Hernawan | Rahmah Nabilah Susilo
Pemain futsal putri saling adu skill di lapangan, tunjukkan bahwa futsal bukan cuma milik cowok (anc.axis.co.id)
Rahmah Nabilah Susilo

Siapa bilang lapangan futsal cuma buat cowok? Pandangan seperti itu jelas sudah ketinggalan zaman. Di berbagai daerah di Indonesia, semakin banyak perempuan muda yang membuktikan bahwa mereka juga bisa lincah, cerdas, dan tangguh saat bermain futsal.

Olahraga cepat yang mengandalkan teknik, strategi, dan kerja sama tim ini kini tak lagi jadi dominasi kaum pria. Banyak perempuan telah menunjukkan bahwa mereka bisa tampil hebat di lapangan, bahkan nggak kalah gesit, kuat, dan cerdik dibanding para cowok! Kisah-kisah inspiratif mereka bisa kamu temukan di AXIS Nation Cup dari AXIS.

Futsal Bukan Milik Satu Gender

Futsal putri memang belum seterkenal futsal putra, baik dari sisi pemberitaan media maupun perhatian publik. Namun, bukan berarti kualitas permainannya bisa diremehkan. Banyak pemain futsal putri Indonesia yang memiliki teknik mumpuni, pemahaman taktik yang matang, serta semangat juang yang luar biasa tinggi. Sayangnya, kiprah mereka masih sering luput dari sorotan.

Meski begitu, perlahan tapi pasti, para “Srikandi Lapangan” ini mulai menunjukkan taringnya di berbagai ajang, mulai dari tingkat daerah hingga nasional. Entah di PON, liga futsal khusus putri, hingga kompetisi antar-kampus, mereka terus membuktikan bahwa futsal bukan sekadar milik satu gender. Untuk melihat bagaimana AXIS mendukung semangat anak muda di berbagai bidang, termasuk olahraga, kunjungi axis.co.id.

Menariknya, banyak dari mereka memulai perjalanan tanpa fasilitas mewah atau pelatih profesional. Mereka bermain karena cinta, karena hobi, dan karena semangat yang tulus. Dari sana, mereka berkembang menjadi pemain andalan, baik di tingkat lokal maupun nasional. Jalan yang mereka tempuh jelas penuh tantangan: minimnya dukungan, terbatasnya sarana latihan, sampai stigma bahwa futsal bukan olahraga untuk perempuan. Tapi justru dari semua rintangan itulah lahir mental baja dan kemampuan yang mengagumkan.

Kini, kehadiran mereka menjadi bukti nyata bahwa futsal bukan tentang siapa kamu, cowok atau cewek, tapi soal dedikasi, usaha keras, dan kecintaan terhadap permainan itu sendiri.

Anggapan bahwa futsal hanya milik laki-laki sudah waktunya ditinggalkan. Futsal adalah olahraga yang menuntut kecepatan, skill, kerja sama tim, dan kecerdasan dalam membaca permainan. Dan semua itu jelas bukan milik satu gender saja. Perempuan pun punya potensi yang sama besar untuk bersinar.

Buktinya sudah ada di depan mata. Di sekolah-sekolah dan kampus-kampus, tim futsal putri mulai bermunculan dan berkembang pesat. Turnamen khusus putri pun semakin sering diadakan, dari level lokal, antar-sekolah, hingga kejuaraan nasional. Bahkan di level internasional, futsal putri mulai mendapat tempat yang layak.

Cewek-cewek yang dulu hanya duduk di tribun sebagai penonton, kini tampil percaya diri di lapangan. Mereka pakai jersey, pasang sepatu, dan siap bertanding. Ada yang mencetak gol cantik, ada yang jadi kiper dengan penyelamatan krusial, bahkan tak sedikit yang jadi kapten tim dan memimpin dengan penuh keberanian.

