Timnas Indonesia hanya mampu menahan imbang Yaman dalam duel bertajuk laga pamungkas Grup C. Ini menjadi satu poin pertama dan terakhir yang dikemas pasukan Merah Putih sepanjang babak gugur Piala Asia U-20 2025 di China.
Shenzhen Youth Football Training Base Centre Stadium kembali menyaksikan aksi anak asuhan Indra Sjafri yang sebelumnya sudah menderita dua kekalahan beruntun. Melansir pssi.org, total ada enam gol bersarang di gawang saat Garuda Muda ladeni Iran dan Uzbekistan.
Berjumpa dengan Yaman, Timnas Indonesia mendapat tekanan sejak awal. Sepakan Adel Abbas yang untungnya masih melenceng sempat mengejutkan pertahanan Dony Tri Pamungkas CS.
Tak tinggal diam, Indonesia U-20 pun mencoba membalas serangan. Namun umpan dengan bola-bola panjang ke lini depan masih sulit untuk dijangkau dan dimaksimalkan oleh ujung tombak yang dimotori oleh Jens Raven.
Tak hanya itu, lini tengah juga beberapa kali sallah passing sehingga upaya serangan yang dibangun menjadi terhambat. Pada menit 20, Dony mengeksekusi tendangan bebas, sayangnya masih melambung di atas mistar gawang.
Sebelum jeda turun minum tiba, Esam Abdulatef Radman menguji ketahanan benteng pertahanan Timnas Indonesia dengan sepakan. Kemudian heading Adel Abbas Qasem pun nyaris membuahkan gol, tetapi melebar.
Inisiatif serangan kembali diambil Yaman saat memasuki babak kedua. Lagi-lagi Dony Tri Pamungkas sempat bergerak cepat mengirim umpan tarik, tetapi pemain lawan juga dengan gesit mengantisipasi.
Kendali permainan lebih banyak dipegang oleh Yaman. Skor 0-0 tak berubah hingga pertandingan dinyatakan selesai. Hasil tersebut membawa Garuda Muda finis di urutan ketiga klasemen akhir Grup C Piala Asia U-20 dengan koleksi satu poin saja.
Yaman pun punya jumlah angka yang sama, tetapi mereka terbenam di dasar klasemen karena kalah selisih gol. Gagal melaju ke babak selanjutnya juga membuat Timnas Indonesia tak punya peluang lolos ke Piala Dunia U-20 seperti yang ditargetkan PSSI.
Penampilan yang ditunjukkan tim asuhan Indra Sjafri sepanjang kompetisi ini memang cukup mengecewakan. Apalagi dengan persiapan panjang dari pemusatan latihan hingga pertandingan-pertandingan uji coba.
Kini semua lapisan perlu berbenah dan mengambil pelajaran berharga dari Piala Asia U-20 2025.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Persita Terus Benahi Lini Depan, Fabio Lefundes Optimis Kandaskan Borneo FC
-
BRI Liga 1: Pieter Huistra Masih Fokus Pelajari Seluk-Beluk PSS Sleman
-
BRI Liga 1: Dewa United Ingin Lengserkan Persebaya dari Peringkat Kedua
-
Buka-bukaan, Joaquin Gomez Sempat Baper dengan Kartu Merah Diego Michiels
-
Paul Munster Nobatkan Dewa United Jadi Tim Terkuat, Persebaya Jaga Momentum
Artikel Terkait
-
Kevin Diks Cetak Gol dan Assist, Pelatih FC Copenhagen: Itu Wajib Dicatat Semua Orang
-
FC Twente Tersingkir, Mees Hilgers Cetak Gol Bunuh Diri, Joseph Oosting: Memalukan
-
Penyakit Timnas U-20 Makin Parah, Melawan Pemain Mungil Pun Mereka Kalah Duel Udara
-
Lemah Antisipasi Bola Atas, Sejatinya Ada yang Salah dengan Cara Timnas U-20 Berduel Udara
-
Fisik Timnas Indonesia U-17 Jadi Sorotan, Nova Arianto: Mencoba...
Hobi
-
Persita Terus Benahi Lini Depan, Fabio Lefundes Optimis Kandaskan Borneo FC
-
Indra Sjafri, Piala Asia U-20, dan Rekor Buruknya di Kompetisi Asia
-
BRI Liga 1: Pieter Huistra Masih Fokus Pelajari Seluk-Beluk PSS Sleman
-
Meski Tersingkir, Posisi Timnas Indonesia U-20 Tak Terlalu Buruk di Klasemen Seluruh Kontestan
-
Piala Asia U-20, Indra Sjafri, dan Kesetiaan Timnas Indonesia Mainkan Strategi Usang
Terkini
-
Miskin di Negara Kaya: Mengapa Ketimpangan Ekonomi Terus Melebar?
-
Hillpark Sibolangit, Dilengkapi Ragam Wahana Permainan Cocok untuk Keluarga
-
Segera Tayang di iQIYI, Intip 3 Drama China Romantis yang Siap Bikin Baper
-
Ulasan Film Horor 'Kemah Terlarang: Kesurupan Massal': Seram, tapi Kok Agak Nanggung?
-
Mengungkap Misteri Kuntilanak dalam Film 'Anak Kunti', Berani Nonton?