Hikmawan Firdaus | Ryan Farizzal
Hasil skor Turnamen ANC 2025 SMA PGRI 109 Tangerang vs SMAN 1 Cianjur (youtube.com/AXIS)
Ryan Farizzal

Di tengah gegap gempita turnamen futsal pelajar nasional, laga antara SMA PGRI 109 Tangerang dan SMAN 1 Cianjur yang menjadi pusat perhatian selanjutnya di babak penyisihan grand final AXIS Nation Cup (ANC) 2025. Kompetisi bertema Suara Para Juara ini tidak hanya menguji keterampilan teknis para pemain muda, tetapi juga ketahanan mental mereka di bawah tekanan besar. Disiarkan langsung melalui anc.axis.co.id, pertandingan ini menghadirkan duel ketat yang memikat penonton pada setiap aksi bola. Sebagai ajang bergengsi bagi ribuan atlet pelajar dari penjuru Indonesia, ANC 2025 terus menjadi panggung utama untuk mengasah talenta futsal generasi muda, di mana setiap gol mencerminkan kisah perjuangan.

Sebelum memasuki detail pertandingan, penting untuk mengetahui bahwa ANC 2025 diselenggarakan oleh Axis sebagai bagian dari komitmen mereka mendukung olahraga pelajar. Melalui axis.co.id, pengunjung dapat mengikuti update lengkap mengenai jadwal, profil tim, dan kisah inspiratif para peserta. SMA PGRI 109 Tangerang, yang lolos sebagai juara preliminary wilayah Tangerang, datang dengan skuad berpengalaman yang dikenal agresif di lini serang. Sementara itu, SMAN 1 Cianjur, perwakilan Jawa Barat yang meraih tiket grand final setelah menjuarai regional Tegal, mengandalkan strategi bertahan kokoh ala futsal modern. Pertemuan kedua tim ini bukan hanya soal siapa yang lebih cepat mengontrol bola, tapi juga bagaimana mereka menjawab panggilan Suara Para Juara di bawah sorotan lampu arena Istora Senayan.

Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi sejak peluit awal dibunyikan wasit. SMA PGRI 109 Tangerang, yang mengenakan seragam biru navy, langsung menggebrak dengan serangan kilat dari sayap kiri. Pemain andalan mereka, kapten Rizky Pratama, hampir saja membuka skor di menit ketiga ketika tendangannya dari jarak 10 meter membentur mistar gawang. Penonton yang memadati tribun bersorak kencang, menciptakan atmosfer panas yang khas turnamen futsal ANC 2025. Akan tetapi, SMAN 1 Cianjur tidak tinggal diam. Tim berjersey merah-putih ini merespons dengan pressing tinggi, memaksa lawan sering kehilangan bola di tengah lapangan. Ketegangan mulai terasa ketika wasit mengeluarkan kartu kuning pertama untuk bek SMA PGRI 109 akibat pelanggaran taktis sebuah momen yang membuat pelatih Tangerang gelisah di pinggir lapangan.

Babak pertama berjalan seimbang, dengan kedua tim saling jaga jarak. SMA PGRI 109 mendominasi penguasaan bola hingga 60 persen, tapi tembakan mereka kerap diblokir oleh kiper SMAN 1 Cianjur, Adi Nugroho, yang tampil heroik sepanjang laga. Di sisi lain, serangan balik Cianjur terasa mengancam, terutama melalui pivot lincah mereka, Fajar Ramadhan, yang hampir mencetak gol dari situasi corner kick di menit ke-12. Skor masih nol-nol saat turun minum, tapi udara di arena terasa semakin tebal. Para suporter kedua tim, yang datang dari berbagai daerah, saling bersorak dengan chant "Cianjur Pride" versus "PGRI Fighters", menambah lapisan emosi pada pertandingan futsal ini. Di ruang ganti, pelatih SMAN 1 Cianjur diyakini memberikan instruksi khusus untuk eksploitasi kelemahan sayap lawan, sementara tim Tangerang fokus pada peningkatan akurasi passing.

Memasuki babak kedua, ketegangan mencapai puncaknya. SMA PGRI 109 membuka peluang emas di menit ke-25 ketika bola liar jatuh ke kaki striker mereka, tapi tendangan keras itu kembali digagalkan Adi dengan refleks kilat sebuah save yang langsung viral di media sosial ANC 2025. Penonton terdiam sejenak, sebelum meledak dalam sorakan. SMAN 1 Cianjur mulai mengambil alih ritme, dengan serangan balik cepat yang memanfaatkan kelelahan lawan. Momen krusial terjadi di menit ke-32: Fajar Ramadhan menerima umpan terobosan dari gelandang utama, Ahmad Syahputra, dan dengan dingin melepaskan tembakan keras ke sudut kanan gawang. Gol! Skor menjadi 1-0 untuk SMAN 1 Cianjur. Ledakan kegembiraan dari suporter Cianjur menggema, sementara pemain Tangerang terlihat frustrasi, dengan pelatih mereka meminta time-out darurat.

Sisa menit-mit berjalan seperti thriller. SMA PGRI 109 total menekan, melepaskan delapan tembakan dalam enam menit terakhir, termasuk dua situasi power play setelah pelanggaran strategis. Rizky Pratama nyaris menyamakan kedudukan di menit ke-38, ketika lob-nya melewati kiper tapi membentur garis gawang luar. Kiper Adi, yang sudah kelelahan, tetap berdiri tegar, menjadi pahlawan tak terbantahkan. SMAN 1 Cianjur bertahan dengan lima pemain bertumpuk di depan gawang, menahan gempuran demi gempuran. Peluit akhir akhirnya berbunyi, menegaskan kemenangan tipis 1-0 bagi SMAN 1 Cianjur, yang melaju ke babak 8 besar untuk menghadapi SMAN 3 Cibinong. Ini adalah momen di mana Suara Para Juara benar-benar terdengar: jeritan kemenangan bercampur tangis kekecewaan, mencerminkan esensi futsal ANC 2025 sebagai ajang pembentuk karakter.

Pertandingan ini bukan hanya soal skor, tapi juga pelajaran berharga bagi para pemain muda. SMA PGRI 109 Tangerang menunjukkan semangat juang luar biasa meski kalah, sementara SMAN 1 Cianjur membuktikan bahwa pertahanan solid bisa mengalahkan serangan ganas. Di balik layar, wasit dan ofisial ANC 2025 memastikan fair play, sementara tim medis siaga menangani cedera ringan yang tak terhindarkan di olahraga kontak seperti futsal. Bagi pecinta olahraga pelajar, laga ini menjadi pengingat bahwa setiap detik di lapangan adalah kesempatan untuk bersuara.

Jangan lewatkan keseruan lanjutan ANC 2025! Ajak teman dan keluargamu untuk menyaksikan pertandingan final secara langsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, atau melalui siaran online di anc.axis.co.id. Grand final akan berlangsung mulai hari Sabtu, 11 Oktober 2025, di mana para juara sejati akan bertarung memperebutkan trofi bergengsi. Datanglah, rasakan getarannya, dan jadilah bagian dari Suara Para Juara di dunia futsal pelajar Indonesia!