Futsal memang dikenal sebagai olahraga cepat dan intens. Tapi bukan berarti perempuan tidak bisa menaklukkannya. Nyatanya, banyak tim futsal putri dari sekolah, universitas, hingga komunitas yang sudah membuktikan kemampuan mereka. Turnamen futsal putri pun kini tak kalah seru, bahkan mampu menyedot perhatian penonton dengan kualitas permainan yang impresif.

Kini, perempuan tidak hanya jadi suporter. Mereka juga jadi bintang di lapangan. Mereka telah membuktikan bahwa futsal bukan soal fisik semata, tapi soal semangat, strategi, dan tekad untuk menang.

Futsal telah menjadi wadah pembuktian bahwa perempuan juga bisa berprestasi dan bersinar, bahkan di ruang yang dulunya dianggap “bukan tempat mereka”.

Perempuan & Mimpi di Lapangan Futsal

Sebagai perempuan, saya yakin kita memiliki banyak mimpi dan harapan besar. Sudah saatnya kita menyadari bahwa banyak talenta muda perempuan yang luar biasa, meski sayangnya dukungan dari segi infrastruktur dan pelatihan masih belum memadai. 

Futsal putri bukan sekadar olahraga semata, tapi juga bisa menjadi simbol bahwa perempuan berhak mendapatkan ruang yang setara di berbagai bidang, termasuk di dunia yang selama ini lebih didominasi oleh laki-laki.

Sebagai perempuan yang mencintai olahraga, saya percaya mimpi kita dalam dunia futsal bukanlah sekadar angan-angan kosong. Potensi kita sangat besar, meskipun dukungan dari berbagai pihak belum sepenuhnya optimal. 

Saya membayangkan suatu hari nanti, tim futsal putri Indonesia bisa bersaing di ajang internasional, dan saya berharap itu bukan sekadar mimpi, melainkan kenyataan yang bisa kita capai bersama.

Perempuan, Lapangan Ini Juga Milikmu!

Kehadiran futsal putri bukan sekadar tentang kesetaraan gender. Lebih dari itu, ini adalah wujud nyata dari upaya membuka peluang, menggali potensi, memperluas ruang berekspresi, dan menciptakan masa depan olahraga yang lebih inklusif untuk semua kalangan, termasuk perempuan.

Tahukah kamu? Ukuran lapangan futsal standar internasional versi FIFA adalah panjang 38 hingga 42 meter dan lebar 18 hingga 25 meter. Sementara untuk pertandingan nasional atau penggunaan di level komunitas, ukuran lapangan bisa sedikit lebih kecil, misalnya 25x15 meter atau 25x16 meter.

Tapi besar atau kecilnya lapangan bukan masalah. Perempuan tetap bisa menguasai ruang selebar itu dengan tekad, latihan, dan kemampuan yang terus diasah. Karena saat semangat sudah bicara, tak ada batasan yang tak bisa ditembus.

Sudah banyak perempuan yang memiliki skill luar biasa di lapangan, namun sayangnya belum semua mendapat kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya. Banyak yang terhambat karena minimnya fasilitas, tidak adanya tim yang bisa diikuti, atau bahkan karena masih adanya stereotip bahwa futsal bukan tempat untuk perempuan.

Sebagai generasi muda, sudah saatnya kita ikut mendorong terciptanya kesetaraan di dunia olahraga. Kita butuh lebih banyak perempuan tampil dan terlibat, bukan hanya sebagai pemain, tapi juga sebagai pelatih, wasit, komentator, bahkan pengelola dan pemilik klub. Semakin banyak peran perempuan di dalamnya, semakin kuat pula posisi kita dalam membentuk masa depan olahraga Indonesia.

Karena pada dasarnya, futsal adalah milik semua orang. Lapangan tidak pernah peduli siapa kamu, cowok atau cewek. Yang dinilai hanyalah siapa yang punya nyali, siapa yang siap bekerja keras, dan siapa yang bermain dengan sepenuh hati.

Untuk semua cewek yang punya mimpi di dunia futsal, jangan pernah merasa ragu atau minder. Ambil bolamu, kenakan sepatumu, dan tunjukkan pada dunia bahwa kamu juga bisa bersinar di lapangan!