Sejak tahun 2017 Desa Panggungharjo mempunyai program unggulan Desa Pangan Aman atau disebut Desa Paman.dengan didampingi oleh Balai Besar POM DIY dan bekerja sama dengan Kemendes PDTT. Dalam rangka untuk mewujudkan keamanan pangan pendekatan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa mulai dari hulu sampai hilir.
Untuk memastikan dari sisi supply hasil pertanian yang dibudidayakan oleh petani, warga masyarakat desa jelas aman dari pestisida dan cemaran bahan kimia lainnya. Juga untuk memastikan keamanan pangan dari sisi produksinya, dalam proses industri rumah tangga yang mengolah bahan pangan menjadi pangan cepat saji dengan cara melakukan pendampingan, supervisi dan fasilitasi agar kemudian industri rumah tangga memperoleh penyuluhan dan mendorong untuk memperoleh perijinan (PIRT). Dari sisi distribusi pangan cepat saji, memastikan sampai ke tangan konsumen melalui restoran, pkl, usaha-usaha yang dikelola warga masyarakat desa pada aspek legalnya.
Program Keamanan Pangan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa adalah membentuk Desa Replikasi dengan menggunakan dana mandiri desa dan dukungan TP PKK Desa Panggungharjo, Puskesmas Sewon, Dinas Sosial Bantul dan BB POM DIY.
Dalam kepemimpinan Lurah Panggungharjo Wahyudi Anggoro Hadi, Desa Panggungharjo berkomitmen untuk mewujudkan Desa Pangan Aman secara mandiri dengan pembentukan kader keamanan pangan desa, sosialisasi kepada komunitas dan fasilitasi.
Kegiatan dan tahapan kegiatan pembentukan kader keamanan pangan desa, sosialisasi kepada komunitas dan fasilitasi semua kegiatan dilakukan secara mandiri oleh Desa Panggungharjo.
Melalui Desa Replikasi, Desa Panggungharjo membentuk Tim Keamanan Pangan Desa yang diketuai oleh Lurah Panggungharjo, kader keamanan pangan desa, serta komunitas desa yang dibina oleh kader yang terdiri dari ibu - ibu PKK, guru, pengelola kantin, remaja, ritel warung, pelaku usaha pangan olahan, pelaku usaha pangan siap saji.
Komunitas desa yang dilatih menerapkan kemanan pangan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan pekerjaan, tugas dan fungsi masing-masing serta berpartisipasi aktif dalam keamanan pangan.
Sebelum adanya intervensi kemanan pangan desa, praktik-praktik keamanan pangan di Desa Panggungharjo belum terlalu dipahami sebagai komunitas desa. Adanya sosialisasi keamanan pangan yang dilakukan oleh kader keamanan pangan berdampak positif praktik kemanan pangan yang lebih baik ditingkat komunitas.
Di Kampoeng Mataraman misalnya, sudah menjalankan protokol kesehatan dengan menyediakan fasilitas untuk mencuci tangan yang memadai. Seluruh penjamah masakan menggunakan tutup kepala, clemek, dan masker. Bahan makanan disimpan dalam kondisi yang baik dalam lemari pendingin dan tempat tertutup.
Diolah dan disajikan dengan cara baik. Peralatannya juga di tata secara rapi. Di warung makan. Makanan di pajang dalam kondisi tertutup. Terdapat alat bantu pengambilan makanan. Penjamah menggunakan clemek dan masker. Di sediakan fasilitas cuci tangan yang cukup untuk pembeli.
Pada industri rumah tangga pangan, bahan baku diletakkan dengan palet. Tersedia peralatan timbangan. Tempat produksi yang bersih. Karyawan menggunakan pakaian kerja. Dan mencuci tangan sebelum menangani produk pangan. Produk sudah memiliki izin edar dan informasi label yang lengkap.
