Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Skuat Timnas Indonesia di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde ketiga melawan China (the-afc.com)

Bulan Oktober 2025 mendatang akan menjadi waktu yang sangat menentukan bagi kelangsungan mimpi Timnas Indonesia dan para pendukungnya. Berdasarkan jadwal yang telah dirilis oleh AFC, pada bulan kesepuluh dalam kalender Masehi tersebut, Pasukan Merah Putih bakal kembali bertarung di ronde keempat babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Seperti yang telah diberitakan banyak media, pada ronde keempat nanti, Pasukan Merah Putih bakal bersaing dengan lima kontestan lainnya, yang mana semuanya merupakan tim yang berasal dari Asia Barat. Selain bakal bersaing dengan Arab Saudi dan Irak yang sudah familiar dengan mereka, Pasukan Garuda juga akan beradu kualitas dengan Oman, Uni Emirat Arab dan negara tuan rumah Piala Dunia edisi 2022, Qatar.

Melihat nama-nama pesaing yang ada, tentunya Timnas Indonesia membutuhkan modal yang kompleks untuk bisa melewati fase ini. Bukan hanya melulu terkait materi pemain, namun modal kemantapan bermain juga diperlukan oleh skuat Garuda untuk bisa mengamankan satu dari dua tiket otomatis ke putaran final Piala Dunia tahun depan.

Namun sayangnya, menjelang bergulirnya ronde keempat yang kurang lebih akan terlaksana empat bulan lagi, Timnas Indonesia ternyata secara statistik memiliki dua modal yang saling bertentangan. Satu modal menumbuhkan kebanggaan, namun satu modal lainnya melahirkan kemirisan bagi para pendukung.

Apa sajakah itu? mari kita bahas bersama!

1. Modal Positif: Menjadi Peserta Ronde Ketiga dengan Lonjakan Peringkat FIFA Tertinggi

Modal pertama yang kita bahas di sini tentunya modal positif yang dimiliki oleh Timnas Indonesia. Setelah mengarungi kerasnya ronde ketiga babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang dimulai sejak bulan September 2024 hingga bulan Juni 2025 ini, Timnas Indonesia akhirnya menahbiskan diri menjadi kontestan dengan kenaikan peringkat FIFA paling tinggi, mengalahkan 17 kontestan lainnya.

Menyadur laman FIFA, pada bulan Juli 2024 lalu pada rilisan resmi rangking FIFA sebelum ronde ketiga dimulai, Timnas Indonesia terpantau berada di posisi ke-133 dunia dengan koleksi 1109 poin. Dan berdasarkan perhitungan dari laman footyrankings.com, seusai menyelesaikan pertarungan terakhir melawan Jepang di grup C lalu, Timnas Indonesia diprediksi akan berada di peringkat ke-118 dunia, yang mana berarti Skuat Garuda mengalami kenaikan sebanyak 15 anak tangga.

Rentang kenaikan tersebut menjadi yang terbanyak di antara 18 kontestan ronde ketiga, yang mana tim-tim lain yang juga mengalami kenaikan peringkat seperti Uzbekistan, Yordania, Uni Emirat Arab dan Jepang, tak lebih dari 6 anak tangga saja.

2. Modal Negatif: Menjadi Tim dengan Selisih Kebobolan Paling Buruk

Modal negatif yang dimiliki oleh Timnas Indonesia untuk mengarungi kerasnya ronde keempat babak kualifikasi nanti adalah, tim ini membawa catatan selisih gol paling buruk di antara para kontestan.

Menyadur laman AFC, Timnas Indonesia yang menduduki posisi keempat klasemen akhir grup C, memiliki selisih gol di angka -11. Jumlah tersebut menjadi yang terbanyak di antara keenam kontestan ronde ini.

Arab Saudi yang menjadi rekan segrup Indonesia di ronde ketiga, mengetuk pintu ronde keempat dengan selisih -1 gol, kemudian Oman dengan -5 gol, Irak dengan 0 gol, Qatar dengan -7 gol, dan Uni Emirat Arab dengan +7 gol.

Dan yang membuat lebih mengkhawatirkan lagi adalah, selisih -11 gol tersebut secara kasar terjadi hanya dalam rentang empat pertandingan terakhir saja. Tanpa bermaksud menafikan cetakan tiga gol Ole Romeny dalam empat laga terakhir, namun patut digarisbawahi bahwa minus 11 gol yang kini menempel di catatan Indonesia tersebut juga sama dengan hasil di empat laga terakhir yang dijalani, di mana mereka dihantam 5 gol oleh Australia dan dipermak 6 gol oleh Jepang.

Jika melihat fakta seperti ini, apakah Indonesia siap untuk mengarungi kerasnya pertarungan di ronde keempat nanti? Siap tak siap, maka Pasukan Garuda harus siap untuk kembali berjibaku melawan dua dari lima tim pesaingnya nanti. 

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.