Hayuning Ratri Hapsari | M. Fuad S. T.
Pertandingan antara Timnas Indonesia U-23 melawan Korea Selatan di babak kualifikasi Piala Asia U-23 edisi 2026 (theaseanfootball)
M. Fuad S. T.

Ambisi Timnas Indonesia U-23 untuk menjadi salah satu kontestan di putaran final Piala Asia U-23 awal tahun 2026 mendatang akhirnya musnah sudah.

Berambisi untuk memenangi pertarungan nan menentukan melawan Korea Selatan demi bisa lolos otomatis melalui jalur juara grup, Pasukan Muda Merah Putih justru harus menelan kekecewaan mendalam.

Alih-alih meraih poin, Doni Tri Pamungkas dan kolega justsu menelan kekalahan melalui gol tunggal dari Hwang Do-yoon di menit ke-6 dan membuat 4 poin yang mereka koleksi sebelumnya tak mengalami penambahan.

Ironisnya, kegagalan yang dialami oleh Skuat Garuda Muda untuk lolos ke putaran final turnamen tahun depan juga menjadikan mereka sebagai satu-satunya tim pencapai babak semifinal di gelaran sebelumnya yang gagal berangkat ke Arab Saudi.

Pasalnya, tiga tim lain yang menjadi rekan Indonesia di babak empat besar turnamen tahun 2024 lalu, semuanya terkonfirmasi lolos ke perhelatan yang sesungguhnya, bahkan dengan status yang sangat meyakinkan.

Seperti misal Jepang U-23 yang berada di grup B. Mereka mengonfirmasikan dirinya menjadi peserta turnamen dengan status sebagai jawara kelompok dengan koleksi 9 poin pasca menundukkan Myanmar, Afghanistan, dan tim liat Kuwait.

Pun demikian halnya dengan Uzbekistan yang di turnamen sebelumnya menjadi runner-up setelah dikalahkan oleh Jepang di partai puncak. Uzbekistan yang menghuni grup E, sukses menjadi salah satu kontestan turnamen melalui jalur runner-up terbaik.

Memang, tim asal Negeri Imam Bukhori ini lolos ke putaran final melalui jalur peringkat kedua terbaik. Namun jangan salah, mereka menempati runner-up grup E dengan koleksi 7 poin, yang mana itu berarti mereka tak pernah menuai kekalahan saat bersua dengan Palestina, Sri Lanka, atau tuan rumah Kirgiztan sekalipun.

Terakhir tentu saja Irak yang finish sebagai tim peringkat ketiga terbaik di Piala Asia U-23 tahun lalu. Irak yang berjuang di grup G, sukses mengakhiri kampanye mereka menjadi pemuncak klasemen akhir.

Dari tiga laga melawan Kamboja, Oman dan Pakistan, mereka tak sekalipun tersentuh dengan kekalahan, dan meninggalkan ketiga lawannya tersebut dengan menjadi satu-satunya kontestan turnamen mewakili grup G.

Tentu kegagalan Indonesia untuk lolos ke Piala Asia U-23 tahun depan meninggalkan luka dan kekecewaan. Kita tahu, di edisi sebelumnya kita selaku pencinta Timnas Indonesia benar-benar diliputi euforia atas keberhasilan Timnas kita dalam membuat sejarah.

Sebuah hal yang sangat bertolak belakang dengan kondisi kali ini, dari tim yang statusnya semifinalis, menjadi tim yang gagal bahkan untuk sekadar lolos ke turnamen sesungguhnya.