Sekar Anindyah Lamase | zahir zahir
Timnas Putri Indonesia. (Instagram/kitagaruda.id)
zahir zahir

Timnas putri Indonesia resmi pulang ke tanah air dengan tangan hampa usai gagal meraih medali perunggu cabor sepakbola putri ajang SEA Games 2025.

Melansir dari akun Instagram @timnasindonesia, skuad garuda pertiwi harus takluk dari tuan rumah, Thailand di laga perebutan juara ketiga yang digelar pada Rabu (17/12/2025) dengan skor akhir 0-2.

Dengan hasil ini, Claudia Scheunemann resmi tak membawa pulang medali di ajang SEA Games 2025 dan juga gagal memenuhi target minimal meraih medali perunggu di ajang kali ini. Sebelumnya, PSSI memberikan target timnas putri Indonesia mampu meraih medali perunggu di ajang SEA Games 2025 ini.

Kegagalan timnas putri di ajang SEA Games 2025 kali ini juga kembali mengulang peringkat timnas putri Indonesia di ajang SEA Games edisi 1997 dan 2001 silam. Kala itu, timnas putri Indonesia juga hanya mampu berada di peringkat ke-4 dalam turnamen dan gagal meraih medali perunggu.

Namun, penampilan timnas putri Indonesia di ajang SEA Games 2025 kali ini terbilang masih lebih baik jika dibandingkan dengan timnas Indonesia putra. Mengapa demikian?

Sama-sama Tak Raih Medali, Timnas Putri Indonesia Bernasib Lebih Baik Dibandingkan Timnas Putra

Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), dalam ajang SEA Games 2025 kali ini, timnas putra Indonesia yang diwakili oleh timnas Indonesia U-22 gagal lolos ke babak semifinal dan hanya mampu menempati peringkat runner-up grup C.

Hal ini tentunya cukup ironis mengingat timnas putra sendiri adalah juara bertahan atau peraih medali emas ajang SEA Games 2023 silam yang digelar di Kamboja.

Namun, kendati berstatus sebagai juara bertahan pada edisi sebelumnya, performa timnas putra Indonesia di ajang SEA Games 2025 kali ini terbilang cukup buruk. Bahkan, skuad garuda U-22 harus gagal lolos dari fase grup untuk pertama kalinya sejak SEA Games edisi 2009 silam atau 16 tahun yang lalu.

Tentu hal ini cukup memalukan mengingat timnas Indonesia U-22 yang kala itu dilatih oleh pelatih legendaris, yakni Indra Sjafri diprediksi akan mampu lolos ke babak semifinal. Namun, kenyataan di lapangan berbanding terbalik.

Timnas Indonesia U-22 harus takluk 0-1 dari Filipina dan harus menang susah dari Myanmar dengan skor 1-3. Namun, perolehan tiga poin tersebut tak cukup membuat Indonesia lolos ke babak semifinal dan harus angkat koper lebih awal.

Hal yang kian memalukan adalah timnas Indonesia U-22 di ajang SEA Games 2025 kali ini juga diperkuat oleh banyak pemain diaspora dan keturunan.

Alih-alih hadirnya beberapa nama seperti Ivar Jenner, Dion Markx, Rafael Struick, Jens Raven dan Mauro Zijlstra bisa membuat performa skuad garuda meningkat, justru, timnas Indonesia gagal menunjukkan performa terbaiknya.

Berbeda dengan timnas putri, sempat tak diunggulkan mampu lolos dari babak fase grup cabor sepakbola putri SEA Games 2025, Safira Ika dkk justru mampu lolos ke babak semifinal dengan predikat runner-up grup A di bawah tuan rumah, Thailand usai menundukkan Singapura dengan skor akhir 1-3.

Di babak semifinal, skuad garuda pertiwi sudah ditunggu oleh Vietnam. Meskipun harus takluk dari Vietnam di babak semifinal dan gagal meraih medali usai ditumbangkan Thailand, performa timnas putri Indonesia masih terbilang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan timnas putra pada SEA Games 2025 kali ini.

Kini, PSSI tentunya harus memiliki tugas lainnya, yakni melakukan evaluasi kepada skuad timnas putra dan juga timnas putri usai kegagalan beruntun di ajang SEA Games 2025 kali ini.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS