Performa Yamaha di awal musim MotoGP 2025 cukup mencuri perhatian. Tim pabrikan asal Jepang ini sempat menunjukkan perlawanan lewat sejumlah penampilan impresif dari pembalap andalannya, Fabio Quartararo.
Namun, di balik sorotan positif tersebut, terselip sebuah fakta yang mungkin tak banyak dibahas, yakni adanya kesenjangan performa yang mencolok antara dua pembalapnya, yakni Fabio Quartararo dan Alex Rins.
Quartararo tampil meyakinkan sejak seri-seri awal. Ia berhasil mengamankan empat pole position, dengan tiga di antaranya diraih secara beruntun alias hattrick.
Tak hanya cepat saat start, Quartararo juga sempat naik podium beberapa kali dan hampir mengklaim kemenangan di GP Inggris, sebelum akhirnya harus puas melewatkan kesempatan emas itu karena masalah teknis.
Secara keseluruhan, performa Fabio menunjukkan bahwa ia masih menjadi tulang punggung Yamaha, sosok yang dapat diandalkan untuk bersaing dengan para pembalap papan atas.
Di sisi lain, Alex Rins menghadapi musim yang jauh lebih menantang. Sejak bergabung dengan Yamaha pada 2023 lalu, Rins belum menunjukkan peningkatan signifikan.
Musim pertamanya di tim ini bahkan dilalui dengan bayang-bayang cedera berat yang sempat ia alami sebelumnya. Harapan untuk bangkit dan menunjukkan kualitasnya di 2 musim berikutnya ternyata juga belum membuahkan hasil sesuai ekspektasi.
Hingga pertengahan musim, posisi terbaik yang berhasil ia capai masih tertinggal jauh dari rekan setimnya. Satu-satunya hasil yang bisa disebut menonjol adalah finis di posisi delapan pada GP Malaysia musim lalu, serta start terbaiknya yang juga berada di posisi delapan saat GP Catalunya.
Ketimpangan ini kian mencolok ketika melihat posisi klasemen sementara. Rins kini berada di urutan ke-18 dengan total 42 poin, angka yang terbilang rendah untuk pembalap sekelasnya.
Meski masih terikat kontrak dengan Yamaha hingga akhir musim 2026, spekulasi seputar masa depannya mulai bermunculan. Banyak yang meragukan apakah Yamaha akan tetap mempertahankannya di tim pabrikan setelah musim ini berakhir.
Salah satu rumor yang beredar menyebutkan kemungkinan Rins akan dipindahkan ke tim satelit Yamaha, yakni Pramac Racing, untuk musim 2026.
Namun kabar tersebut masih belum mendapat konfirmasi resmi, dan sejauh ini, tidak pernah ada kasus Yamaha mengambil keputusan berani dengan memutus kontrak lebih awal, sesuatu yang jarang dilakukan oleh tim pabrikan asal Jepang, kecuali ada alasan yang benar-benar mendesak.
Alex Rins sendiri tidak menutup mata terhadap situasi ini. Ia secara terbuka mengakui bahwa dirinya tertinggal dibandingkan Fabio Quartararo. Kesadaran itu tak serta merta membuatnya patah semangat, namun tetap menjadi tekanan tersendiri.
Apalagi, dengan banyaknya pembalap muda yang mulai mencuri perhatian di kelas Moto2 dan siap naik ke MotoGP dalam waktu dekat, Rins kini berada di posisi yang cukup rawan.
"Selisih antara Fabio dan saya hanya dalam satu putaran. Dia mampu meraih pole position, dia sudah empat kali tahun ini, dan dia memulai balapan dari posisi yang jauh lebih tinggi," ujar Rins, dilansir dari laman Autosport.
Jika tidak segera menunjukkan progres yang signifikan, peluangnya untuk bertahan di MotoGP pasca 2026 bisa sangat tipis. Kondisi ini menempatkan Yamaha pada posisi yang dilematis.
Di satu sisi, mereka memiliki Quartararo yang terus bersinar, namun di sisi lain, Rins belum mampu mengimbangi performa tim. Akankah Yamaha mempertahankan kesetiaannya pada Rins hingga akhir kontrak, atau justru mulai mempertimbangkan opsi lain untuk masa depan tim?
Waktu yang akan menjawab, tapi satu hal yang pasti, Rins perlu lebih dari sekadar kerja keras untuk memperbaiki keadaan dan menyelamatkan tempatnya di kejuaraan balap motor paling bergengsi di dunia ini.
Baca Juga
-
Jadwal MotoGP San Marino 2025: Waktunya Pembalap Italia Unjuk Gigi
-
MotoGP Catalunya 2025: Perayaan Juara Dunia Tak Akan Terjadi di Misano
-
Sprint Race MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Giveaway Medali Kemenangan
-
Terdepak dari Pramac, Miguel Oliveira: Keputusan Ini Mengejutkan Saya
-
CEO MotoGP Enggan Hentikan Marc Marquez yang Dianggap 'Terlalu Mendominasi'
Artikel Terkait
Hobi
-
Indonesia Masters II 2025: Indonesia Juara Umum, Sabet 4 Gelar 1 Runner Up
-
Mesin Gol Belum Mati! Cristiano Ronaldo Cetak Gol ke-950, Kini Bidik Target 'Gila' 1000 Gol
-
Indra Sjafri Ungkap Tujuan Utama Timnas U-23 di FIFA Match Day November
-
Jika Tanpa Erick Thohir, Timnas Indonesia Tak akan Punya Skuad Semewah Ini?
-
French Open 2025: Korea Selatan Sabet Dua Gelar, Indonesia Runner Up
Terkini
-
Surat Terbuka Nikita Mirzani: Tuntut Keadilan sebelum Vonis Dijatuhkan
-
FOMO: Penyakit Generasi Z yang Bikin Stres dan Kehilangan Diri Sendiri
-
Kompak Meski Pisah: Raisa dan Hamish Daud Terapkan Co-Parenting, Apa Itu?
-
The Killer Question: Ketika Kuis Pub Berubah Jadi Ajang Pembunuhan
-
7 HP Samsung Terbaik 2025: Spek Gahar, Harga Mulai 1 Jutaan!