Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Desyta Rina Marta Guritno
Pecco Bagnaia (Instagram/@Pecco63)

Permasalahan yang dialami Pecco Bagnaia dengan motor Desmosedici GP25 ternyata bukan hanya menjadi beban pribadi sang pembalap, tetapi juga menjadi perhatian besar bagi seluruh tim Ducati, termasuk pembalap penguji mereka, Michele Pirro.

Dalam beberapa kesempatan, Pirro mengungkapkan bahwa situasi yang dihadapi saat ini tidaklah mudah, terlebih ketika harus menganalisis performa dua pembalap yang menunjukkan hasil sangat berbeda meski menggunakan paket motor yang sama.

Di satu sisi, Marc Marquez tampil luar biasa sejak bergabung bersama Ducati. Dengan gaya balap agresif dan rasa percaya diri yang penuh Marquez berhasil menaklukkan Desmosedici GP25 tanpa banyak kendala berarti.

Hasil-hasil impresif yang ia raih membuatnya terlihat seperti telah menyatu dengan karakter motor Ducati dalam waktu singkat. Sementara itu, Bagnaia justru terlihat seolah belum pernah menjalani satu akhir pekan balap pun tanpa hambatan. Entah itu soal feeling motor atau masalah tangki motor yang berbeda di sesi sprint dan main race, selalu ada saja yang mengganggu performanya.

Pirro sendiri mengakui bahwa ini merupakan tantangan yang cukup kompleks. Ketika terdapat dua pembalap dengan performa bertolak belakang, tim jadi kesulitan menentukan titik dari permasalahan yang terjadi.

"Jelas, ketika Anda memiliki Marquez sebagai rekan setim yang tidak menunjukkan masalah tertentu, sulit untuk mengetahui apa yang harus disalahkan," ujar Pirro, dilansir dari laman GPOne.

Apakah masalahnya ada pada motor itu sendiri, atau lebih ke arah kecocokan gaya balap sang pembalap dengan karakteristik Desmosedici GP25?

Inilah yang tengah coba dipecahkan oleh tim teknis Ducati bersama Pirro, yang kerap turun ke lintasan untuk mengetes berbagai pembaruan dan pengaturan motor yang diharapkan bisa membantu Bagnaia menemukan kembali kepercayaan dirinya.

Namun begitu, Pirro juga menyatakan dengan jujur bahwa apa yang mereka temukan selama ini belum cukup membenarkan semua keluhan Bagnaia atas motornya.

Artinya, belum ada bukti kuat yang bisa menunjukkan bahwa kesalahan murni berasal dari motor. Di sisi lain, mereka pun tidak serta-merta meletakkan beban ini sepenuhnya pada sang pembalap. Bagi Ducati, ini bukan tentang mencari siapa yang salah, melainkan bagaimana caranya bersama-sama menemukan solusi.

"Kami telah mencoba dan sedang berusaha mencari tahu, tapi tidak ada satu elemen pun yang membenarkan Pecco tidak dapat tampil seperti sebelumnya," tambahnya.

Terlepas dari segalanya, tekad dan komitmen tim Ducati tidak surut. Mereka akan terus bekerja keras, melakukan penyesuaian demi penyesuaian, dan mencoba berbagai pendekatan teknis agar Bagnaia bisa kembali kompetitif.

Di tengah tekanan persaingan musim ini, satu hal yang pasti, Ducati tidak akan membiarkan Bagnaia berjuang sendirian. Terlebih upaya ini juga sekaligus mempersiapkan Pecco tahun depan karena tahun depan motor yang digunakan tetap sama.

"Kami akan membantunya agar bisa menempatkannya dalam kondisi yang tepat agar bisa menyelesaikan musim dengan baik, terutama untuk mempersiapkan diri menghadapi tahun depan, karena tahun depan paketnya akan tetap sama," tambahnya.

Lebih lanjut, Pirro mengatakan bahwa Ducati merasa senang dengan performa Marc Marquez yang berhasil membuktikan kemampuannya. Di sisi lain, dia juga merasa kasihan dengan Pecco yang terus menerus bermasalah dengan motor.

Pirro berterus terang bahwa dia dan Ducati telah melakukan segala cara dan upaya, tapi memang terkadang itu tidak cukup.

Mereka tidak punya tongkat ajaib untuk memperbaiki semuanya dalam sekejap, juga tidak punya banyak waktu untuk melakukan percobaan, sehingga apa yang sedang coba dikembangkan harus dilakukan saat balapan. Meskipun sulit, Pirro yakin bisa melakukannya karena ini bukan kali pertama Ducati menghadapi masalah sedemikian rupa.

Desyta Rina Marta Guritno