Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Rana Fayola R.
Pelatih Indra Sjafri. (ANTARA FOTO/Fauzan/am.)

Tanggung jawab yang besar ada di pundak Indra Sjafri. Setelah kegagalan Timnas Indonesia dalam mengarungi Piala Asia U-20, pelatih berusia 62 tahun tersebut menyerahkan nasibnya penuh kepada PSSI.

Kepastian gugur di kompetisi bergengsi itu sudah terlihat sejak pertandingan kedua saat Garuda Muda kembali menelan kekalahan 1-3 atas Uzbekistan. Padahal pada laga perdana, Indonesia sudah takluk 0-3 dari Iran.

Dua hasil minor ini sudah membuat skuad asuhan Indra Sjafri otomatis tersingkir juga dari persaingan merebut tiket Piala Dunia U-20. Namun, ada duel pamungkas menghadapi Yaman yang digelar hari Rabu (19/2) malam. Tak terlalu buruk, Jens Raven CS menahan imbang lawan terakhirnya dengan skor 0-0.

Saya mewakili tim dan saya pribadi sebagai pelatih yang dipercaya, minta maaf kepada semua masyarakat Indonesia, tidak bisa memenuhi keinginan untuk lolos ke Piala Dunia U-20 2025,” ungkap Indra Sjafri usai pertandingan, mengutip laman resmi pssi.org.

Lebih lanjut, ia mengungkap bahwa ada tiga target yang diberikan sejak diamanahi memimpin Timnas Indonesia U-20 sejak Desember 2023 lalu. Target pertama dan kedua di mana harus menjuarai Piala AFF dan lolos ke Piala Asia sudah dipenuhi.

Namun untuk target ketiga untuk menyegel tiket menuju Piala Dunia tak bisa dituntaskan. Oleh karenanya, Indra sekali lagi menyampaikan permintaan maaf dan siap menerima evaluasi yang akan diberikan PSSI.

Saya berterima kasih kepada PSSI yang mendukung penuh semua roadmap saya dan semua program-program latihan saya. Mengenai hal-hal yang misalnya apakah saya harus dievaluasi, saya menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI. Apapun resiko dari kegagalan ini, saya secara ksatria bertanggung jawab,” tandasnya.

Sejauh ini, tak dapat dipungkiri bahwa Indra Sjafri adalah salah satu pelatih lokal yang selalu dipertahankan oleh federasi untuk menangani tim nasional kelompok muda. Namun ia cukup mendapat sorotan tajam.

Meski punya tiga gelar mentereng di level ASEAN, ia dinilai belum mampu bersaing di kancah Asia. Pasalnya sudah dua kali menahkodai Timnas U-20 dalam ajang Piala Asia, tetapi keduanya juga berujung pada kegagalan.

Tentu kini menarik dinantikan bagaimana PSSI akan mengambil langkah tegas atas hasil mengecewakan yang diraih Garuda Muda.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Rana Fayola R.