Wabah virus Covid-19 telah melanda di Indonesia selama setahun lebih. Wabah ini sangat berpengaruh kepada perubahan kehidupan bermasyarakat, di mana masyarakat diharuskan untuk menjaga kebersihan dan menjaga jarak. Bahkan kita tidak di perbolehkan untuk bepergian keluar rumah.
Hal ini mengakibatkan perekonomian Indonesia semakin menurun dikarenakan masyarakat hanya diperbolehkan keluar untuk keperluan yang penting saja. Roda ekonomi seperti berhenti. Hanya industri tertentu yang dapat berjalan. Perusahaan pun banyak yang mem-PHK karyawannya dikarenakan tidak mampu untuk membiayai banyak karyawan.
Dengan begitu, ekonomi masyarakat menjadi menurun juga sehingga membutuhkan tambahan pemasukan. Hal yang paling banyak dilakukan adalah membuat usaha kecil-kecilan sendiri. Seperti yang kita tahu bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha yang paling besar mendorong perekonomian Indonesia berdasarkan PDB.
Namun, di masa pandemi ini, sulit untuk UMKM dalam untuk mendapatkan pendapatan yang besar. Karena banyaknya saingan dan kondisi yang sedang tidak baik-baik saja yang mengharuskan konsumen UMKM berkurang.
Nah, berikut ini beberapa survei yang menunjukkan UMKM mengalami penurunan pendapatan selama masa pandemi ini serta strategi penanggulangannya.
Lebih dari 80% UMKM mencatat keuntungan yang lebih rendah
Berdasarkan hasil survei dalam laporan oleh United Nations Development Programme (UNDP) dan Institut Penelitian Ekonomi dan Sosial (LPEM) Universitas Indonesia, selama pandemi Covid-19 sembilan dari sepuluh UMKM mengalami penurunan permintaan terhadap produk dan laporan ini juga menjelaskan betapa terhambatnya kondisi perekonomian Indonesia yang mengakibatkan perlembatan pertumbuhan ekonomi tahun 2020.
UMKM mengalami penurunan pendapatan dikarenakan banyaknya masyarakat yang memulai bisnis kecil-kecilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, karena pemerintah menganjurkan masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar, maka konsumen UMKM juga akan semakin berkurang.
Masyarakat pun kini banyak yang mengalami penurunan pendapatan sehingga harus membatasi pengeluaran untuk kebutuhan primer saja. Survei ini mengungkapkan bahwa lebih dari 80% UMKM mencatat keuntungan yang lebih rendah. Survei ini dilakukan 1.180 UMKM dari 15 provinsi di Indonesia periode Juli hingga Agustus 2020.
Hal ini menunjukkan adanya penurunan yang luar biasa dari UMKM yang membuat perekonomian Indonesia semakin merosot. Adanya pandemi ini sangat membuat ekonomi Indonesia sangat jatuh dan membuat banyak perusahaan mengalami kesulitan dalam melangsungkan hidup kegiatan usahanya. Karena UMKM merupakan pendorong terbesar ekonomi Indonesia, maka dampak dari penurunan pendapatan UMKM pun sangat berimbas pada pelemahan ekonomi Indonesia.
Sekitar 44% UMKM beralih ke platform online
Untuk mendapatkan pasar yang lebih luas, UMKM banyak beralih ke platform online. Banyak pengusaha muda yang kreatif dan inovatif menjadikan platform online sebagai pasar untuk berdagang. Dengan gaya milenial dan desain ala anak muda, banyak yang tertarik untuk berbelanja.
Platform online khususnya Instagram merupakan platform yang banyak dikunjungi oleh masyarakat. Dengan bagitu, lebih luas produk yang dapat di pasarkan. Apalagi di masa pandemi ini kita dianjurkan oleh pemerintah untuk keluar hanya untuk keperluan yang penting saja dan harus menjaga jarak.
Jadi belanja online adalah alternatif yang sangat cocok untuk kamu yang suka berbelanja namun tidak bisa keluar karena tidak bisa keluar di masa pandemi ini.
Semoga pandemi ini cepat berakhir dan kita bisa kembali hidup seperti biasa dan dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Banyak usaha yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan pendapatan. Cobalah untuk berkreasi dan berinovasi dalam usaha. Cobalah dengan mencoba metode baru dan mengikuti perkembangan zaman yang banyak dipakai oleh masyarakat luas. Dengan bagitu usaha yang kamu bangun juga akan lebih berkembang.
Referensi
Siregar, Boyke P. (2021). Survei: 80% UMKM Alami Penurunan Pendapatan Selama Pandemi. https://www.wartaekonomi.co.id/read323973/survei-80-umkm-alami-penurunan-pendapatan-selama-pandemi. Diakses pada 17 Mei 2021
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Gubernur Ganjar Ajak Shopee Berkontribusi untuk Peningkatan UMKM di Jateng
-
Genjot Digitalisasi UMKM, 540 Ribu Lebih Pelaku Usaha Buka Toko di TokoTalk
-
Kolaborasi Gojek dan Tokopedia Diyakini Bakal Permudah UMKM Go Digital
-
Free Ongkir Pasar Mitra Tani Diperpanjang, Pangan Makin Mudah
-
Ekonomi Nasional Minus sejak Pandemi, DIY Justru Positif 6,14 Persen
Kolom
-
Evil Does Not Exist, Menelanjangi Judul Film yang Terasa Gugatan Hamaguchi
-
Deadline Tuntutan 17+8 Sudah Lewat: Para Karyawan Lagi-lagi Tak Ada Niat!
-
Narasi Damai ala Influencer: Cara Komunikasi Pemerintah yang Hilang Arah
-
Kesejahteraan Guru Terancam? Menag Bilang 'Cari Uang, Jangan Jadi Guru!'
-
Demokrasi Bukan Sekadar Kotak Suara, Tapi Nafas Kehidupan Bangsa
Terkini
-
Gerald Vanenburg Sebut Korea Tak Lebih Baik dari Indonesia, Blunder Fatal?
-
MotoGP Catalunya 2025: Perayaan Juara Dunia Tak Akan Terjadi di Misano
-
Raup 83 Juta Dolar, Film The Conjuring: Last Rites Dominasi Box Office AS
-
Bikin Pusing! 5 Buah Iblis Terumit yang Sulit Dikuasai di Anime One Piece
-
10 Ide Hadiah Anti-Mainstream buat Book Lovers, Nggak Cuma Buku Aja!