Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (pssi.org)
M. Fuad S. T.

Revisi target pencapaian medali Timnas Sepak Bola Indonesia di ajang SEA Games 2025 beberapa waktu lalu diumumkan oleh Ketua Umum PSSI yang juga menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olah Raga Indonesia, Erick Thohir.

Berbeda dengan pernyataan yang sebelumnya disampaikan oleh Sumardji yang menginginkan hasil terbaik berupa medali emas, Erick Thohir justru melakukan downgrade target Timnas Indonesia di ajang yang berlangsung pada bulan Desember mendatang.

Dilansir laman Suara.com (21/11/2025), alih-alih menargetkan untuk mempertahankan medali emas yang mereka raih di Kamboja dua tahun lalu, eks Presiden Inter Milan tersebut justru hanya mencanangkan target medali perak untuk ajang SEA Games kali ini.

"Sepak bola, dari evaluasi tim Kemenpora, kalau tidak salah, putri itu perunggu lalu di putra itu tidak salah perak jadi itu yang disampaikan ke kami," ucap Erick Thohir dikutip dari laman Suara.com.

Turunnya target yang dibebankan kepada Timnas Indonesia U-22 kali ini tentunya mengundang beragam pertanyaan. Setidaknya, ada dua pandangan yang mendasari penetapan target yang dikemukakan oleh Erick Thohir, yang mana keduanya saling bertolak belakang.

Hanya membebani medali perak bagi Skuat Garuda Muda tentunya yang terlintas dalam benak para penggemar setia Timnas Indonesia adalah sebuah pertanyaan, apakah target ini muncul karena lebih realistis, atau justru muncul karena balutan perasaan pesimistis?

Dalam pandangan pribadi saya, jika dua hal ini yang dijadikan sebagai asumsi dasar dari penetapan target medali perak bagi Timnas Indonesia, maka saya cenderung menyatakan bahwa hal ini lebih ke pilihan yang kedua, yakni munculnya perasaan pesimistis.

Karena ada beberapa alasan yang mendasari munculnya pandangan ini. Yang pertama, tentu saja karena saat ini prestasi Timnas Indonesia sedang gacor-gacornya di pentas persepakbolaan dunia.

Jika dibandingkan dengan capaian tim-tim rival, maka apa yang dicatatkan oleh Timnas Indonesia baik di level senior maupun kelompok umur, maka seharusnya target medali emas masih menjadi sebuah hal yang realistis.

Ibarat kata, saat ini Timnas Indonesia sedang terbang tinggi dan jauh meninggalkan rival-rivalnya di ASEAN, sehingga seharusnya PSSI maupun Menpora berupaya untuk mempertahankan momentum ini dengan memasang target tertinggi di guliran agar daya juang itu tetap terjaga.

Alasan kedua, tentunya berkaitan dengan materi pemain yang dimiliki. Memang, Thailand dan Vietnam atau mungkin Malaysia dan Myanmar juga memiliki barisan pemain yang berkualitas, namun patut untuk diingat, komposisi pemain yang dimiliki oleh Timnas Indonesia juga tak kalah saing, dan bahkan masih sedikit lebih unggul karena juga dihuni oleh para pemain yang kenyang pengalaman di level senior.

Sehingga, memasang target medali emas, masih sangat realistis karena memang Indonesia sudah memiliki modal yang lebih dari cukup untuk merealisasikan hal itu.

Jadi, sekali lagi, dari alasan yang dikemukakan di atas, penetapan target medali perak untuk Timnas Indonesia di ajang SEA Games nanti tak lebih dari manifestasi dari rasa pesimis yang menerpa PSSI maupun Kemenpora saat ini. 

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS