Laga babak 16 besar Yonex French Open 2025 di Glaz Arena, Cesson-Sévigné, Prancis pada Kamis (23/10/2025) telah selesai. Sayangnya, hasil yang kurang maksimal didapat wakil Indonesia meski peluang terbuka lebar.
Dari total 10 wakil yang bertanding untuk memperebutkan tiket perempat final, hanya tiga di antaranya yang lolos. Tujuh wakil kompak berguguran dan harus kandas di babak kedua, termasuk ‘korban’ laga perang saudara dari sektor ganda putra.
Sabar Karyaman/Moh. Reza Pahlevi Isfahani memastikan satu tempat di babak selanjutnya setelah menangi laga kontra rekan senegaranya, Muhammad Rian Ardianto/Rahmat Hidayat. Tampaknya kali ini Sabar/Reza memang jauh lebih siap dan layak menang.
Padahal Rian/Rahmat sedang dalam tren positif dan baru saja memulangkan juara bertahan turnamen Super 750 ini. Rian/Rahmat kalah 12-21, 13-21 di hadapan Sabar/Reza dan kembali harus menahan asanya untuk raih gelar perdana.
Selain Sabar/Reza, satu lagi wakil ganda putra Indonesia juga lolos ke perempat final, yaitu Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri. Di pertemuan kedua ini, Fajar/Fikri kembali tampil dominan dan mampu meredam permainan Daniel Lundgaard/Mads Vestergaard.
Mengulang kemenangan di Denmark Open 2025, Fajar/Fikri berhasil menambah catatan head to head menjadi 2-0 setelah mengakhiri perlawanan Lundgaard/Vestergaard hanya dalam dua gim. Duo FF menang straight game 21-14, 21-16.
Satu lagi wakil Indonesia yang persembahkan kemenangan datang dari nomor tunggal putra. Alwi Farhan memberi asa pada badminton lovers dengan mengalahkan wakil Nhat Nguyen, 16-21, 21-12, dan 21-17.
Hasil ini jadi satu-satunya kemenangan untuk tunggal putra karena langkah Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie harus terhenti. Ginting dan Jojo sama-sama melakoni laga rubber yang nggak mudah sebelum akhirnya takluk.
Ginting kalah dari wakil Taipei, Chi Yu Jen, dengan skor akhir 21-14, 23-25, dan 15-21. Sementara Jojo harus menyerah dengan skor dramatis 21-11, 19-21, 23-25 dari Koki Watanabe asal Jepang.
Kekalahan beruntun didapat wakil ganda putri dan satu-satunya wakil ganda campuran yang tersisa. Sebenarnya peluang masih terbuka, tapi fakta bahwa lawan yang dihadapi sangat tangguh juga andil dalam hasil laga ini.
Lanny Tria Mayasari/Amallia Cahaya Pratiwi belum mampu mengimbangi permainan ganda putri Jepang, Arisa Igarashi/Chiharu Shida dan harus menyerah dengan skor akhir 17-21, 11-21. Begitu juga Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari yang kembali kalah 21-19, 19-21, dan 18-21 dari Rin Iwanaga/Kie Nakanishi.
Bahkan langkah Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum juga harus terhenti saat menantang unggulan Korea Selatan, Baek Ha Na/Lee So Hee. Rachel/Febi takluk 11-21, 21-14, dan 14-21 di hadapan Baek/Lee.
Sedangkan Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu tampaknya belum bisa memecah kebuntuan saat menghadapi Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran. Setelah kalah di final Thailand Open 2025, kini Jafar/Felisha kembali takluk 19-21, 17-21 dari Bass/Fame.
Rekap Laga Wakil Indonesia di Babak 16 Besar French Open 2025
Tunggal Putra
- Alwi Farhan vs Nhat Nguyen (16-21, 21-12, 21-17)
- Anthony Sinisuka Ginting vs Chi Yu Jen (21-14, 23-25, 15-21)
- Jonatan Christie vs Koki Watanabe (21-11, 19-21, 23-25)
Ganda Putra
- Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri vs Daniel Lundgaard/Mads Vestergaard (21-14, 21-16)
- Sabar Karyaman/Moh. Reza Pahlevi Isfahani vs Muhammad Rian Ardianto/Rahmat Hidayat (21-12, 21-13)
Ganda Putri
- Lanny Tria Mayasari/Amallia Cahaya Pratiwi vs Arisa Igarashi/Chiharu Shida (17-21, 11-21)
- Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum vs Baek Ha Na/Lee So Hee (11-21, 21-14, 14-21)
- Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari vs Rin Iwanaga/Kie Nakanishi (21-19, 19-21, 18-21)
Ganda Campuran
- Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu vs Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran (19-21, 17-21)
Baca Juga
-
Permalukan Orang Jadi Hiburan: Fenomena Prank yang Melenceng Jadi Bullying!
-
Ketika Grup Chat Jadi "Medan Bullying": Bagaimana Cara Menghadapinya?
-
Learned Helplessness: Saat Korban Bullying Sulit Melawan, Stop Menghakimi!
-
Keluarga dan Pola Asuh Berkontribusi pada Perilaku Bullying, Benarkah?
-
Invisible Wound: Luka Psikologis Bullying yang Tak Terlihat tapi Berbahaya
Artikel Terkait
-
French Open 2025: Jafar/Felisha Gagal Revans Wakil Thailand, Janji Bangkit Lebih Kuat
-
Statement French Open 2025 Jadi Panggung Terakhir, Chae Yu Jung Pensiun?
-
Daftar Atlet Unggulan French Open 2025 yang Early Exit, Ada Juara Tahun Lalu
-
Rekap French Open 2025 Day 2: Jojo Tampil Dominan, Rian/Rahmat Sukses Revans
-
Perang Saudara di French Open 2025, Rian/Rahmat Siap Hentikan Sabar/Reza
Hobi
-
Jelang Lawan Filipina, Timnas Indonesia Disanjung Media Vietnam karena Ini
-
Ngeri! Selain Full Abroad, Timnas Filipina U-22 Juga Dipenuhi Pemain Berpengalaman di Level Senior!
-
FIFA Puskas Award 2025, Rizky Ridho dan Kado Penawar Luka Barisan Pendukung Setia Skuat Garuda
-
Thom Haye Ikuti Rumor Pelatih Baru Timnas Indonesia, Punya Jagoan Khusus?
-
Predator Vietnam Comeback, Timnas Malaysia Harus Pandai-Pandai Jaga Pertahanan!
Terkini
-
Tetap Junjung Etika, Stop Normalisasi Candaan Pakai Sebutan Nama Orang Tua
-
Ayah Pratama Arhan Meninggal Dunia, Penggemar dan Rekan Timnas Berduka
-
Laki-Laki Perlu Safe Space: Saatnya Lawan Bullying dari Beban Maskulinitas
-
Luka yang Tak Terlihat: Mengapa Kata Maaf Belum Cukup untuk Korban Bullying?
-
Jadwal Tayang Peaky Blinders: The Immortal Man Diumumkan, Catat Tanggalnya!