Grand Prix Hungaria 2025 mungkin akan menjadi salah satu momen paling berkesan bagi Jorge Martin sepanjang musim ini. Pembalap Aprilia tersebut tampil penuh percaya diri dan membuktikan bahwa dirinya bisa beradaptasi dengan cepat bersama motor barunya, RS-GP.
Meski start dari posisi ke-16 di grid, Martin mampu menunjukkan penampilan yang luar biasa di sepanjang akhir pekan. Hasilnya pun positif, posisi kesembilan di balapan sprint dan naik ke urutan keempat pada balapan utama.
Performa tersebut tentu tak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya, Martin baru saja kembali membalap pada dua seri sebelumnya, yakni di Ceko dan Austria, sebelum melanjutkan perjalanan ke Balaton Park. Martin absen di seri-seri sebelumnya karena cedera.
Ditambah lagi dengan perjalanan yang padat dan tuntutan fisik karena GP Hungaria dilaksanakan selang sepekan setelah GP Austria, bagi pembalap yang baru sembuh dari cedera jadwal seperti ini mungkin cukup melelahkan. Kendati demikian, dia mampu menyalurkan fokus sepenuhnya di lintasan.
"Saya merasa luar biasa. Saya masih merasa belajar setiap kali mengendarai sepeda ini. Setiap putaran, saya merasa semakin nyaman. Jadi, saya masih dalam proses itu. Lagipula, memulai dari posisi ke-16 itu tidak mudah untuk menyalip banyak pembalap selama balapan. Dan saya merasa sangat konsisten, bahkan putaran tercepat saya adalah putaran ke-18, saya rasa," ujar Martin, dilansir dari laman Crash.
Adaptasi dengan motor Aprilia yang sepenuhnya baru baginya juga tidak bisa dianggap sepele. Selama bertahun-tahun, dia terbiasa menunggangi Ducati Desmosedici. Kini, dengan RS-GP yang memiliki karakter berbeda, Martin harus memulai proses belajar dari awal.
Menariknya, meskipun berhasil menembus posisi keempat, Martin tidak gegabah untuk mengejar podium. Menurutnya, mengamankan poin di posisi tersebut jauh lebih bijak ketimbang mengambil risiko terlalu besar dan berakhir dengan kecelakaan.
“Jadi, pada suatu saat saya melihat Marco (Bezzecchi) semakin dekat dan saya mencoba. Tapi itu terlalu berisiko, jadi saya pikir lebih baik finis keempat daripada di tanah. Lebih banyak putaran, lebih banyak pengalaman, dan kami terus melaju," katanya.
Alih-alih terobsesi dengan posisi akhir, fokus utamanya adalah menyesuaikan diri dengan RS-GP dan memahami potensi motor tersebut, terutama untuk sesi kualifikasi.
“Saya tidak benar-benar mencari posisi untuk saat ini. Yang pasti, balapannya bagus, saya belajar banyak. Saya masih perlu memahami motor ini untuk kualifikasi," imbuhnya.
Pencapaian di Hungaria juga memberi sinyal positif bagi Aprilia, kehadiran Martin dengan performa solid jelas memberi semangat tambahan bagi tim.
Dia membuktikan bahwa proses adaptasi memang tidak bisa instan, tetapi dengan pendekatan yang tepat, hasil yang baik akan datang dengan sendirinya. Dari sini, kita bisa menilai bahwa penampilan di Balaton Park bisa menjadi titik awal kebangkitan Martin bersama Aprilia.
Kini, yang menarik ditunggu adalah bagaimana langkah selanjutnya. Dengan rasa nyaman yang mulai tumbuh ditambah dengan proses adaptasi yang bagus, peluang Martin untuk meraih hasil yang lebih baik atau bahkan podium semakin terbuka di seri-seri berikutnya.
Balapan Hungaria membuktikan bahwa meskipun tantangan berat menghadang berupa lintasan baru dan masih berada dalam tahap adaptasi dengan motor, tekad dan sikap bijak Martin dalam mengambil keputusan membuatnya mampu pulang dengan hasil terbaik.
Finis di posisi empat memang bukan hasil yang sebenarnya diincar Martin, tetapi justru di situlah letak kesuksesannya, dia berhasil menunjukkan kemajuan, menikmati balapan, sekaligus memperlihatkan mental yang semakin baik dalam menghadapi setiap rintangan.
Baca Juga
-
Singkirkan Miguel Oliveira, Jack Miller Resmi Bertahan di Pramac Tahun 2026
-
Alami Peningkatan, Pecco Bagnaia Senang Walau Finis di Urutan Kesembilan
-
Bukan Misano, Marc Marquez Ingin Kunci Gelar di MotoGP Indonesia, Bisakah?
-
Davide Tardozzi Bela Pecco Bagnaia: Harusnya Dia Bisa Finis Lebih Baik
-
Kesabaran Jack Miller Habis, Ancam Bakal Tinggalkan Pramac yang 'Gantung'
Artikel Terkait
-
Tak Bikin Rugi, Ini 5 Motor Baru dengan Harga Bekas yang Tetap Stabil
-
Yamaha Gear Ultima Disulap Jadi Skutik Kargo Kalcer, Tampilan Khas Jepang
-
Demo di DPR Kian Memanas, Satu Pos Penerimaan Tamu Rusak dan Satu Motor Dibakar Massa
-
Setara Tunjangan Beras DPR, Budget 12 Juta Bisa buat Beli Motor Bekas Apa?
-
5 Rekomendasi Motor Bekas Sport Murah di Bawah Rp15 Juta, Mantap Buat Touring!
Hobi
-
Cukup13 Menit Debut danKevin Diks Mulai Buktikan Hijrahnya ke Jerman karena Kualitas
-
Singkirkan Miguel Oliveira, Jack Miller Resmi Bertahan di Pramac Tahun 2026
-
Formasi Futsal dan Mimpi Besar Generasi Muda di Lapangan AXIS Nation Cup
-
Alexander Zwiers Ditunjuk Jadi Direktur Teknik PSSI, Siapakah Dia?
-
Blak-blakan! Mario Lemos Akui Persijap Jepara Masih Kalah Pengalaman
Terkini
-
Nampan Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto Jadi Sorotan, Ternyata Mengandung Lemak Babi?
-
Nurminah Seminggu Lebih Hilang, Pas Ketemu Jasadnya Dicor Pacar di Septictank
-
Viral Gegara Trailer, Film Good Boy Resmi Dapat Jadwal Rilis secara Global
-
Sinopsis Overdo, Drama China Terbaru Zhang Ling He dan Wang Chu Ran di WeTV
-
Review Redmi 15C: Layar Lebar, Baterai Badak, Harga Ramah di Kantong