Hayuning Ratri Hapsari | M. Fuad S. T.
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg saat konferensi pers jelang laga final Piala AFF U-23 2025 (aseanutdfc)
M. Fuad S. T.

Dua event mayor yang dilakoni oleh pelatih Gerald Vanenburg bersama Timnas Indonesia U-23 berakhir dengan kegagalan.

Setelah di bulan Juli 2025 lalu pelatih berkebangsaan Belanda tersebut urung untuk mengantarkan anak asuhnya menjadi kampiun di ajang Piala AFF U-23, kali ini sang pelatih gagal membawa Pasukan Garuda Muda untuk terbang ke Arab Saudi guna menjalani putaran final Piala Asia U-23.

Hanya mendapatkan 4 poin dari tiga laga yang dijalani, Kadek Arel Priyatna dan kolega hanya finish sebagai peringkat kedua di klasemen akhir grup J.

Namun sayangnya, modal 4 poin yang dibawa oleh Skuat Garuda Muda untuk bersaing dari jalur runner-up terbaik, masih belum mencukupi sehingga membuat mereka hanya akan bertindak sebagai penonton di gelaran awal tahun nanti.

Dua kegagalan beruntun yang kini ditorehkan oleh Gerald Vanenburg tentunya akan selalu diingat oleh sang pelatih, pemain dan tentu saja para penggemar Timnas Indonesia. Karena tak hanya menyisakan kekecewaan yang mendalam, kegagalan tersebut juga disertai dengan capaian minor nan mengenaskan.

Laman Suara.com (10/9/2025) menuliskan, catatan yang dibuat oleh Timnas Indonesia U-23 di bawah besutan Gerald Vanenburg ini bahkan menjadi yang paling buruk sepanjang sejarah babak kualifikasi atau history yang berkaitan dengan Piala Asia U-23.

Sehingga, kegagalan ini berpotensi akan terus diungkit oleh para penggemar sampai kapanpun. Terlebih lagi, kegagalan Gerald Vanenburg untuk mengantarkan Pasukan Muda Merah Putih ke putaran final Piala Asia U-23 ini juga terjadi di waktu yang salah.

Pasalnya, kegagalan ini hanya berjarak satu gelaran saja dari penampilan gemilang Skuat Garuda Muda di ajang yang sama. Seperti yang kita ketahui bersama, Timnas Indonesia U-23 yang dinakhodai oleh Shin Tae-yong berhasil membuat sejarah besar dengan menembus babak semifinal gelaran di Qatar tahun 2024 lalu.

Bukan hanya menuasi kesuksesan berlevel benua, perjalanan Pasukan Garuda Muda bersama Shin Tae-yong sebagai sang juru mudi juga diwarnai dengan beragam momen membanggakan, seperti menundukkan Australia dan Yordania di fase penyisihan grup, serta menyingkirkan tim raksasa Korea Selatan di babak 8 besar turnamen.

Sepertinya pelatih Gerald Vanenburg harus kuat mental karena kegagalannya mengantarkan Timnas Indonesia U-23 ke putaran final Piala Asia U-23 akan terus diungkit. Terlebih lagi, kegagalan itu terjadi imbas dikalahkan oleh Korea Selatan yang pernah dipermak Pasukan Garuda Muda di turnamen edisi sebelumnya.