Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Pertandingan antara Manchester United melawan West Ham United di Liga Primer Inggris (premierleague.com)

Tim tradisional Liga Inggris, Manchester United pada akhirnya kehilangan satu-satunya kebanggaan yang seharusnya bisa mereka raih di musim ini.

Menyadur laman resmi UEFA, tim berjuluk si Iblis Merah tersebut harus kehilangan satu-satunya gelar yang sudah berada di depan mata, yakni trofi Liga Eropa.

Pada laga final kompetisi antar klub kasta kedua di daratan Eropa tersebut, tim Manchester Merah harus mengakui keunggulan sang lawan yang notabene juga pesaingnya di Liga Primer Inggris, Tottenham Hotspurs.

Dari laman yang sama diinformasikan, pada pertandingan yang berlangsung di San Memes Stadium tersebut, Iblis Merah harus bertekuk satu gol tanpa balas melalui gol tunggal dari Brennan Johnson pada menit ke-42.

Sebuah gol yang pada akhirnya membuat perjalanan Manchester United di musim ini tak menghasilkan apa-apa, dan memastikan mereka menutup musim tanpa raihan satu gelar pun.

MU Tak Punya Kebanggaan untuk Dipamerkan dalam Lawatan Asia Tenggara

Kekalahan di final Europa League dari Tottenham Hotspurs tersebut membuat Manchester United tak memiliki kebanggaan apapun untuk dibawa atau bahkan dipamerkan dalam lawatan mereka ke Asia Tenggara di akhir bulan Mei ini.

Berdasarkan informasi yang dirilis oleh berbagai media, tim Setan Merah sendiri dijadwalkan akan menjalani tour akhir musim ke kawasan ASEAN dan diagendakan untuk bertanding melawan tim ASEAN All Stars yang merupakan tim bintang bentukan dari AFF pada tanggal 28 Mei di Kuala Lumpur.

Di tengah minimnya atensi terhadap agenda yang diinisiasi oleh induk sepak bola Asia Tenggara tersebut, Manchester United sendiri dijadikan harapan terakhir oleh AFF untuk menarik minat para penonton.

Namun sayangnya, hal itu tak cukup ampuh karena selain nama besar Manchester United yang terasa kian memudar saat ini, klub yang pernah diperkuat oleh mega bintang Cristiano Ronaldo tersebut juga tak memiliki prestasi untuk dijadikan alat promosi.

Baik di pentas domestik maupun di level Eropa, Manchester United tercatat gagal dalam menjalani beragam event. Kegagalan demi kegagalan selalu menghampiri, hingga pada akhirnya, mereka pun tak mendapatkan gelar barang satu pun di musim ini.

Situasi menyesakkan yang mereka alami di final Europa League, seolah semakin melengkapi capaian memprihatinkan Iblis Merah di pentas liga. Menyadur laman premierleague.com, Manchester United yang kerap menjadi penguasa liga Inggris itu bahkan hanya mampu finish di posisi ke-16 Liga Primer, dan hanya dua tingkat saja dari zona degradasi yang ditempati oleh Leicester City.

Dengan posisi tersebut, kans Manchester United untuk menapaki persaingan di level Eropa musim depan pun memudar. Posisinya yang berada di peringkat ke-16 klasemen akhir liga, membuat MU saat ini serasa tak ada bedanya dengan tim-tim gurem atau bahkan tim level bawah semacam Ipswich, atau bahkan Southampton.

Tak hanya di pentas Europa League dan Liga Primer, kegagalan juga dicatatkan oleh MU di ajang lain yang mereka ikuti. Dalam catatan laman transfermarkt.com, setelah kehilangan trofi Community Shield di awal musim pasca kalah adu penalti dengan tetangganya, Manchester City, MU hanya mampu mencapai babak perempat final ajang EFL Cup, dan kemudian hanya sampai di ronde kelima FA cup. 

Dengan kegagalan-kegagalan tersebut, tentunya untuk kali ini rasanya kedatangan MU tak perlu terlalu dielu-elukan oleh para penggemar sepak bola di kawasan Asia Tenggara bukan?

Pasalnya, selain nama besar dan sejarah, MU dalam kedatangannya kali ini tak membawa kebanggaan apapun saat mereka singgah ke Kuala Lumpur, Malaysia nanti. 

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.