Di saat semua orang membahas Marquez bersaudara yang bersinar di awal musim, ada satu pembalap lagi yang patut diperhatikan performanya, dia adalah Enea Bastianini.
Enea yang baru debut di KTM tahun ini terbilang masih berproses untuk mencapai adaptasi yang baik dengan motor KTM RC16. Kita kilas balik sejenak dari sesi FP1, di mana Enea Bastianini finis di posisi 20. Kemudian, di sesi practice dan FP2 Enea berada di posisi ke-19.
Berlanjut ke sesi kualifikasi, Enea tidak bisa lolos ke Q2 dan memulai balapan dari grid ke-20. Dalam balapan sprint, pembalap asal Italia ini finis di posisi ke-18.
Sejak hari Jumat, hasil yang didapat Enea terlihat kurang memuaskan, hingga puncaknya pada balapan hari Minggu, dia tampil mengejutkan dengan tembus sepuluh besar, tepatnya di P9.
Posisi 10 besar yang tak terduga ini menjadi langkah maju yang nyata bagi Enea, meskipun belum mencapai hasil yang diinginkan, setidaknya di balapan hari Minggu kemarin menjadi tanda bahwa Enea mulai memahami motornya.
"Saya senang dengan balapan saya, tidak ada yang menyangka dan saya melihat tim senang. Pagi ini dalam pemanasan, kami berhasil membuat langkah kecil yang membantu saya dalam balapan dan pada akhirnya kami melakukannya dengan cukup baik," ujar Enea, dilansir dari laman GPOne.
Lebih dari itu, Enea menambahkan bahwa hasil yang baik ini tidak berarti menghentikan semua pekerjaan yang masih harus ia dan tim lakukan. Ada banyak hal yang harus diperbaiki, berada di barisan belakang dari sesi FP1 hingga sprint tentu bukan hasil yang bagus, sehingga harus banyak evaluasi.
Menurut pengakuannya, permasalahan saat masuk tikungan dan fase pertama keluar tikungan adalah titik-titik yang paling banyak membuatnya hilang kendali, di sana dia tidak bisa membelokkan motor yang terkadang membuatnya kehilangan kecepatan 5/6 kilometer per jam. Hal ini menjadi kelemahan Enea terutama di awal balapan.
Melihat apa yang terjadi pada Enea di awal musim ini, memang terbilang cukup wajar mengingat statusnya sebagai pembalap debutan di KTM. Meskipun tahun lalu dia bersinar bersama Ducati, tapi bergabung dengan tim baru tetap menjadikannya sebagai pemula.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Sprint Race GP Aragon 2025, Selangkah Lagi Marc Marquez Raih Hasil Sempurna
-
Fermin Aldeguer Ingin Bergabung dengan Ducati Pabrikan Tahun 2027
-
Kesenjangan Johann Zarco dan Somkiat Chantra Jauh, PR Besar untuk LCR?
-
Cedera Parah, Luca Marini Tak Digantikan untuk MotoGP Aragon 2025
-
Jadwal MotoGP Aragon 2025: Persaingan Makin Ketat, Ducati Terancam?
Artikel Terkait
Hobi
-
Tatap Laga Pamungkas, Timnas Indonesia Beri Kode Bakal Hadirkan Kejutan!
-
Resmi Lolos ke Round 4, Indonesia akan Rotasi Pemain saat Lawan Jepang?
-
Karir Tak Jelas, Marselino Ferdinan akan Dipinjamkan oleh Oxford United?
-
Media Asing Prediksi Nasib Buruk Indonesia di Babak Round 4, Seperti Apa?
-
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Ada yang Aneh dengan Permainan Justin Hubner di Laga vs China!
Terkini
-
Review Film Julie Keeps Quiet: Yang Memilih Nggak Terlalu Banyak Bicara
-
Ulasan Novel Saksi Mata: Kebenaran yang Tak Bisa Dibungkam Oleh Kekuasaan
-
Review Film Tak Ingin Usai di Sini: Saat Cinta Diam-Diam Harus Rela Pergi
-
Budaya Cicil Bahagia: Ketika Gen Z Menaruh Harapan pada PayLater
-
Review Film Big World dari Sudut Pandang Disabilitas, Apakah Relate?