Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Funcrev
Ilustrasi suasana kota Seoul di malam hari. (Pixabay)

"Oppa, Gangnam style..."

Mungkin ini adalah lagu Korea pertama yang paling memorable di kepalaku hingga saat ini, namun pada waktu itu, gelombang Korea belum begitu sepopuler sekarang.

Hingga tiba waktunya dimana lagu BLACKPINK yang berjudul 'As If It's Your Last' booming di berbagai media sosial. Kemunculannya di deretan trending musik YouTube saat itu benar-benar membuatku penasaran untuk menontonnya. Diriku yang sebelumnya benar-benar tidak tertarik untuk menikmati musik K-Pop, saat itu merasa bahwa lagu BLACKPINK tersebut telah membuat penilaian ku tentang musik K-Pop berubah. Bahkan secara tidak sadar lagu itu justru menjadi lagu favorit kala itu. Selain musiknya yang fun, dance-nya luar biasa, serta membernya yang tidak membosankan di pandang mata benar-benar perpaduan yang sempurna untuk sebuah video klip musik.

Awalnya ku kira hal tersebut hanyalah sebuah kebetulan. Namun, selang beberapa waktu lagu BLACKPINK kembali menempati posisi trending teratas, kali ini justru lebih ramai dibicarakan dari sebelumnya. Lagu berjudul DDU-DU DDU-DU benar-benar tidak bisa dilewatkan begitu saja. Perpaduan komponen musiknya benar-benar bisa menghipnotis penonton. Masuknya lagu ini dalam daftar favoritku membuat ku sadar bahwa K-Pop tak seburuk yang banyak orang bicarakan.

Tidak hanya K-Pop, laju hiburan Korea di Indonesia saat itu benar-benar membuat banyak orang berubah anggapan bahwa Korea tak hanya sekadar operasi plastik. Ada banyak sekali hiburan-hiburan berkualitas dari negara ginseng ini yang sudah bertaraf internasional. 

Selain K-Pop yang super booming, cara berpakaian yang mulai ke korea-korean juga mulai banyak digemari di Indonesia. Salah satu alasan banyak orang tertarik dengan cara berpakaian ala Korea ini adalah tampilannya yang rapi dan tidak terlalu banyak neko-neko. Sebagai orang yang tidak terlalu suka mengekspresikan diri melalui cara berpakaian, hadirnya tren berpakaian ini menurutku sangat membantu dalam menentukan gaya berpakaian sehari-hari. Tampilan yang sederhana nan rapi ala Korea sudah benar-benar membuat ku merasa lebih percaya diri.

Belakangan ini drama Korea juga telah berhasil menyita banyak perhatianku. Mulai dari drama 'Start-Up' yang viral beberapa waktu lalu, membuat ku ingin lagi dan lagi menonton drama sejenis. Sebagai seorang mahasiswa fakultas ekonomi, drama seperti ini tidak hanya sekadar menjadi sarana hiburan, tetapi juga ada banyak pelajaran bisnis yang bisa diambil, mulai dari bagaimana cara berinvestasi, memanajemen perusahaan, marketing dan masih banyak lagi hal lain yang bisa dijadikan pelajaran meski hanya dari sebuah drama. 

Hadirnya gelombang Korea besar-besaran di Indonesia, bagaikan kemunculan dunia baru bagiku. Mengenal lebih banyak budaya dari berbagai drama, menemukan sesama pecinta drama yang aku kira selama ini hanya disukai oleh kaum hawa, hingga merasakan atmosfer berjuangnya para member K-Pop dibalik hujatan yang pasti selalu ada. Hal tersebut dapat menjadi pelajaran tersendiri bagiku bahwa kesuksesan yang diraih seseorang pasti setimpal dengan apa yang telah diperjuangkan. Semakin kesini, tidak hanya sekadar menikmati hiburannya saja, namun diri ini juga semakin ingin mengunjungi langsung negara asal dari drama Korea hingga melanjutkan pendidikan di sana untuk kemudian menerapkannya di Indonesia.

Dengan adanya gelombang Korea ini, membuatku menjadi semakin cinta terhadap negara Indonesia, aku berharap semoga kedepannya industri hiburan tanah air bisa menciptakan gelombangnya sendiri dan banyak dikagumi orang di belahan dunia.

Funcrev