Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rana Fayola R.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. (soha.vn)

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir kembali menegaskan bahwa Timnas Indonesia tetap berada di jalur optimisme, walau harus kehilangan lima pemain penting dalam laga krusial kontra China pada Kamis (5/6/2025) mendatang.

Pertandingan lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia itu merupakan partai penentu nasib Garuda di Grup C. Absennya beberapa pemain inti tidak menggoyahkan keyakinan sang ketua umum.

Melansir Antara News pada Jumat (30/5/2025), Erick menyatakan bahwa tim pelapis yang dimiliki saat ini memiliki kualitas yang tak jauh berbeda dari pemain utama. Ia berujar, “Kami cukup percaya diri karena di setiap lini, paling tidak kami selalu punya pemain yang kualitasnya sama.”

Adapun lima penggawa yang dipastikan menepi terdiri dari kiper utama Maarten Paes dan gelandang muda Marselino Ferdinan yang sama-sama terkena akumulasi kartu kuning. Lalu tiga nama lainnya adalah Ragnar Oratmangoen dan Sandy Walsh yang cedera, dan Eliano Reijnders yang harus mendampingi istrinya melahirkan.

Akumulasi kartu kuning Maarten dan Marselino berasal dari laga sebelumnya menghadapi Arab Saudi dan Bahrain. Sementara Ragnar mengalami cedera lutut, dan Sandy menderita cedera jaringan lunak saat melawan Australia.

Meski kehilangan sejumlah nama besar, Erick menegaskan tidak ada kekhawatiran berlebih. Ia percaya bahwa sekarang Timnas telah memiliki kedalaman skuad yang jauh lebih stabil dibanding sebelumnya.

“Kami harus optimistis karena kalau dulu ketika bicara pemain A, B, C, dan D yang cedera, kami belum punya pemain 2x11. Kalau hari ini, saya rasa kami cukup percaya diri,” imbuhnya.

Kembali Pemusatan Latihan di Bali, Ini Alasan Erick Thohir

Pemusatan latihan kembali digelar di Bali United Training Center. Pemilihan Pulau Dewata sebagai lokasi agenda ini tentu tak dilakukan dengan sembarangan, sebab sudah dilakukan berdasarkan fasilitas lengkap dan infrastruktur modern yang bisa dikatakan memiliki title terbaik.

Selain dari segi teknis, Erick juga menekankan pentingnya kebersamaan antara pemain dan keluarganya sebelum kembali fokus berlatih. “Ini mereka manusia, kami tidak bisa memakai mereka seperti robot,” katanya.

Ia menilai bahwa waktu berkumpul bersama keluarga sebelum pemusatan latihan mampu menurunkan ketegangan mental dan kelelahan usai menjalani musim kompetisi di klub masing-masing, baik di Eropa maupun Liga Indonesia.

Kendati menjamin kedalaman skuad Garuda, Erick sendiri enggan membocorkan siapa saja pemain pengganti yang akan diturunkan untuk menghadapi China. Ia menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada tim pelatih yang dinakhodai oleh Patrick Kluivert.

Kekalahan dari China pada pertemuan sebelumnya di Qingdao dengan skor 1-2 turut dianggap sebagai pelajaran penting. Timnas Indonesia tentu tidak ingin mengulang kesalahan serupa di Stadion Gelora Bung Karno nanti.

Team Dragon sendiri sedang berada di dasar klasemen Grup C setelah kalah beruntun dari Australia dan Arab Saudi. Sebaliknya, pasukan Merah Putih kini duduk di urutan keempat dengan sembilan poin. Posisi ini tentu cukup menjanjikan jika mampu mengamankan poin penuh.

Meski diterpa badai absennya pemain kunci, Timnas Indonesia tetap melangkah mantap menuju laga krusial melawan China. Dengan skuad pelapis yang mumpuni, dukungan strategi matang dari sang pelatih, harapan untuk mengamankan tiga poin penuh di Gelora Bung Karno tetap terbuka lebar.

Tentu menarik untuk dinantikan bagaimana taktik yang akan dipasang Patrick Kluivert agar Timnas Indonesia bisa menuntaskan misi revans. Kemudian juga nanti saat Garuda bertandang ke markas Jepang pada pertandingan terakhir putaran ketiga.

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI SINI

Rana Fayola R.