Jalinan kerja sama baru diikat oleh mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dengan klub Liga Korea Selatan, Ulsan Hyundai. Dilansir laman Suara.com (6/8/2025), pelatih yang membawa Indonesia untuk kali pertama lolos ke babak 16 besar gelaran Piala Asia tersebut didaulat untuk menggantikan mantan pelatih Timnas Malaysia, Kim Pan-gon yang dinilai gagal untuk memenuhi ekspektasi pihak klub.
Dari laman yang sama diinformasikan, kebersamaan antara Shin Tae-yong dengan Ulsan Hyundai tersebut dimulai efektif per tanggal 5 Agustus 2025. Namun demikian, durasi kontrak yang mengikat kedua belah pihak tidak diinformasikan, sehingga besar kemungkinan lama tidaknya kerja sama antara STY dengan Ulsan Hyundai ini tergantung catatan prestasi yang ditorehkan oleh sang pelatih bersama timnya.
Sejatinya, kedatangan STY ke Ulsan Hyundai kali ini tidaklah berorientasi pada pencapaian prestasi. Datangnya STY ke klub milik raksasa otomotif dunia asal Korea Selatan tersebut tak lain dan tak bukan karena pihak klub ingin mantan pelatih Timnas Indonesia tersebut segera menerapkan strategi efektif untuk menyelamatkan marwah klub yang selama ini dikenal sebagai salah satu kekuatan utama di persepakbolaan domestik negara semenanjung Korea di bagian selatan tersebut.
Ibarat kata, kondisi dari Ulsan Hyundai sendiri saat ini tak ubahnya sebagai seorang raksasa yang sedang sakit. Pasalnya, di tengah gelimangan prestasi yang mereka raih dari masa ke masa, dari dekade ke dekade, kini mereka justru berada dalam posisi yang sama sekali tak menguntungkan.
Bagaimana tidak, Ulsan sendiri merupakan juara di tiga edisi terakhir kompetisi kasta tertinggi di Korea Selatan. Dalam catatan laman transfermarkt.com, Ulsan Hyundai menjadi juara Liga Korea Selatan pada edisi 2022, 2023 dan terakhir di tahun 2024 lalu.
Namun sayangnya, kedigdayaan yang mereka bangun dari bertahun-tahun yang lampau, kini justru seperti tak tersisa. Alih-alih bersaing di papan atas klasemen dan berebut gelar juara dengan tim-tim mapan lainnya, Ulsan Hyundai justru terjerembab di posisi ketujuh klasemen sementara K1-League.
Mungkin untuk mereka yang bertarung di kompetisi sepak bola negara lainnya posisi ketujuh seperti yang ditempati oleh Ulsan Hyundai ini sudah masuk dalam zona aman dari jeratan degradasi. Namun tidak demikian halnya dengan sistem kompetisi Liga 1 Korea Selatan yang terbilang cukup kejam ini.
Pasalnya, dalam sistem kompetisi K1-League, dari 12 tim yang bertarung di liga, tujuh tim terbawah nantinya akan saling dipertarungkan untuk menentukan siapa yang akan selamat dan bertahan di K1-League, dan siapa yang akan turun kasta ke K2-League.
Jadi, meskipun Ulsan Hyundai berada di posisi ketujuh papan klasemen, namun mereka masih sangat mungkin menduduki posisi dua tim terbawah yang mana berpotensi untuk turun kasta.
Tentunya jika hal itu terjadi, reputasi kelas wahid yang terbangun dalam diri tim akan menjadi sebuah hal yang sangat sia-sia dan percuma. Pasalnya, dengan reputasi yang sedemikian mentereng yang dimiliki oleh Ulsan, termasuk di dalamnya 2 gelar AFC Champions League yang mereka rengkuh tahun 2012 dan 2020 lalu, turun kasta ke divisi kedua liga Korea Selatan pasti akan menjadi sebuah aib yang tak termaafkan dalam perjalanan sejarah klub.
Sehingga, ketika semuanya belum terlambat, pihak klub segera bergerak cepat untuk mencari "tabib" yang bisa menyembuhkan Ulsan dari penyakit yang dalam satu musim belakangan ini diderita.
Dan tentu saja kita semua tahu, tabib yang mereka datangkan untuk menyembuhkan Ulsan, sang raksasa yang sedang sakit itu adalah Shin Tae-yong, yang mana sejauh ini dikenal sukses membuat banyak perubahan positif saat menangani Timnas Indonesia di berbagai level usia.
Baca Juga
-
Trio Timnas Indonesia Berduel di Liga Thailand, Siapa yang Paling Mentereng?
-
Calvin Verdonk, LOSC Lille dan Pahit-Manis yang Warnai Debutnya di Liga Prancis
-
Tak Hanya Marceng, Calon Bintang Asia Ini Juga Harus Jalani Musim Kelam di Benua Eropa
-
Shivakorn Pu-Udom, sang Mimpi Buruk yang Kembali Datangi Indonesia di Ronde Keempat
-
Ronde Keempat Babak Kualifikasi dan Catatan Kelam 2 Wasit saat Membersamai Indonesia
Artikel Terkait
Hobi
-
Trio Timnas Indonesia Berduel di Liga Thailand, Siapa yang Paling Mentereng?
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Peluang Lolos Piala Dunia Menipis?
-
Di Setiap Pertandingan Futsal, Adakah Masa Depan Gen Z yang Menjanjikan?
-
Calvin Verdonk, LOSC Lille dan Pahit-Manis yang Warnai Debutnya di Liga Prancis
-
Padel: Olahraga Hits yang Naik Daun di Kalangan Gen Z
Terkini
-
4 Toner dengan Eggplant Kaya Vitamin E, Hempas Flek Hitam & Bekas Jerawat
-
26 Tahun Berlalu, Wajah Jun Ji Hyun Gak Berubah: Netizen Sebut Dia 'Vampir'
-
Ulasan Buku Kepada yang Patah: Pulih terhadap Luka yang Ditinggalkan
-
Like A Rolling Stone (2024): Sebuah Refleksi untuk Kaum Perempuan
-
Apakah Sahabat Bisa Jadi Cinta? Jawaban Umi Astuti dalam To Be Loved Up