Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | e. kusuma .n
Indonesia Open 2025 (dok. PBSI)

Kapal Api Indonesia Open 2025 yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta pada 3-8 Juni 2025 telah rampung digelar. Turnamen level Super 1000 ini bahkan sudah melahirkan para juara baru di lima sektor berbeda.

Meski telah usai, tetapi sederet fakta menarik turut mewarnai gelaran even tahunan di Istora Senayan ini. Nah, berikut ini beberapa fakta menarik dari Indonesia Open 2025 yang wajib badminton lovers ketahui.

1. Juara Baru Lahir

Juara baru lahir di Indonesia Open 2025 di lima sektor tanpa ada dominasi dari negara tertentu yang borong gelar Super 1000 tahun ini. Satu-satunya negara yang bawa pulang dua gelar hanya Korea Selatan melalui wakilnya dari nomor tunggal putri dan ganda putra.

An Se Young naik podium tunggal putri Indonesia Open 2025, sementara gelar juara di nomor ganda putra menjadi milik Kim Won Ho/Seo Seung Jae. Tentu hasil ini menjadi pencapaian positif bagi Korea Selatan mengingat edisi tahun lalu hanya bawa bulang satu gelar.

Tiga sektor lainnya menjadi milik Denmark, China, dan Perancis. Anders Antonsen yang dijuluki penonton tuan rumah sebagai ‘Istora Boy’ akhirnya menjadi juara untuk sektor tunggal putra. Sedangkan di sektor ganda putri, gelar menjadi milik Liu Shengshu/Tan Ning dan gelar ganda campuran disabet Thom Gicquel/Delphine Delrue.

2. Blue Carpet di Turnamen Resmi BWF

Pemandangan menarik sebagai bentuk inovasi terkini juga dipersembahkan oleh panitia penyelenggara Indonesia Open 2025. Lapangan pertandingan yang umumnya menggunakan karpet hijau kini berganti menjadi blue carpet.

Perubahan semacam ini cukup umum terjadi, sebut saja saat Olimpiade yang memilih menggunakan karpet warna merah. Inovasi baru di Indonesaia Open edisi kali ini menampilkan karpet biru keunguan di mana pihak BWF sendiri sudah menyetujui hal tersebut.

Warna dan pengalaman baru menjadi fakta unik yang bukan hanya dirasakan atlet saat bertanding tetapi juga penonton di rumah melalui tayangan televisi. Secara visual di layar, warna ini memang tidak mengganggu meski belum familier.

3. Dominasi Wakil China Terhenti

Menariknya lagi, fakta terkait dominasi wakil China yang terhenti juga tidak kalah mengejutkan. Setelah di Indonesia Open 2024 sukses borong empat gelar, kali ini China hanya mampu bawa pulang satu gelar di nomor ganda putri.

Bahkan untuk nomor ganda putri ini pun bak ajang pembalasan sebab gelar pada edisi tahun lalu direbut wakil Korea Selatan. Liu Shengshu/Tan Ning menjadi penyelamat muka bagi timnas China yang pada laga final Indonesia Open 2025 berhasil meloloskan dua wakil.

Chen Yufei yang sebenarnya juga lolos ke final justru gagal pertahankan gelar kembali usai dipaksa takluk di hadapan An Se Young. Bahkan dua wakil ganda putra China, Chen Boyang/Liu Yi dan Huang Di/Liu Yang juga dibabat habis oleh Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tanpa mampu menyentuh babak perempat final.

4. Dua ‘Istora Boy’ Adu Skill di Laga Final

Harapan badminton lovers tanah air terwujud lewat laga partai puncak di sektor tunggal putra di mana dua ‘Istora Boy’ akhirnya bertemu untuk berebut gelar juara. Anders Antonsen dan Chou Tien Chen yang selalu membawa gemuruh Istora saling adu skill di laga final.

‘Salam EaEaEa’ memang  menjadi tontonan yang paling dinanti saat kedua atlet tunggal putra tersebut akan memulai pertandingan. Terlebih saat Antonsen dan Chou Tien Chen sama-sama lolos ke final, riuh penonton tuan rumah pun semakin terdengar dan menjadi salah satu tontonan yang paling dinanti.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

e. kusuma .n