Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | M. Fuad S. T.
Kim Pan-gon saat melatih Timnas Malaysia (dok. nstnews)

Klub raksasa asal Korea Selatan, Ulsan Hyundai baru-baru ini melakukan pergantian pelatih. Mantan pelatih Timnas Malaysia, Kim Pan-gon yang kinerjanya dinilai kurang memenuhi harapan, akhirnya didepak oleh pihak klub.

Dalam misi melakukan penyelamatan klub yang kini tengah terseok di pentas kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Korea Selatan, penguasa K1-League dalam tiga musim berturut-turut itu mendatangkan mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Melalui rilisan resmi pihak klub, juru taktik yang menciptakan banyak sejarah bersama Pasukan Merah Putih di berbagai level usia tersebut didapuk untuk menjadi katalisator kebangkitan klub per tanggal 5 Agustus 2025 lalu hingga batas waktu kontrak yang belum terpublikasikan.

Besar kemungkinan, durasi kontrak yang mengikat Shin Tae-yon dan Ulsan Hyundai akan bersifat tentatif dinamis, di mana durasi kontrak tersebut akan berkesesuaian dengan hasil yang didapatkan oleh Ulsan Hyundai di bawah polesan tangan dingin Shin Tae-yong, serta keinginan coach Shin untuk memperpanjang kontrak atau tidak.

Sempat Diwarnai Penolakan dari Kim Pan-gon yang Merasa Tak Pantas Dipecat

Uniknya, keputusan Ulsan Hyundai untuk mendatangkan Shin Tae-yong dan mendapuknya sebagai juru latih di klub milik raksasa otomotif dunia asal Korea Selatan tersebut sempat diwarnai dengan drama penolakan yang dilakukan oleh pelatih sebelumnya, Kim Pan-gon.

Dalam sebuah penjelasan akun X salah satu media asal Korea Selatan @KORFootballNews, pelatih yang sempat menangani Pasukan Harimau Malaya dari tahun 2022 higga 2024 tersebut menolak keputusan dari pihak Ulsan dan bersikukuh bahwa tak ada alasan yang membenarkan pihak klub untuk memecatnya.

"Ulsan HD manager Kim Pan-gon is refusing to accept the club's decision to dismiss him, insisting there is no reason for him to be sacked. (Pelatih Ulsan Hyundai, Kim Pan-gon menolak untuk menerima keputusan klub yang memberhentikan dirinya, dan bersikukuh bahwa tak ada alasan yang membenarkannya untuk dipecat)" tulis akun X bercentang biru tersebut pada 1 Agustus 2025 lalu.

Namun demikian, meskipun Kim Pan-gon bersikukuh bahwa tak ada alasan yang membenarkan Ulsan Hyundai untuk memecatnya, namun pihak klub tetap berpegang teguh pada pendiriannya. Hal tersebut bahkan langsung dibalas oleh pihak Ulsan dengan mengumumkan secara resmi sang pelatih pengganti, Shin Tae-yong hanya berselang beberapa hari saja semenjak Kim Pan-gon memberikan statemen penolakannya tersebut.

Sejatinya, keputusan yang dilakukan oleh Ulsan Hyundai juga tak bisa disalahkan. Pasalnya, Ulsan Hyundai yang dikenal sebagai salah satu klub raksasa dana penguasa pentas sepak bola di Korea Selatan belakangan ini tengah mengalami fase penurunan tajam di bawah asuhan Kim Pan-gon.

Terlepas dari capaian hanya mampu meraih 20 kemenangan dari 51 pertandingan yang telah dijalani oleh Ulsan bersama KPG, tren penampilan Ulsan sendiri juga tengah menukik tajam dalam tiga bulan belakangan ini.

Laman transfermarkt.com menuliskan, kemenangan terakhir yang dicatatkan oleh Ulsan sendiri terjadi kurang lebih tiga bulan yang lalu saat mereka bertarung melawan tim medioker, Gimcheon Sangmu.

Berdasarkan data dari laman match report transfermarkt, di pertandingan yang berlangsung pada 24 Mei 2025 tersebut, Ulsan berhasil menang tipis dengan skor 3-2, dan setelahnya tak lagi mampu merengkuh poin penuh barang satu kali pun.

Setelah pertandingan tersebut, Ulsan Hyundai di bawah kepemimpinan Kim Pan-gon telah bertanding sebanyak 10 kali, yang mana hasil terbaik yang mereka dapatkan hanyalah berhasil meraih hasil imbang dalam tiga pertandingan. Selebihnya, 7 pertandingan lainnya selalu berkesudahan dengan kekalahan bagi KPG dan anak asuhnya.

Kalau sudah melihat data seperti ini, bagaimanapun kerasnya KPG menolak untuk dipecat, Ulsan Hyundai tentu akan tetap memutuskan hal itu bukan?

M. Fuad S. T.