Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
Rayhan Hannan. (ligaindonesibaru.com)

Puasa kemenangan dalam tiga kali berturut-turut jelas saja bukan hasil yang diinginkan Persija Jakarta. Apalagi di pertandingan terbaru, skuad Macan Kemayoran sudah unggul lebih dulu atas Persebaya Surabaya. Namun sayang seribu sayang, mereka kecolongan tiga menit berselang.

Flavio Silva membuat kedudukan berubah imbang 1-1. Sebagai pencetak gol ke gawang Ernando Ari Sutaryadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan bahkan dinobatkan sebagai Player of the Match, Rayhan Hannan tetap merasa tak puas.

Kami kecewa dengan hasilnya. Kami main di depan Jakmania. Apalagi sekarang kami main di home, atmosfer luar biasa yang selama ini kami tunggu-tunggu di GBK. Tapi kami harus maju lagi ke depannya,” kata Hannan, sebagaimana mengutip laman resmi ligaindonesiabaru.com pada Selasa (15/4/2025).

Dalam kesempatan tersebut, ia mengungkap pekerjaan rumah atau PR besar yang harus lekas dibenahi apabila Macan Kemayoran ingin meraih kemenangan lagi.

Pemain berusia 21 tahun itu menuturkan, “Saya rasa kami harus lebih fokus lagi. Karena kebanyakan dari hasil belakangan ini, setelah kami cetak gol, kami selalu kebobolan. Jadi kami harus lebih fokus lagi.”

Dengan hasil seri 1-1 yang bertahan sampai akhir pertandingan, tim asuhan Carlos Pena terjebak di peringkat kelima klasemen karena mengemas 44 poin. Mereka berjarak dua angka dari Malut United yang bertengger satu strip di atasnya.

Kemenangan terakhir yang dicicipi Persija adalah saat mereka bertemu PSIS Semarang di pekan ke-26 BRI Liga 1 2024/2025. Kendati demikian, Hannan mengaku tetap senang karena bisa mencetak gol.

Tapi pada akhirnya sepak bola tentang kemenangan tim, bukan individu. Jadi kami harus menang sebagai tim,” tandasnya.

Berbekal daya jelajah yang luas, insting menguasai bola yang tinggi, power dan akurasi, serta ditunjang dengan naluri mencetak golnya yang makin terasah, Rayhan Hanan berhasil membuat gol spektakuler ke gawang Persebaya Surabaya.

Keputusan untuk menyepak bola dari area sudut lapangan menjadi keputusan yang patut diacungi jempol. Lantaran terasa sulit berharap bola bisa mulus bersarang ke gawang dengan ada atau tidaknya kiper yang menjaga.

Namun, seorang Rayhan Hannan mampu melakukannya. Selain proses mencetak gol yang jadi perbincangan hangat, selebrasinya juga turut mencuri perhatian. Gaya selebrasi teropong itu rupanya terinspirasi dari klub dan pemain favorit.

Banyak yang selebrasi seperti itu di Eropa. Simpelnya saya suka Barcelona. Saya suka melihat cara Pedri bermain. Jadi saya mengikutinya,” jelasnya.

Carlos Pena Frustasi dengan Tren Negatif Persija

Hasil imbang ketika menjamu Bajul Ijo membuat Carlos Pena terang-terangan mengungkapkan rasa frustasinya. Dilansir dari persija.id, ia berkata, “Saya sedih dan rustasi dengan hasil pertandingan hari ini. Kami terus mencoba mengkreasi peluang di pertandingan. Kami mencoba mengkreasi lebih banyak peluang untuk meraih kemenangan. Sayang, belum bisa dimaksimalkan dengan baik. Kami sedih karena kami ingin menang.

Juru taktik asal Spanyol itu menyampaikan kasih kepada Jakmania karena sudah menciptakan atmosfer yang luar bisa di SUGBK. Meski sedang menghadapi angin mendung, Persija punya modal berharga untuk segera bangkit.

Skuad Macan Kemayoran cukup produktif mencetak 42 gol sehingga masuk ke dalam top empat dari seluruh kontestan. Artinya, Carlos Pena sebenarnya sudah mengeluarkan kemampuan terbaik dalam membongkar pertahanan lawan.

Namun di lain sisi, ketajaman lini depan itu terbentur dengan konsentrasi tim dalam membangun pertahanan untuk menjaga keunggulan. Sebelumnya saat melawan Arema FC, Persija kebobolan tiga gol setelah unggul lebih dulu di menit 62.

Hal serupa terjadi saat mereka menjamu Persib Bandung. Sempat memimpin 2-0, pada akhirnya Persija Jakarta harus rela berbagi poin karena Pangeran Biru mampu menyamakan kedudukan.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rana Fayola R.