Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Kevin Diks saat memperkuat Timnas Indonesia di ronde keempat babak kualifikasi Piala Dunia 2026 lawan Arab Saudi (the-afc.com)
M. Fuad S. T.

Hasil minor didapatkan oleh Timnas Indonesia di pertandingan pertama babak kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde keempat. Melawan Arab Saudi yang dalam dua pertarungan terakhir selalu bisa mereka cegah untuk meraih kemenangan, anak asuh Patrick Kluivert tersebut justru harus bertekuk lutut dengan skor 2-3 meskipun sudah mendapatkan bantuan 2 hadiah penalti dari wasit Ahmed Al-Ali.

Kekalahan Pasukan Garuda dari Arab Saudi tentunya menjadi sebuah pukulan telak bagi Patrick Kluivert dan para pengurus PSSI. Pasalnya, sepertimana dilansir laman Suara.com (3/2/2025), salah satu anggota Exco PSSI, yakni Arya Sinulingga memproklamirkan Patrick Kluivert dan tim kepelatihannya sebagai tim kepelatihan terbaik yang pernah dimiliki oleh PSSI, mengalahkan Shin Tae-yong yang telah berkali-kali membuat sejarah untuk persepakbolaan Indonesia.

Tentu saja klaim dari Arya Sinulingga tersebut kala itu masih bersifat abu-abu karena Kluivert dan tim kepelatihannya belum pernah sekalipun memimpin Timnas Indonesia dalam sebuah pertandingan. Sehingga, diharapkan seiring dengan berjalannya waktu, diharapkan klaim overproud tersebut bisa terbuktikan dengan sendirinya.

Namun sayangnya, keinginan tersebut pada akhirnya pupus, setidaknya jika laga melawan Arab Saudi menjadi indikatornya. Pasalnya, dengan materi yang sangat mewah dan dukungan kelas wahid dari pihak federasi, belum bisa membuat Kluivert dan tim kepelatihannya melampaui apa yang telah direngkuh oleh STY selaku pendahulunya.

Alih-alih mencuri poin, taktik dan strategi Kluivert dengan komposisi pemain yang dia pilih, justru menelan kekalahan di laga segenting ronde keempat ini. Sebuah capaian yang tentu saja tak bisa dibandingkan dengan Shin Tae-yong, di mana pada dua kali laga melawan The Green Falcon, dirinya berhasil mengantarkan sang anak asuh mencuri empat poin, di mana 3 poin hasil kemenangan di kandang sendiri, dan 1 poin hasil bermain imbang di kandang Arab Saudi.

Sampai di sini, kita belum melihat kelas dan bukti dari frase "Tim Kepelatihan Terbaik" yang disematkan oleh pejabat teras di tubuh PSSI pada bulan Februari lalu. Jangankan memetik kemenangan, mengulangi prestasi STY untuk mencuri satu poin pun Kluivert dan timnya masih belum mampu untuk melakukannya.

Bahkan jika sampai laga terakhir melawan Irak nanti Kluivert tak mampu menjadikan kenyataan apa yang selama ini diharapkan oleh para pendukung setia Timnas Indonesia, bisa jadi, label Tim Kepelatihan Terbaik yang diberikan oleh Arya Sinulingga pada awal tahun 2025 ini dapat dikatakan sebagai sebuah kalimat yang tak berdasar, tanpa bukti nyata dan cenderung hanya "Omon-Omon Belaka".

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS