru dalam menjelajahi dunia yang luas serta menghadapi berbagai makhluk prasejarah dan alien yang menjadi ancaman utama. Dengan konsep multiplayer yang diintegrasikan ke dalam cerita utama, Turok: Origins tampaknya ingin membawa pengalaman bermain yang lebih dinamis dibandingkan pendahulunya.

Dalam game ini, karakter utama mengenakan biomorphic suit canggih yang memungkinkannya menyerap DNA dari musuh yang dikalahkan. Dengan fitur ini, pemain bisa mendapatkan berbagai kemampuan unik seperti mengendalikan petir atau memanipulasi lingkungan. Sistem pertarungan juga terlihat lebih variatif dengan senjata futuristik, termasuk ray guns, plasma rifles, busur khas Turok, serta senjata jarak dekat seperti kapak dan pisau raksasa.

Dilansir pada artikel GameRant, dunia yang dihadirkan dalam Turok: Origins tampaknya akan menarik inspirasi dari berbagai iterasi sebelumnya. Sejak pertama kali diperkenalkan di komik tahun 1950-an, Turok telah mengalami beberapa perubahan dalam lore-nya, dari sekadar seorang pejuang yang menemukan lembah tersembunyi yang dihuni dinosaurus, hingga menjadi sebuah gelar yang diwariskan turun-temurun dalam sebuah suku. Versi terbaru ini masih mempertahankan elemen multiversal khas franchise-nya, di mana dunia Lost Land dipenuhi berbagai ancaman dari dimensi lain, termasuk monster prasejarah, alien, dan bahkan iblis.

Menurut informasi dari Digital Trends, transisi dari first-person ke third-person bukanlah tanpa alasan. Pengembangnya, Saber Interactive, lebih nyaman dalam mengembangkan game dengan perspektif ini, sehingga mereka memilih untuk memberikan sentuhan baru pada Turok yang selama ini dikenal sebagai FPS. Selain itu, perubahan ini juga memungkinkan lebih banyak eksplorasi dan interaksi dengan lingkungan, termasuk fitur-fitur baru seperti sistem DNA yang memberikan kekuatan unik bagi karakter utama.

Meskipun sudah diumumkan, Turok: Origins belum memiliki tanggal rilis resmi. Namun, melihat bagaimana Saber Interactive menangani proyek sebelumnya, ada kemungkinan game ini meluncur pada pertengahan 2025, jika tidak mengalami penundaan hingga 2027.

Bagi yang tertarik, game ini akan hadir di PlayStation 5, Xbox Series X|S, dan PC, dan saat ini sudah bisa dimasukkan ke dalam wishlist.

Setelah bertahun-tahun vakum, apakah Turok: Origins akan mampu membawa kejayaan kembali ke franchise ini? Kita tunggu saja bagaimana evolusi Turok dalam versi terbarunya ini!

Christian Fabio