Sebuah deja vu dialami oleh Indra Sjafri pada laga pertama grup C gelaran Piala Asia U-20 edisi 2025. Memimpin anak asuhnya bertarung melawan Iran, pelatih berdarah Sumatera tersebut harus rela melihat tim besutannya dibobol tiga gol tanpa balas oleh sang lawan.
Menyadur data yang ada di laman Transfermarkt, Indonesia yang tampil cukup baik pada laga tersebut, harus mengakui keunggulan sang lawan setelah kebobolan melalui gol dari Nafari, Esmaeil, dan Dehghan.
Bagi para penggemar setia Timnas Indonesia, kekalahan di laga pertama fase penyisihan grup Piala Asia U-20 ini tentunya sedikit banyak akan mengingatkan mereka pada momen yang terjadi di Myanmar, sebelas tahun yang lalu.
Kala itu, Timnas Indonesia U-19 yang juga diasuh oleh Indra Sjafri dan tampil di Piala Asia U-19 sebelum beralih ke Piala Asia U-20, juga harus kebobolan tiga gol di laga pertama grup B. Yang sedikit berbeda adalah, sebelas tahun lalu, Indonesia kebobolan trigol saat berjumpa Uzbekistan dan berhasil menciptakan satu gol balasan, sementara untuk edisi 2025 kali ini ini, mereka digasak tiga gol oleh Iran tanpa bisa membalas satu gol pun.
Bukan hanya terkait hasil pertandingan, deja vu yang dialami oleh coach Indra dan Timnas Indonesia U-20 kali ini juga berkaitan dengan latar belakang dan modal mereka sebelum terjun ke turnamen.
Pada tahun 2014 lalu, Timnas Indonesia datang ke turnamen dengan konfidensi tinggi karena bermodalkan gelar juara Piala AFF U-19 di edisi 2013. Pun demikian halnya dengan saat ini.
Pasukan Muda Merah Putih juga datang ke turnamen yang digelar di China ini dengan rasa percaya diri yang tinggi, dan memiliki bekal yang sama atau bahkan identik, yakni gelar juara Piala AFF U-20 tahun 2024 lalu.
Apakah cukup sampai di sana deja vu-nya? Tentu saja tidak! Baik di Piala Asia U-19 edisi 2013 maupun Piala Asia U-20 edisi 2025 ini, Skuat Garuda Nusantara juga dibebani target yang sama oleh federasi, yakni sama-sama lolos ke putaran final Piala Dunia U-20!
Apakah masih ada? Masih! Kala itu, pasca menjalani laga pertama melawan Uzbekistan, Timnas Indonesia langsung nyungsep di dasar klasemen grup B, dan seperti yang kita ketahui bersama, saat ini pun terjadi hal yang serupa.
Dan nahasnya lagi adalah, sampai akhir fase penyisihan grup, Evan Dimas dan kolega tak mampu naik peringkat, sehingga mengakhiri kiprah mereka di gelaran dengan status sebagai tim juru kunci. Sebuah kenyataan yang bisa saja kembali terulang di edisi kali ini jika mereka tak segera bangkit.
Lantas, apakah deja vu yang dialami Indra Sjafri dan anak asuhnya kali ini akan terus berlanjut? Kita harapkan sih tidak!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
AFF Bentuk Tim ASEAN All Stars, Perlukah Para Pemain Timnas Indonesia Turut Serta?
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
Semifinal AFC U-17: Saat Tim Bernapas Kuda Bertemu dengan Tim Bertenaga Badak
-
Masuki Babak 4 Besar, Tim Mana yang Paling Lemah di Semifinal Piala Asia U-17?
Artikel Terkait
-
Elkan Baggott Kembali Bawa Kejutan, Tersedia untuk Timnas Indonesia vs China dan Jepang
-
Shayne Pattynama Mendadak Menghilang di Laga Pamungkas KAS Eupen, ke Mana Dia?
-
Mirip Status Maarten Paes, Pemain Keturunan Rp6,08 Miliar Ini Eligible Jadi Kiper Pelapis 3 Timnas
-
Asnawi dan Muhammad Ferrari Belum Tentu Dilepas ke Tim ASEAN All Star?
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
Hobi
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
Tertarik Bela Timnas Indonesia, Ini Profil Pemain Keturunan Luca Blondeau
-
Timnas Indonesia U-17 Diminta Move on dari Korea Utara, PSSI Rencanakan Agenda Khusus
-
Indonesia Tuan Rumah AFF Cup U-23 2025, Jadi Peluang Kembali Raih Juara?
-
Masalah Pecco Bagnaia Belum Usai, Davide Tardozzi: Hadapi Saja!
Terkini
-
Ulasan A Wind in the Door: Perjalanan Mikroskopis Memasuki Sel-Sel Tubuh
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
Perantara Melalui Sang Dewantara: Akar Pendidikan dan Politik Bernama Adab