Penanggung jawab sudah memiliki sertifikat penyuluh keamanan pangan. Di rumah tangga, dapur bersih. Bahan makanan disimpan dalam lemari pendingin. Sebelum memasak makanan, membiasakan dengan mencuci bahan makanan dengan air mengalir. Menyajikan masakan dengan baik dan diletakkan pada tempat yang tertutup. Sudah memiliki tempat sampah yang tertutup.
Di Panggungharjo, sudah ada sekolah dasar yang memperoleh sertifikat bintang keamanan kantin sekolah. Komitmen sekolah untuk menyediakan kantin sekolah yang aman dengan menerapkan 3 M.
Semua itu dilakukan oleh Pemerintah Desa untuk menghidupkan kembali norma-norma, aturan pranata-pranata sosial yang ada di Panggungharjo. Terkait dengan keamanan pangan di Desa Panggungharjo memiliki satu tradisi lokal yang berangkat dari kebudayaaan yaitu karangkitri, ini menjadi bagian dari hasil-hasil yang dilahirkan dari rangkaian kongres kebudayaan desa. Untuk mencoba memaknai ulang nilai-nilai lokal, nilai-nilai tradisi khususnya terkait keamanan pangan.
Baru- baru ini, Desa Panggungharjo mengikuti lomba desa pangan aman (Desa Paman), Jum’at, 11 Juni 2021 yang di kunjugi langsung oleh Deputi III Bidang Pengawasan Pangan Olahan POM dan Tim Penilai Lomba Desa Pangan Aman.
JUNAEDI, S.E., Tim Media Yayasan Sanggar Inovasi Desa.
Baca Juga
-
Klaim Kerajaan Angling Dharma, BuktiMelebarnyaSinetron keDunia Nyata
-
Hukum Musik dalam Perspektif Islam yang Dinamis dan Kekinian
-
Hati-hati Glorifikasi kepada Saipul Jamil Bisa Berbahaya, Ada Hati yang Terluka
-
Baliho Politik Bukti Rendahnya Jiwa Kenegarawanan Politisi
-
5 Kebijakan dan Kasus yang Bisa Melemahkan KPK, Termasuk Pelanggaran Etik Lili Pintauli
Artikel Terkait
-
BRI & UNS Berdaya Bersama, 1000+ Desa Siap Naik Kelas Melalui Program New Desa BRILiaN
-
Manfaatkan Sistem Informasi Geospasial, Pemkot Surabaya Raih Predikat Emas dari BIG
-
Tim Hukum Edy-Hasan Laporkan Kades di Tapsel Dukung Bobby Nasution ke Bawaslu Sumut
-
Desa Leluhur Kamala Harris Gelar Ritual Khusus dan Perayaan Menanti Hasil Pilpres AS
-
Jepang Krisis Demografi, Desa Ini Gantikan Penduduknya dengan Boneka
Kolom
-
Guru dan Masa Depan yang Dikorbankan: Refleksi Profesi yang Terabaikan
-
Soroti Pernyataan Mendikti, Alumni LPDP Tidak Harus Pulang, Setuju Tidak?
-
Menghargai Pekerjaannya, Menghargai Kebutuhannya: Realitas Gaji Guru
-
Indonesia dan Lunturnya Budaya Malu, dari "Jam Karet" hingga Korupsi
-
Simak! Ini Pentingnya Penguasaan Calistung dalam Pendidikan Dini
Terkini
-
Review Webtoon Pasutri Gaje, Drama Kehidupan Rumah Tangga yang Relate!
-
Meski Berisikan Penyerang Hebat, Striker Satu Ini Bisa Jadi Opsi Tambahan bagi STY di Piala AFF 2024
-
Jessi Dinyatakan Tak Bersalah Terkait Kasus Penyerangan Terhadap Penggemar
-
Sontek 4 Look OOTD Modern ala Sophia KATSEYE, Biar Gaya Hangout Makin Kece!
-
Seri Terakhir MotoGP 2024 Pindah ke Barcelona, Ini Komentar Pecco Bagnaia