Sekar Anindyah Lamase | Rana Fayola R.
Calvin Verdonk, bek Timnas Indonesia. (Instagram/c.verdon)
Rana Fayola R.

Kegagalan Timnas Indonesia Piala Dunia 2026 menjadi pukulan berat bagi seluruh pendukung Garuda. Salah satu sosok yang turut menyuarakan kekecewaan adalah Calvin Verdonk.

Pemain berdarah Belanda itu secara terbuka mengakui bahwa hasil buruk dalam laga kualifikasi memberikan dampak buruk tidak hanya pada peluang tim, tetapi juga pada mentalitas para pemain di lapangan.

Sebagai bagian penting dari lini pertahanan Timnas Indonesia, Verdonk selama ini dikenal sebagai pemain yang konsisten dan bisa diandalkan.

Sejak debutnya bersama Garuda, ia kerap tampil sebagai starter dalam sejumlah laga penting, termasuk pada babak kualifikasi menuju Piala Dunia 2026. Kepercayaan yang diberikan pelatih padanya menjadi bukti bahwa kontribusinya benar-benar terasa di dalam skuad.

Verdonk bukan hanya sekadar pemain bertahan. Ia dikenal serba bisa di lini belakang karena mampu beradaptasi di posisi bek kiri, full-back kiri, hingga bek sayap kiri. Fleksibilitas ini membuat pelatih Timnas memiliki banyak opsi taktis dalam menghadapi lawan dengan karakter permainan yang berbeda-beda.

Selain itu, pengalamannya di Liga Belanda menjadi nilai tambah tersendiri. Di sana, ia terbiasa menghadapi penyerang dan gelandang top Eropa. Intensitas permainan di Eredivisie mengasah kemampuan duel satu lawan satu dan kemampuan membaca permainan, yang kemudian terbawa ke performanya di Timnas Indonesia.

Kontribusinya jelas terlihat pada stabilitas pertahanan Garuda. Bersama rekan-rekannya, Verdonk mampu membawa lini belakang Indonesia tampil lebih solid, terutama ketika menghadapi lawan-lawan kuat di level Asia. Namun, hasil di kualifikasi terakhir rupanya menjadi tamparan keras bagi seluruh tim.

Menurut Verdonk, dua kekalahan beruntun di babak kualifikasi bukan hanya menurunkan peluang Timnas untuk lolos ke Piala Dunia 2026, tetapi juga memberikan efek psikologis yang besar terhadap pemain. Ia tak menutupi bahwa suasana ruang ganti sempat berat dan penuh kekecewaan setelah hasil tersebut.

Calvin Verdonk Akui Dampak Buruk Kekalahan Beruntun di Arab Saudi

Dalam sebuah wawancara yang disadur suara.com pada Kamis (30/10/2025), Calvin Verdonk secara blak-blakan menyebut periode jeda internasional terakhir sebagai masa yang rumit bagi Timnas Indonesia.

“Ini adalah jeda internasional yang rumit bagi tim nasional kita. Kita harus menghadapi dua pertandingan yang sangat sulit di Arab Saudi,” ungkapnya.

Pemain yang kini menjadi tulang punggung lini belakang itu menambahkan bahwa dua kekalahan beruntun tersebut berdampak buruk bagi mentalitas dan semangat bertanding para pemain.

“Dua kekalahan ini juga berdampak buruk bagi kita,” tambah Verdonk.

Pemain berdarah Indonesia-Belanda itu pun secara jujur menilai bahwa tim belum menampilkan performa maksimal di lapangan.

Ia mengatakan, “Saya rasa kita belum cukup berusaha. Jadi ya, ada kekecewaan."

Tidak bisa dimungkiri, kekalahan beruntun tersebut memang memberikan efek domino terhadap seluruh aspek permainan tim. Selain menurunkan kepercayaan diri, performa individu beberapa pemain juga terlihat menurun. Mentalitas tim menjadi tantangan besar yang harus dibangun kembali menjelang turnamen berikutnya.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS