Pertandingan kesembilan babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde ketiga membawa kenangan manis bagi Timnas Indonesia dan para pendukungnya.
Berbekal kemenangan tipis satu gol tanpa balas dari tim tamu China, Pasukan Merah Putih akhirnya memastikan satu tiket ke ronde keempat babak kualifikasi meskipun masih menyisakan satu pertandingan lagi melawan Jepang (10/6/2025).
Sepertimana dilansir laman laporan pertandingan AFC, pada pertandingan tersebut pelatih Patrick Kluivert memainkan trio bek andalan di Timnas Indonesia, yakni Rizky Ridho di kanan, Jay Idzes di tengah dan Justin Hubner di kiri dalam formasi tiga bek sejajar.
Sepanjang jalannya pertandingan, tiga bek yang yang dinilai paling memiliki chemistry di Timnas Indonesia ini bermain dengan cukup baik, dan membantu Emil Audero Mulyadi yang menjadi penjaga gawang debutan mencatatkan clean sheet di laga perdananya bersama Pasukan Garuda.
Mungki untuk permainan yang ditampilkan oleh Rizky Ridho dan Jay Idzes tak ada sebuah hal mencolok yang perlu dibahas. Kedua pemain ini bermain dengan gaya yang sama seperti sebelum-sebelumnya yang tegas, tenang, dan lugas dalam menjauhkan gawang Indonesia dari setiap ancaman yang tercipta.
Namun tidak demikian halnya dengan sektor kiri yang ditempati oleh Justin Hubner. Pada pertandingan melawan China kemarin, pemain yang pernah menjadi kapten dari Wolves U-21 tersebut bermain dengan gaya yang sangat berbeda.
Jika kita selama ini mengenal pemain berjuluk El Preman tersebut dengan gaya bermain yang keras, berani mengambil bola-bola tanggung, sering melakukan tekel yang berbahaya dan kerap berurusan dengan kartu, maka tidak demikian halnya dengan saat dirinya bermain melawan China kali ini.
Justin yang bermain penuh di laga tersebut, justru tampil dengan tenang dan cenderung kalem, tak melakukan manuver-manuver yang membahayakan pertahanannya sendiri dengan challenge berbahaya sepertimana biasanya.
Alih-alih mengeluarkan emosi meledak-ledak seperti saat melawan Bahrain dan Arab Saudi di laga sebelumnya, Justin justru tampil dengan style "anak baik-baik". Tekel-tekel berpotensi penalti seperti saat melawan Bahrain di pertandingan sebelumnya, sama sekali tak terlihat di pertandingan kali ini.
Apalagi kartu yang terhunus dari saku Rustam Lutfullin? Sama sekali tidak ada! Justin yang berjiwa petarung jalanan di berbagai laga yang dijalani, berubah menjadi bek yang kalem, bermain lebih tenang dan simpel.
Dalam catatan statistik laman AFC, pada pertandingan melawan China ini Justin sama sekali tak melakukan tekel. Dirinya bermain jauh lebih simpel daripada sebelumnya, di mana setiap ada bola yang datang, langsung didistribusikan atau dihalau.
Tercatat, dalam 90 menit permainan Justin melakukan 6 halauan dan 1 intersep tanpa ada tekel yang dilakukan. Pun demikian dalam hal kedisiplinan. Selama bermain melawan China, Justin hanya satu kali saja melakukan pelanggaran terhadap pemain lawan.
Iya, hanya satu kali saja! Dan itu pun termasuk pelanggaran yang biasa-biasa saja, sehingga masih sangat jauh bagi sang wasit untuk menghunus kartu kuning, apalagi sampai kartu merah seperti di pertandingan melawan Arab Saudi dulu.
Keanehan lain dari penampilan Justin Hubner ini juga terlihat saat Indonesia mendapatkan penalti di akhir-akhir menit normal babak pertama. Sebelum bola dieksekusi oleh Ole Romeny, di petak penalti China sempat terlihat "penuh" dengan para pemain lawan yang melakukan provokasi terhadap Jay Idzes yang ngeprank kita semua seolah dia lah yang akan menjadi penendang.
Namun, saat Bang Jay dikerubungi oleh setidaknya enam pemain China, Justin Hubner tak nampak sama sekali, padahal biasanya dirinya lah yang selalu menjadi tameng terdepan setiap rekan setimnya mendapatkan intimidasi dari sang lawan.
Justru pada momen provokasi tersebut, Egy Maulana yang mendekati Bang Jay, bukan Justin seperti di pertandingan-pertandingan terdahulu.
Semoga saja keanehan permainan yang ditunjukkan oleh Justin Hubner ini terus berlanjut ya. Karena dengan bermain seperti ini, kita selaku pendukung Timnas Indonesia bisa lebih tenang, dan tidak deg-degan saat El Preman melakukan tekel-tekel beresiko atau bahkan pelanggaran-pelanggaran berpotensi kartu kuning atau bahkan kartu merah.
Baca Juga
-
Banyak yang Terkecoh! Momen Unik Jay Idzes Korbankan Dirinya demi Menjaga Mental Ole Romeny
-
2 Perspektif Tifo Raksasa La Grande Indonesia di Laga Lawan China, Kamu Setuju yang Mana?
-
Indonesia vs China: Ajang Unjuk Kebolehan para Pemain Produk Kompetisi Domestik
-
3 Kejutan Besar Patrick Kluivert Melawan Timnas China di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Bukannya Membantu sang Tetangga, Arab Saudi Justru Lebih Pilih Bantu Timnas Indonesia
Artikel Terkait
-
3 Alasan Jepang Ogah Mengalah meski Hasil Lawan Timnas Indonesia Tak Lagi Penting
-
Makin Akrab dengan Kamari, Justin Hubner Diminta Tak Main-Main dengan Jennifer Coppen
-
Banyak yang Terkecoh! Momen Unik Jay Idzes Korbankan Dirinya demi Menjaga Mental Ole Romeny
-
Menimbang Siapa Pantas Jadi Kiper Utama Lawan Jepang, Emil Audero atau Maarten Paes
-
Kenapa Peluang Timnas Indonesia Sudah Tertutup untuk Lolos Langsung ke Piala Dunia 2026?
Hobi
-
Banyak yang Terkecoh! Momen Unik Jay Idzes Korbankan Dirinya demi Menjaga Mental Ole Romeny
-
Sprint Race GP Aragon 2025, Selangkah Lagi Marc Marquez Raih Hasil Sempurna
-
Rekap Semifinal Indonesia Open 2025: Dominasi Wakil China Terputus
-
2 Perspektif Tifo Raksasa La Grande Indonesia di Laga Lawan China, Kamu Setuju yang Mana?
-
Jay Idzes Sebut Pertarungan Skuad Garuda Baru Dimulai usai Lolos Playoff
Terkini
-
Novel Klasik Animal Farm Kembali Diadaptasi Jadi Film Animasi Terbaru
-
Jennie BLACKPINK Tembus Daftar Album Terbaik Rolling Stone 2025
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
6 Drama China yang Dibintangi Pan Meiye, Beragam Peran
-
Novel Peniru dan Pembunuhan Tanpa Jasad: Uji Moral dan Permainan Psikologis