Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Desyta Rina Marta Guritno
Fabio Di Giannantonio (Instagram/@fabiodiggia49)

Pemandangan menarik tersaji pada gelaran MotoGP Jerman 2025 di hari Jumat kemarin (11/07/25). Pada sesi Free Practice 1, Marc Marquez berhasil menunjukkan dominasinya dengan mencatatkan waktu tercepat.

Hasil tersebut tidak terlalu mengejutkan karena Sachsenring memang dikenal sebagai trek yang selalu memberinya keunggulan. Marc sendiri dikenal sebagai penguasa Sachsenring atau King of The Ring atas dominasinya di sirkuit yang satu ini.

Namun situasi berubah saat memasuki sesi Practice. Kali ini, Marc hanya menempati posisi ketiga. Di sesi tersebut, Fabio Di Giannantonio tampil sebagai pebalap tercepat, sedangkan posisi kedua diraih oleh Alex Marquez.

Marc tidak menggunakan ban lunak, melainkan mengandalkan ban keras dan medium demi menemukan race pace terbaik untuk sprint dan balapan utama.

Dalam wawancara dengan TnT Sports Bikes yang diunggah di akun X resmi mereka, @bikesontnt, Marc juga membeberkan kesulitannya dalam mengendalikan batasan dengan motornya, tapi dia selalu berusaha untuk mencari feeling terbaik.

"Sulit untuk mengendalikan batasannya, tapi saya selalu mencoba menemukan feeling terbaik dengan motor," ujar Marc.

Sementara itu, Fabio Di Giannantonio mengalami peningkatan performa yang luar biasa pada sesi Practice. Ia sukses menjadi yang tercepat dan mencatatkan lap record baru.

Meski demikian, pebalap asal Italia itu tidak ingin cepat merasa puas. Ia menyadari bahwa catatan waktu di sesi latihan tidak menentukan hasil akhir, karena penentu sesungguhnya tetap berada pada sprint dan balapan utama di hari Sabtu dan Minggu.

"Yah, tentu saja hebat, tapi ini baru hari Jumat. Kita harus realistis. Tentu saja, kita harus membumi dan terus bekerja karena kita sudah melakukan pekerjaan dengan baik. Dan yang pasti poinnya ada pada Sabtu sore dan balapan," ujar Diggia, dilansir dari laman Crash.

Lebih lanjut, pembalap VR46 ini juga mengaku belajar dari Marc Marquez yang selalu tampil cepat di Sachsenring. Menurut Diggia, dia senang bisa mengikuti Marc karena bisa belajar darinya.

"Ia selalu cepat di sini, jadi saya benar-benar ingin belajar dan mempelajari apa yang dia lakukan untuk tampil seperti itu dan mencoba mengikutinya. Lalu lada akhirnya saya menyadari bahwa saya lebih cepat hari itu," tambahnya.

Di sisi lain, kabar membahagiakan datang dari Alex Marquez yang sebelumnya sempat diragukan tampil di Jerman usai menjalani operasi akibat insiden di GP Assen beberapa pekan lalu.

Tim medis akhirnya memberikan lampu hijau dan menyatakan kondisinya sudah cukup fit untuk kembali menunggangi motor di seri kali ini. Alex pun membuktikan kemampuannya dengan menempati posisi kedua pada sesi Practice.

Alex mengaku merasa baik-baik saja saat menjalani sesi latihan dan latihan bebas hari Jumat, tapi tidak 100% karena mengalami kesulitan di tikungan 1 dan 2.

"Saya merasa baik-baik saja, tapi tidak 100%, terutama di tikungan kiri. Saat pergantian arah, saya sedikit kesulitan di T1 dan T2. Sisanya? Saya merasa baik-baik saja, tidak terlalu sakit. Kita lihat besok bagaimana kondisi tubuh saya, bagaimana kondisi tangan saya. Saat ini, saya merasa mungkin 80%," katanya.

Berbeda dengan Alex yang kondisinya makin membaik, kabar kurang menggembirakan datang dari  Enea Bastianini. Tech3 mengonfirmasi bahwa pembalap bernomor 23 itu harus menepi di GP Jerman karena tengah menjalani perawatan usai mengalami radang usus buntu. Ia dipastikan absen di sisa rangkaian balapan akhir pekan ini demi memprioritaskan proses pemulihan kesehatannya.

Sprint race MotoGP Jerman 2025 akan dilaksanakan hari Sabtu, 12 Juli 2025, pukul 20.00, sedangkan sesi main race-nya digelar pada hari Minggu, 13 Juli 2025.

Desyta Rina Marta Guritno