Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Desi Nurcahyati
Pemain Futsal (Pexels/Franco Monsalvo)

Di era digital seperti sekarang, futsal dan media sosial bukan lagi dua hal yang terpisah, namun keduanya saling terhubung erat. Lapangan menjadi panggung nyata tempat aksi berlangsung, sementara smartphone menjadi alat untuk merekam, membagikan, dan terhubung ke dunia digital. Futsal bukan sekadar permainan lagi, tapi juga wadah ekspresi, ajang membangun citra diri, dan ruang berkumpulnya komunitas Gen Z.

Media sosial terbukti berperan besar dalam meningkatkan partisipasi dan keterlibatan dalam sebuah event. Penelitian di Kabupaten Pati menunjukkan bahwa penggunaan media sosial secara signifikan memengaruhi keputusan seseorang untuk ikut serta dalam acara, yang dibuktikan dengan nilai signifikansi statistik p < 0,05. Studi kasus lainnya adalah pada Kudus Futsal Championship menemukan bahwa strategi komunikasi aktif dari panitia dan pencitraan event melalui media sosial mampu menarik minat peserta hingga 52,1%.  Dalam penelitian, nilai p (p-value) menunjukkan seberapa besar kemungkinan bahwa hasil yang ditemukan hanya terjadi secara kebetulan. Jika p < 0,05, artinya kemungkinan hasil itu terjadi secara kebetulan sangat kecil (kurang dari 5%). Sehingga, hasil tersebut dianggap signifikan secara statistik atau dengan kata lain, hubungan antara media sosial dan keputusan mengikuti event benar-benar ada, bukan kebetulan semata.

Sebuah studi nasional mengungkap bahwa para penggemar olahraga, termasuk futsal, sangat aktif di media sosial. Mereka rata-rata menghabiskan 2 hingga 5 jam setiap hari untuk berinteraksi dengan akun resmi tim atau atlet, baik melalui komentar, unggahan, maupun membagikan konten. Dari perspektif pemasaran, keterlibatan ini dipengaruhi oleh tiga aspek utama diantaranya interaksi langsung, rasa identifikasi terhadap tim, dan kemudahan akses digital. Ketiganya mendorong terciptanya komunitas yang lebih aktif, dinamis, dan saling berbagi informasi secara berkelanjutan.

Aksi-aksi futsal seperti nutmeg, selebrasi gol yang unik, atau momen gagal yang lucu sering kali jadi konten viral di media sosial. Akun Instagram seperti @bolalobfutsal menjadi salah satu sumber yang banyak diikuti karena menyajikan informasi sekaligus hiburan seputar futsal. Penelitian tahun 2023 bahkan menunjukkan bahwa akun ini cukup efektif dalam menyebarluaskan info terkait Liga Futsal Profesional Indonesia, menjadikannya media digital yang memiliki peran penting dalam membangun antusiasme publik terhadap olahraga ini.

Tugas numpuk, deadline mepet, dan notifikasi yang nggak ada habisnya seringkali bikin kepala penuh. Di tengah tekanan itu, futsal bisa jadi pelarian yang menyenangkan. Gerak fisik di lapangan dan interaksi langsung dengan teman-teman memberi jeda dari dunia digital. Rasanya seperti napas lega buat pikiran sebelum kembali ke layar, atau justru mengubah permainan tadi jadi konten seru yang bisa dibagikan.

Untuk membuat turnamen futsal kamu tak hanya sukses di lapangan, tapi juga menarik perhatian di dunia digital, strategi pemasaran yang tepat sangat diperlukan. Pertama, bangun identitas brand event melalui konten teaser berisi cuplikan aksi pemain yang menarik. Unggahan di Instagram dan TikTok bisa menjadi alat promosi yang kuat, apalagi jika panitia dan peserta ikut aktif me-repost dan menandai akun resmi. Hal ini terbukti meningkatkan engagement hingga 52% dalam studi di Kudus. Selain itu, manfaatkan fitur-fitur media sosial secara maksimal. Misalnya, adakan polling MVP mingguan di Instagram Stories, tampilkan live score melalui WhatsApp atau Telegram, serta buka sesi tanya-jawab secara online. Ini akan memperkuat interaksi dan menciptakan pengalaman digital yang menyenangkan bagi peserta maupun penonton.

Konten visual juga menjadi kunci utama. Gaya bermain yang khas, selebrasi gol yang unik, hingga momen-momen behind-the-scenes bisa jadi bahan konten yang mudah viral jika dikemas sesuai format IG Reels atau TikTok. Ini sekaligus membangun kedekatan emosional antara tim dan penggemar. Selanjutnya, libatkan influencer lokal atau atlet muda yang memiliki basis pengikut di media sosial. Mereka bisa menjadi wajah digital turnamen kamu dan memperkuat kesadaran merek serta loyalitas publik terhadap acara.

Terakhir, jangan lupakan pentingnya membangun komunitas digital. Buat grup khusus di WhatsApp, Telegram, atau Facebook yang aktif berbagi info, replay pertandingan, diskusi, dan voting pemain favorit. Komunitas semacam ini bisa mendorong interaksi yang lebih organik dan membuka ruang knowledge sharing antarpenggemar, yang pada akhirnya memperluas jangkauan dan dampak turnamen secara keseluruhan.

Futsal di era digital bukan lagi sekadar olahraga fisik, karena ia hidup di dua dunia sekaligus. Lapangan jadi tempat aksi nyata berlangsung, sementara media sosial memperbesar gaung setiap gerakan, selebrasi, dan cerita di baliknya. Keduanya saling melengkapi, menciptakan pengalaman yang tak hanya dirasakan, tapi juga dibagikan.

Nah, kalau kamu punya semangat, skill, dan tim solid, saatnya unjuk gigi di panggung yang sebenarnya! Gabung di AXIS Nation Cup 2025 dan buktikan bahwa kamu bisa bersinar, baik di lapangan maupun di feed! Yuk cek informasi selengkapnya di anc.axis.co.id dan axis.co.id !

Desi Nurcahyati